3 METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu pendahuluan yang dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2007, kemudian pengambilan data dilakukan pada
bulan Juli 2007 dan bulan Maret sampai April 2008. Daerah yang dijadikan objek penelitian yaitu daerah Pangandaran yang berpusat di sekitar PPI Pangandaran.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah metode survei dengan pengamatan secara langsung di lapangan yang meliputi keadaan umum wilayah, unit penangkapan ikan yang
beroperasi, dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Ciamis yang dilakukan dengan cara pengisian kuesioner dan wawancara dengan responden nelayan secara purposive
sampling. Besarnya responden yang diambil yaitu masingmasing sepuluh responden untuk setiap unit penangkapan ikan yang beroperasi di Pangandaran.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara langsung terhadap responden
nelayan dengan kuesioner yang telah disiapkan yang meliputi : 1 Ukuran spesifikasi unit penangkapan ikan.
2 Metode operasi setiap unit penangkapan. 3 Manfaat dan pengaruh rumpon terhadap unit penangkapan yang beroperasi.
4 Daerah penangkapan ikan.
Data sekunder yang dibutuhkan diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan Ciamis, PPI Pangandaran, dan TPI Pangandaran yang meliputi :
1 Jumlah unit penangkapan. 2 Produksi hasil tangkapan.
3 Keadaan umum daerah penelitian berupa letak geografis, letak astronomis, data
kependudukan dan keadaan perikanan tangkap secara umum.
3.4 Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan cara analisis deskriptif mengenai ukuran spesifikasi unit penangkapan ikan yang beroperasi di Pangandaran, kemudian
mendeskripsikan keadaan rumponisasi dan permasalahan pemanfaatan rumpon di Pangandaran. Identifikasi permasalahan pemanfaatan rumpon dapat dilakukan dengan
mengamati permasalahan teknis dan permasalahan sosial. Permasalahan teknis dapat diketahui dengan cara mengamati secara langsung dilapangan, melakukan wawancara
dengan nelayan setempat dan pengurus perkumpulan nelayan Rukun Nelayan. Permasalahan teknis menyangkut kendalakendala yang dihadapi nelayan dalam
melakukan operasi penangkapan ikan di sekitar rumpon dan kesesuaian alat tangkap yang digunakan dengan alat tangkap yang efektif digunakan di sekitar rumpon.
Permasalahan sosial dapat diketahui dengan cara mengamati secara langsung dilapangan. Permasalahan ini disebabkan dari sumberdaya manusia yang kurang
berkualitas dan keeratan antara sesama nelayan, dan pengurus perkumpulan nelayan, serta tidak sesuainya alat tangkap yang beroperasi dengan alat tangkap yang efektif
digunakan di sekitar rumpon.
Analisis yang digunakan untuk menyusun alternatifalternatif strategi untuk pengembangan penangkapan ikan dan rumpon di perairan Pangandaran adalah
matriks strengths weaknesses opportunities threats SWOT. Matriks SWOT menggambarkan dengan jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang
dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki sistem pengembangan unit penangkapan ikan dan rumpon di perairan Pangandaran.
Data yang sudah didapat, kemudian dianalisis untuk memperoleh faktorfaktor internal dan eksternal. Analisis Internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan
sedangkan faktor eksternal terdiri dari peluang dan ancaman. Dari faktor internal dan eksternal tersebut kemudian ditabulasikan pada matriks internal strategic factors
analysis summary IFAS dan matriks external strategic factors analysis summary EFAS.
Gambar 4 Kerangka Formulasi Strategis. 3.4.1 Matriks Internal Strategic Factors Analysis Summary IFAS
Bentuk matriks IFAS dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 2 Matriks Internal Strategic Factors Analysis Summary IFAS Faktor Internal
Bobot Rating
Bobot Rating
1. Kekuatan ..............
.............. 2. Kelemahan
............. ..............
Total
1.00 Tahap Pengumpulan