c. Sebelah timur : Kecamatan Padaherang;
d. Sebelah barat : Kecamatan Parigi.
Luas wilayah Kecamatan Pangandaran mencapai 61 km
2
dengan luas laut mencapai 13.320 ha 19,78 dari luas laut yang temasuk kedalam Kabupaten
Ciamis. Kecamatan ini terdiri dari 8 desa yang terbagi menjadi desa bukan pesisir dan desa pesisir. Desa bukan pesisir diantaranya Desa Sukahurip, Desa Purbahayu,
Desa Pagergunung, dan Desa Sidomulyo. Sedangkan desa yang merupakan desa pesisir yaitu Desa Babakan, Pangandaran, Pananjung, dan Wonoharjo.
Secara umum Pangandaran beriklim tropis dengan 2 musim yaitu musim kemarau musim timur dan musim hujan musim barat dengan curah hujan ratarata
per tahun sekitar 1.647 mm, kelembaban udara antara 8589 dengan suhu berkisar antara 2030
o
C. Musim timur dan musim barat secara langsung akan mempengaruhi musim penangkapan ikan di perairan Pangandaran. Musim timur
terjadi pada bulan Mei sampai Oktober, dimana saat terjadi musim ini laut tidak berombak besar dan perairan dalam keadaan tenang, sehingga operasi penangkapan
ikan di laut tidak terganggu. Musim barat terjadi pada bulan November sampai April, dimana saat terjadi musim ini laut sedang dalam keadaan ombak besar, sehingga
operasi penangkapan ikan di laut menjadi terganggu. Pada musim ini, curah hujan relatif banyak sehingga nelayan di Pangandaran hanya sedikit yang melakukan
operasi penangkapan ikan. Wilayah ini memiliki panjang pantai 18 km dengan kemiringan pantai relatif datar yaitu 0
o
3
o
, dan elevasi 03 meter di atas permukaan laut. Keadaan tanah di Pangandaran terdiri dari pantai berpasir, pantai berkarang, dan
pantai berbatu. Pantai selatan Pangandaran memiliki gelombang laut yang berbentuk berupa gelombang sweel atau gelombang laut lepas, dimana gelombang ini bisa
terjadi di laut dalam.
4.2 Daerah Penangkapan Ikan
Sebagian besar armada penangkapan ikan yang digunakan oleh nelayan Pangandaran yaitu perahu motor tempel yang menggunakan cadik. Daerah
penangkapan ikan tempat beroperasinya nelayan Pangandaran terdapat di sekitar
Teluk Pangandaran, perairan Parigi, Karapyak, perairan Nusakambangan, dan Cilacap. Waktu yang dibutuhkan oleh nelayan untuk sampai ke daerah penangkapan
ikan yang dituju berkisar antara 4060 menit dari fishing base. Penentuan daerah penangkapan ikan dilakukan dengan mengandalkan pengalaman, kebiasaan dan ciri
ciri yang terdapat di perairan. Nelayan tidak menggunakan alat bantu apapun untuk menentukan daerah penangkapan ikan.
4.3 Sarana dan Prasarana Penangkapan
Sejak terjadinya bencana tsunami yang melanda Pangandaran dan sekitarnya, semua sarana dan prasarana penangkapan ikan di Pangandaran mengalami kerusakan.
Akan tetapi, setelah dilakukan rehabilitasi untuk sektor perikanan tangkap yang dilakukan pemerintah setempat, secara umum sarana dan prasarana penangkapan ikan
di Pangandaran mengalami perbaikan walaupun masih ada kekurangan.
Pangkalan Pendaratan Ikan PPI yang terdapat di Kabupaten Ciamis sampai saat ini ada lima buah yang terdapat di lima kecamatan yaitu PPI Karapyak di
Kecamatan Kalipucang, PPI Pangandaran di Pangandaran, PPI Bojongsalawe di Parigi, PPI Batukaras di Cijulang, dan PPI Madasari di Cimerak.
Pangkalan Pendaratan Ikan PPI Pangandaran merupakan salah satu PPI yang paling ramai dan banyak di kunjungi oleh para pembeli, karena di Pangandaran
jumlah produksi hasil tangkapannya paling banyak diantara PPI yang lainnya. Selain itu juga karena PPI ini letaknya strategis yang menyatu dengan kegiatan pariwisata
sehingga banyak wisatawan yang membeli produksi hasil tangkapan laut. Adapun sarana dan prasarana yang ada di PPI Pangandaran sampai saat ini
diantaranya :
1. Gedung kantor PPI Pangandaran PPI Pangandaran saat ini mempunyai satu gedung baru yang letaknya cukup
jauh dari gedung lama dan tempat pendaratan ikan. Setelah bencana tsunami melanda Pangandaran dan sekitarnya yang mengakibatkan rusaknya beberapa bangunan fisik
di Pangandaran termasuk gedung lama PPI Pangandaran. Maka pemerintah melakukan pembangunan gedung PPI baru yang letaknya di Desa Babakan. Di sekitar
gedung PPI sudah di bangun beberapa sarana diantaranya fasilitas air bersih, musholla, dan gedung TPI baru akan tetapi sarana tersebut belum dapat dioperasikan
karena letaknya cukup jauh dari tempat pendaratan ikan yang biasa di gunakan nelayan Pangandaran. Di daerah PPI Pangandaran sedang di bangun proyek
pembangunan kolam pelabuhan, akan tetapi sampai saat ini proses pembangunannya terhambat.
