2.4  Hasil Tangkapan di sekitar Rumpon
Menurut  Nahumury  2001,  ikanikan  yang  sering  berada  di  sekitar  rumpon umumnya  adalah  termasuk ikan pelagik kecil.  Artinya ikan tersebut tidak memiliki
alat pertahanan diri alami yang berarti, seperti : duriduri keras pada siripnya, kepala, ekor  atau  dari  bagianbagian  lain  tubuhnya  maupun  gigigigi  kuat  pada  mulutnya.
Ciriciri ini merupakan kebalikan dari pada ikanikan pemangsa predator.
Ikanikan  yang  berkumpul  pada  rumpon  laut  dalam  yaitu  :  cakalang Katsuwonus pelamis, madidihang Thunnus albacares, big eye  Thunnus obesus,
tongkol  Euthynnus affinis,  setuhuk Makaira spp, tenggiri  Scomberomorus spp, dan layaran Istiophorus orientalis
2.5  Matriks SWOT Strengths Weaknesses Opportunities Threats
Salah  satu  strategi  yang  dapat  digunakan  dalam  pengembangan  penangkapan ikan dan  rumpon adalah analisis SWOT.  Menurut Rangkuti 2005 analisis SWOT
adalah  identifikasi  berbagai  faktor  secara  sistematis  untuk  merumuskan  strategi pengembangan  unit  penangkapan  ikan  dan  rumpon.  Analisis  ini  didasarkan  pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman
Threats.  Analisis  SWOT  sering  digunakan  karena  memiliki  kelebihan,  yaitu sederhana,  fleksibel,  menyeluruh,  menyatukan,  dan  berkolaborasi.    Berdasarkan
analisis ini dapat diketahui keterkaitan antara faktor internal dengan faktor eksternal, sehingga dapat menghasilkan kemungkinan alternatif strategis.
Gambar 1  Kerangka formulasi strategis. Faktor  internal  merupakan  aspek  dari  dalam  yang  mempengaruhi  suatu
organisasi  dalam  pengambilan  suatu  keputusan.    Keunggulankeunggulan  yang dimiliki akan dijadikan suatu kekuatan dalam perumusan suatu kebijakan.  Sedangkan
Analisis Data Matriks SWOT
Pengambilan Keputusan
Pengumpulan Data
Faktor internal Faktor eksternal
kelemahankelemahan yang ada digunakan sebagai pertimbangan untuk memperbaiki kinerja yang akan atau sedang dikerjakan.
Faktor eksternal merupakan aspek di luar organisasi yang mampu memberikan pengaruh  nyata  terhadap  proses  penyusunan  suatu  kebijakan.    Faktor  ini  meliputi
peluang dan ancaman dari pelaksanaan kebijakan yang diambil.  Aspek sosial, politik, ekonomi,  budaya,  dan  teknologi  merupakan  hal  yang  sangat  penting  dalam
perumusan  kebijakan  yang digunakan untuk  pengembangan  unit penangkapan  ikan dan  rumpon.   Adanya pola pikir masyarakat  yang positif terhadap pemerintah akan
memberikan  peluang  bagi  kebijakan  pengembangan  unit  penangkapan  ikan  dan rumpon yang disusun oleh pemerintah.
SWOT  merupakan  singkatan  kekuatan  strengths  yaitu  unsur  dari  potensi sumberdaya  yang  dapat  melindungi  dari  persaingan  dan  dapat  menciptakan  suatu
kemajuan  dalam  pengembangan  unit  penangkapan  dan  rumpon.  Kelemahan weaknesses  adalah  unsur  dari  potensi  sumberdaya  yang  tidak  dapat  bersaing
sehingga  tidak  dapat  melakukan  suatu  kemajuan  dalam  pengembangan  unit penangkapan  dan  rumpon.    Peluang  opportunities  adalah  unsur  lingkungan  yang
dapat  memungkinkan  suatu  usaha  atau  kegiatan  mendapatkan  keberhasilan  yang tinggi.  Ancaman  threats  adalah  unsur  lingkungan  yang  menghalangi  atau
mengganggu  kegiatan  pengembangan unit  penangkapan dan  rumpon  jika  tidak  ada tindakan pengelolaan yang tegas diambil Rangkuti, 2005.
Gambar 2  Diagram analisis SWOT Rangkuti, 2005. BERBAGAI
PELUANG
KELEMAHAN INTERNAL KEKUATAN INTERNAL
BERBAGAI ANCAMAN
3. Mendukung strategi turn around 1. Mendukung strategi agresif
4. Mendukung strategi defensif 2. Mendukung strategi diversifikasi
Keterangan  dari  masingmasing  kuadran  dalam  gambar  menurut  Rangkuti 2005 adalah :
Kuadran 1 :  Merupakan  situasi  yang  sangat  menguntungkan.  Perusahaan  memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi  yang  harus  diterapkan  dalam  kondisi  ini  adalah  kebijakan
pertumbuhan yang agresif Growth oriented strategy.
