Rumpon Di Perairan Pangandaran

penangkapan ikan. Alat tangkap trammel net produktivitasnya tidak mengalami perubahan secara drastis, karena jumlah alat tangkap ini tidak terlalu banyak.

5.4 Rumpon Di Perairan Pangandaran

Keberadaan rumpon di perairan Pangandaran dan sekitarnya baru dipasang pada akhir tahun 2006. Pemasangan rumpon tersebut dilakukan untuk mengembalikan kondisi perikanan tangkap pasca tsunami. Rumpon yang dipasang tersebut merupakan bantuan dari pemerintah provinsi Jawa Barat dengan jumlah rumpon sebanyak 30 unit. Keberadaan rumpon­rumpon ini untuk mengatasi permasalahan­permasalahan penangkapan ikan dalam hal penentuan daerah penangkapan ikan disekitar perairan Pangandaran. Rumpon tersebut diharapkan akan meningkatkan jumlah hasil tangkapan bagi nelayan Pangandaran. Berdasarkan informasi dilapangan, pemasangan rumpon tersebut dinilai terburu­buru. Sebelum dilakukan pemasangan rumpon, pemerintah tidak melakukan sosialisasi secara menyeluruh kepada nelayan tentang rumpon dan manfaat serta fungsinya. Sehingga setelah dilakukan pemasangan rumpon timbul beberapa permasalahan. Gambar 19 Sketsa Konstruksi Rumpon. Keterangan : a : Ponton d : Pemberat antara g : Pemberat utama b : Atraktor permanent e : Tali utama h : Atraktor daun kelapa c : Wire f : Hillban i : Pemberat atraktor Tabel 17 Koordinat Penempatan Rumpon APBN­P 2006 No Nama rumpon KOORDINAT Kedalaman meter LS BT 1 CIAMIS 01 7 o 47’621” 108 o 38’800” 400 2 CIAMIS 02 7 o 43’233” 108 o 37’405” 400 3 CIAMIS 03 7 o 46’437” 108 o 33’878” 400 4 CIAMIS 04 7 o 45’833” 108 o 34’647” 400 5 CIAMIS 05 7 o 51’622” 108 o 22’117” 400 6 CIAMIS 06 7 o 55’100” 108 o 21’400” 400 7 CIAMIS 07 7 o 43’850” 108 o 30’840” 400 8 CIAMIS 08 7 o 49’716” 108 o 33’325” 400 9 CIAMIS 09 7 o 51’520” 108 o 17’820” 400 10 CIAMIS 10 7 o 47’621” 108 o 17’072” 400 11 CIAMIS 11 7 o 17’347” 108 o 44’332” 400 12 CIAMIS 12 7 o 47’504” 108 o 42’425” 400 13 CIAMIS 13 7 o 51’609” 108 o 29’092” 400 14 CIAMIS 14 7 o 51’573” 108 o 20’994” 400 15 CIAMIS 15 7 o 52’118” 108 o 16’883” 400 16 CIAMIS 16 7 o 47’820” 108 o 34’903” 400 17 CIAMIS 17 7 o 18’700” 108 o 35’433” 400 18 CIAMIS 18 7 o 46’200” 108 o 36’600” 400 19 CIAMIS 19 7 o 48’945” 108 o 40’539” 400 20 CIAMIS 20 7 o 51’580” 108 o 27’117” 400 21 CIAMIS 21 7 o 51’050” 108 o 31’500” 400 22 CIAMIS 22 7 o 48’848” 108 o 33’325” 400 23 CIAMIS 23 7 o 50’091” 108 o 50’411” 400 24 CIAMIS 24 7 o 51’416” 108 o 33’266” 400 25 CIAMIS 25 7 o 48’911” 108 o 38’462” 400 26 CIAMIS 26 7 o 47’418” 108 o 32’872” 400 27 CIAMIS 27 7 o 48’929” 108 o 42’473” 400 28 CIAMIS 28 7 o 53’423” 108 o 40’583” 400 29 CIAMIS 29 7 o 43’571” 108 o 31’089” 400 30 CIAMIS 30 7 o 51’545” 108 o 22’508” 400 Sumber : PPI Pangandaran Gambar 20 Peta Lokasi Rumpon Bantuan. Gambar di atas merupakan peta lokasi rumpon bantuan pemerintah yang dipasang di perairan Pangandaran. Pada gambar terlihat posisi rumpon mulai yang dekat dengan teluk hingga posisi menuju perairan Samudera Hindia yang sulit dijangkau oleh perahu yang digunakan nelayan Pangandaran. Berdasarkan gambar diatas kita dapat mengamati bahwa letak lokasi penempatan rumpon tersebut tidak merata. Terdapat beberapa lokasi rumpon yang letaknya berdekatan, menurut nelayan setempat hal ini menyebabkan terganggunya proses operasi penangkapan yang menyebabkan tersangkutnya jaring pada rumpon. Menurut ketentuan Kepmen Kelautan dan Perikanan No. KEP.30MEN2004 tentang pemasangan dan pemanfaatan rumpon, disebutkan bahwa penilaian lokasi pemasangan rumpon harus memperhatikan jarak antar rumpon tidak kurang dari 10 mil laut dan rumpon tidak dipasang secara zig­zag yang dapat mengakibatkan efek pagar. Berdasarkan informasi dari PPI Pangandaran, rumpon­rumpon yang telah dipasang mengalami kerusakan bahkan hilang. Hal ini disebabkan oleh perbuatan nelayan yang tidak bertanggung jawab. Nelayan merasa dirugikan dengan adanya rumpon tersebut karena jaringnya tersangkut pada rumpon, dan terganggunya jalur penangkapan.

5.5 Analisis Permasalahan Pengembangan Unit Penangkapan Ikan dan Rumpon di Pangandaran