Tetapi untuk area tak terbangunnya yang berupa RTH juga cukup luas dimana keduanya memiliki lebih dari 40 dari luasan wilayah KPI masing-masing. Hal
ini menunjukkan bahwa RTH pada KPI kedua industri sudah sesuai dengan kriteria KDH pada kawasan peruntukan industri berdasarkan peraturan daerah
Kabupaten Kudus. Dengan proporsi RTH yang sudah mencukupi maka KPI kedua industri ini layak untuk tetap dipertahankan tetapi juga harus membatasi
pengembangan fisik industri di dalamnya untuk mempertahankan RTH yang sudah ada.
5.2.2 Evaluasi Ruang Terbuka Hijau
Jenis Ruang Terbuka Hijau RTH yang terdapat di kedua area industri ini didominasi oleh tiga jenis RTH berupa persawahan, pekarangan, dan pemakaman.
Kedua area industri ini tidak memiliki sekumpulan lahan tegakan pohon ataupun hutan, sehingga lahan yang memiliki cukup vegetasi pohon adalaah pemakaman
dan pekarangan. Tetapi ketiga jenis RTH tersebut memiliki peran yang cukup penting untuk kedua area industri tersebut hanya dengan proporsi dan kualitas
yang berbeda. Area persawahan lebih luas dibandingkan dengan dua jenis RTH yang lainnya dengan kondisi yang cukup terawat. Sawah tersebut merupakan
milik masyarakat setempat berupa sawah padi dan tebu yang hasilnya untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari atau dijual untuk menambah penghasilan.
Menurut Ginting 2007, beberapa tanaman sawah dapat digunakan untuk meminimalisasi limbah cair dengan cara penggnaan limbah cair untuk pengairan
sawah. Tetapi dengan pemilihan tanaman dan takaran yang sesuai untuk mencegah kerusakan pada tanaman.
Salah satu jenis RTH yang dimiliki kedua area industri yang cukup berpengaruh pada lingkungan adalah pemakaman. Hal ini dapat dirasakan
langsung pada tapak dimana lingkungan terasa lebih nyaman dan sejuk karena di pemakaman lebih banyak pohon. Namun pemakaman yanga ada di area industri
PT. Djarum tidak terlalu besar dibandingkan dengan pemakaman yang ada di area industri PT. Polytron. Sedangkan pekarangan merupakan jenis RTH yang
menyebar pada area permukiman tetapi cukup berpengaruh terhadap kenyamanan masyarakat. Karena menurut masyarakat tanaman yang ada di pekarangan dapat
mereduksi panas dan mampu mengurangi polusi yang dirasakan. Akan tetapi
variasi tanaman pekarangan semakin berkurang dan dengan padatnya permukiman kualitas pekarangan juga semakin menurun.
Jika dilihat dari luasannya, masing-masing area industri sudah cukup baik karena dengan kepadatan bangunannya saat ini minimal kedua area industri
memiliki RTH minimum 10 dari lahan. Sedangkan RTH yang ada pada masing- masing saat ini rata-rata adalah sebesar 42 pada area industri PT. Djarum dan
54 padaarea industri PT. Polytron. Permasalahan yang dihadapi adalah RTH yang ada telah mengalami penurunan kualitas dan fungsinya terhadap lingkungan.
5.2.3 Evaluasi Kenyamanan