Kuadran 2 :  Meskipun  menghadapi  berbagai  ancaman,  perusahaan  ini  masih memiliki  kekuatan  dari  segi  internal.    Strategi  yang  harus  diterapkan
adalah  menggunakan  kekuatan  untuk  memanfaatkan  peluang  jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi produkpasar.
Kuadran 3 :  Perusahaan  menghadapi  peluang  dalam  melaksanakan  kebijakan,  akan tetapi  dari  pihak  internal  masih  terdapat  kelemahankelemahan  yang
harus dikurangi. Strategi yang diterapkan adalah dengan memanfaatkan peluang  yang  ada untuk  mengurangi  kelemahan dengan cara meninjau
kembali teknologi yang digunakan dan menawarkan produk baru.
Kuadran 4 :  Merupakan  situasi  yang  sangat  tidak  menguntungkan  karena  dalam menentukan  dan  melaksanakan  suatu  program  terdapat  berbagai
ancaman  dan  kelemahan  internal.  Strategi  yag  digunakan  dengan  cara bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.
Tabel 1 Matriks Strengths Weaknesses Opportunities Threats SWOT IFAS
EFAS STRENGTHS S
WEAKNESSES W OPPORTUNITIES O
STRATEGI SO Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan peluang
TREATHS T STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman
STRATEGI WT Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
Menurut  Rangkuti  2005,  strategi  SO  dibuat  berdasarkan  jalan  pikiran  yaitu dengan memanfaatkan  seluruh kekuatan  untuk merebut dan memanfaatkan  peluang
sebesarbesarnya.    Strategi  ST  adalah  strategi  dalam  menggunakan  kekuatan  yang dimiliki  untuk  mengatasi  ancaman.    Strategi  WO  diterapkan  berdasarkan
pemanfaatan  peluang  yang  ada  dengan  cara  meminimalkan  kelemahan  yang  ada. Strategi  WT  berdasarkan  pada  kegiatan  yang  bersifat  defensif  dan  berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Menurut David  2004, mencocokkan faktorfaktor  keberhasilan eksternal dan internal  merupakan  kunci  untuk  membuat  strategi  alternatif  yang  dapat dijalankan.
Tahap  pencocokkan  ini  dapat  menggunakan  matriks  strengths  weaknesses opportunities  threats  SWOT  dan  matriks  internal  eksternal  IE.    Matriks  IE
menempatkan  berbagai  divisi  dari  suatu  organisasi  dalam  sembilan  sel  yang diilustrasikan pada gambar dibawah ini.
Total Nilai IFE yang diberi Bobot
Tot al
N ila
i E FE
y an
g D ibe
ri B ob
ot Kuat
3,04,0 Ratarata
2,02,99 Lemah
1,01,99 Tinggi
3,04,0 I
II III
Sedang 2,02,99
IV V
VI Rendah
1,01,99 VII
VIII IX
Gambar 3  Matriks internal eksternal IE David, 2004. Menurut David 2004, matriks IE dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yang
mempunyai dampak strategis yang berbeda. 1  Divisi  yang  masuk  dalam  sel  I,  II,  dan  IV  merupakan  kondisi  tumbuh  dan
membangun.    Strategi  yang  digunakan  adalah  strategi  intensif  penetrasi  pasar, pengembangan  pasar,  dan  pengembangan  produk  atau  strategi  integratif
integrasi ke depan, integrasi ke belakang dan integrasi horisontal. Pada divisi ini harus  dapat  memanfaatkan  semua  potensi  perikanan dan  sarana  prasarana  serta
sumberdaya  manusia  yang  ada  untuk  pengembangan  pembangunan  perikanan tangkap di Pangandaran.
2 Divisi yang masuk dalam sel III, V, atau VII merupakan strategi pertahankan dan pelihara.    Strategi  yang  banyak  digunakan  adalah  penetrasi  pasar  dan
pengembangan  produk.  Pada  divisi  ini  potensipotensi  perikanan,  sumberdaya manusia dan sarana prasarana yang ada di pertahankan dengan melakukan strategi
untuk pengembangan unit penangkapan ikan dan rumpon.
3  Divisi  yang  masuk  dalam  sel  VI,  VIII,  dan  IX  merupakan  kondisi  yang  tidak menguntungkan.    Strategi  yang  digunakan  adalah  strategi  defensif  divestasi,
likuidasi.  Dengan  keterbatasan  potensi  perikanan  tangkap  yang  ada,  ide  atau gagasangagasan  baru  dapat    menjadi  modal  dalam  pengembangan  unit
penangkapan dan rumpon
3  METODOLOGI
3.1  Waktu dan Tempat Penelitian