Status dan Luas Lahan Garapan

38

4.4.2 Status dan Luas Lahan Garapan

Luas total lahan sawah irigasi di Desa Gempol Sari tercatat 155 hektar. Sedangkan lahan kering berupa permukiman 18 hektar, tegalan 3 hektar, kebun 3 hektar dan lain-lain 68 Ha. Di Kecamatan Sepatan luas lahan total sawah irigasi tercatat 2.321 hektar. Sedangkan lahan kering berupa permukiman 949 hektar, tegalan 97 hektar, dan kebun 90 hektar. Tabel 6. Jenis lahan garapan di Desa Gempol Sari dan di Kecamatan Sepatan, 2004 Uraian Desa Gempol Sari Kecamatan Sepatan Agroekosistem A Sawah irigasi hektar Luas Persentase Luas Persentase - pengairan teknis 50 32,26 2.321 90,84 - pengairan ½ teknis 105 67,74 221 8,65 - tadah hujan 13 0,51 Total 155 100,000 2.555 100,00 b Lahan kering atau darat Luas Persentase Luas Persentase - Perumahan dan Pekarangan 18 19,57 949 83,54 - Tegalan 3 3,26 97 8,54 - Rawa - Kebun 3 3,26 90 7,92 - lain-lain 68 73,91 Total 92 100,00 1.136 100,00 Sumber: Data Potensi Wilayah Kecamatan Sepatan, Programa Penyuluh 2004 Berdasarkan data pada Tabel 7 sebagian besar pemilik lahan terlibat langsung dalam penggarapan lahan mereka masing-masing. Jumlah petani penggarap yang tidak memiliki lahan di Desa Gempol Sari juga terbilang cukup banyak yakni sebanyak 331 jiwa. Selanjutnya, lahan garapan yang diupayakan oleh petani pada umumnya adalah lahan pertanian yang tergolong sempit, yaitu 84 persen lahan dengan luas lebih kecil dari 0,5 hektar Tabel 8. 39 Tabel 7. Status petani menurut luasan lahan garapan di Desa Gempol Sari dan di Kecamatan Sepatan, 2004 Uraian Desa Gempol Sari Kecamatan Sepatan Status Petani Jumlah Jiwa Persentase Jumlah Jiwa Persentase a Pemilik 398 30,04 4.861 28,56 b Pemilik penggarap 530 40,00 7.282 42,78 c Penggarap 331 24,98 4.066 23,89 d Buruh tani 66 4,98 812 4,77 Total 1.325 100,0 17.021 100,0 Sumber: Data Potensi Wilayah Kecamatan Sepatan, Programa Penyuluh 2004 Tabel 8. Pengelompokkan petani menurut luasan garapan di Desa Gempol Sari dan di Kecamatan Sepatan, 2004 Luas Garapan Petani Jumlah Jiwa Persentase Jumlah Jiwa Persentase a 0,1 – 0,25 hektar 331 24,98 4.255 25,00 b 0,26 – 0,5 hektar 795 60,00 10.213 60,00 c 0,51 – 1,0 hektar 159 12,00 2.043 12,00 d Lebih 1,0 hektar 40 3,02 511 3,00 Total 1.325 100,00 17.022 100,00 Sumber: Data Potensi Wilayah Kecamatan Sepatan, Programa Penyuluh 2004 4.5 Profil Kelompok Tani Rawa Banteng Kelompok tani Rawa Banteng yang berlokasi di RT 03 RW 02, Desa Gempol Sari didirikan pada bulan Juni tahun 2004. Produk unggulannya adalah bawang merah umbi dan biji. Luas lahan yang merupakan garapan anggota Poktan sebanyak 1,2 hektar dan sebagian besar lahannya ditanami oleh tanaman hortikultura jenis sayur-sayuran yaitu caisim, kangkung, bayam, kenikir, bawang, dan singkong. Poktan memiliki jalinan kerjasama dalam pemasaran dan pengadaan saprodi untuk kepentingan usaha para anggota yaitu: 1 Untuk pemasaran hasil 40 usaha budidaya Poktan bekerjasama dengan pasar-pasar tradisional seperti a Pasar Sepatan b Pasar Anyer, dan c Pasar Kampung Melayu. 2 Untuk saprotan bekerjasama dengan CV. Rijal Yahya di Kecamatan Sepatan. Fasilitas-fasilitas usahatani Poktan, di antaranya adalah 1 kendaraan roda tiga untuk mengangkut sayuran, 2 tempat penampungan sayuran sebnayak 1 unit, 3 hand sprayer sebanyak 4 unit, dan 4 komputer sebanyak 1 unit. Sedangkan sumber informasi dan teknologi yang tersedia bagi petani adalah BPTP Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten dan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerang. Berdasarkan Keputusan Bupati Tangerang Nomor 520 atau Kep.599-Huk atau 2008 tanggal 21 November 2008 memperoleh bantuan modal Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2008. Bantuan ini merupakan pinjaman yang diberikan kepada Poktan untuk mengembangkan usahatani sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masyarakat setempat. Pola penyaluran pinjaman dibagi menjadi dua kepentingan yakni sarana produksi pertanian seperti pengadaan pupuk dan benih dan kemudian untuk simpan pinjam anggota. Pupuk dan benih yang disediakan dijual kepada petani melalui kios Poktan dan diperkirakan menghasilkan keuntungan sebesar 10 persen dengan pembagian 5 persen untuk pengelola dan 5 persen untuk keperluan pengembangan Poktan. Simpan pinjam untuk budidaya hortikultura diberikan selama 6 bulan dan kemudian harus dikembalikan. Pertemuan antara ketua kelompok tani dan anggota kelompok tani dilakukan sebanyak satu kali dalam sebulan dengan agenda rapat evaluasi angsuran pinjaman anggota dan membahas rencana kerja, baik jangka panjang 41 maupun jangka pendek. Rencana jangka pendek yaitu: 1 mengadakan konsolidasi Poktan agar lebih intensif, 2 pembentukan dengan segera pengurus lembaga keuangan mikro agribisnis, 3 mengadakan pelatihan teknis pengoperasionalan LKM kepada pengurus LKM yang dibentuk Poktan, 4 perbaikan pembukuan sesuai standar kelompok tani, dan 5 merapikan kantor sekreariat Poktan. Sedangkan rencana jangka panjang yaitu: 1 mengadakan pusat pelatihan budidaya hortikultura, dan 2 mengadakan pusat pelatihan kewirausahaan agribisnis sejati. 42

5. FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RELASI