PPI Pangandaran saat ini menjadi Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD Kabupaten Ciamis di bawah pengawasan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Ciamis. Aktivitas di gedung PPI Pangandaran digunakan oleh para pegawai PPI, dan sesekali digunakan untuk kegiatan rapat dengan nelayan Pangandaran.
Gambar 5 Gedung PPI Pangandaran.
2. Tempat Pendaratan Ikan Pangkalan Pendaratan Ikan PPI di Pangandaran sampai saat ini belum
mempunyai kolam khusus pelabuhan. Nelayan masih memanfaatkan daerah alami yaitu Teluk Pananjung sebagai tempat untuk mendaratkan hasil tangkapannya, baik
itu nelayan pantai timur maupun nelayan pantai barat. Nelayan Pangandaran mendaratkan perahunya dengan cara mengikatkan tali tambang yang ujungnya
diikatkan pada tiang.
Gambar 6 Tempat pendaratan ikan di Pangandaran. 3. KUD Minasari
KUD Minasari didirikan pada tanggal 2 Januari 1962 dengan nama KPL Koperasi Perikanan Laut. Dalam perkembangannya KUD ini mengalami tiga kali
perubahan nama, maka pada tanggal 2 November 2000 berubah nama menjadi Koperasi Unit Desa KUD Minasari. Dalam pelaksanaannya KUD ini diawasi oleh
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ciamis dan kantor Koperasi serta instansi terkait Kabupaten Ciamis. Aktivitas KUD Minasari tidak hanya bertumpu pada
aktivitas perikanan laut, tetapi juga membantu dalam hal pelayanan nelayan seperti usaha simpan pinjam.
KUD Minasari sebagai pengelola TPI Pangandaran memiliki peranan sebagai juru tawar, juru karcis, kasir dan keamanan. Atas jasa tersebut KUD Minasari
mendapatkan pemasukan dari potongan atau retribusi sebesar 5 dari setiap nelayan yang melelangkan ikan.
Gambar 7 Gedung Koperasi Unit Desa KUD Minasari. 4. TPI Tempat Pelelangan Ikan
TPI Pangandaran didirikan pada tahun 1973 oleh pemerintah Jawa Barat melalui Dinas Perikanan, TPI ini bertujuan untuk membantu pengembangan usaha
perikanan tangkap di Pangandaran khususnya dalam pengaturan tata niaga. Dengan adanya TPI memudahkan para nelayan untuk menjual hasil tangkapannya.
Berdasarkan SK Pemda TK. II Kabupaten Ciamis No. 503. 30471993 maka mulai tanggal 1 Oktober 1987 TPI Pangandaran dikelola oleh KUD Minasari, yang
bertindak sebagai penyelenggara pelelangan dan Dinas Perikanan Kabupaten Ciamis sebagai penanggung jawab TPI Pangandaran. Sesusai Perda Gubernur Jawa Barat No.
15 tahun 1984, Pemda melalui TPI menarik retribusi lelang sebesar 5, dengan rincian 3 diperoleh dari hasil penjualan kepada pembelibakul, dan retribusi lelang
sebesar 2 kepada nelayan atau penjual.
PPI Pangandaran saat ini mempunyai 2 gedung TPI yaitu TPI lama di Pangandaran yang letaknya cukup strategis yaitu berdekatan dengan tempat
pendaratan ikan dan kantor KUD sehingga memudahkan para nelayan dan TPI baru yang letaknya dekat gedung kantor PPI, dimana TPI baru letaknya kurang strategis
sehingga sampai saat ini belum bisa dioperasikan. Aktivitas di TPI berjalan setiap hari mulai dari pagi hingga siang hari, adapun pembeli atau bakul yang datang ke TPI
pangandaran berasal dari daerah Kota Banjar, daerah Pangandaran dan sekitarnya.
Pembeli tersebut umumnya menjual kembali ikanikan untuk dijual di pasar dan ada juga yang menjadi pengelola rumah makan.
Gambar 8 Gedung TPI lama.
Gambar 9 Gedung TPI baru. 5. Pabrik es
Pabrik es di Pangandaran terdiri dari 2 unit, yang berlokasi kurang lebih 3 km dari TPI Pangandaran. Pabrik es didirikan untuk menyediakan kebutuhan es para
nelayan Pangandaran dalam melakukan penanganan terhadap hasil tangkapan.
6. Fasilitas air bersih Sampai saat ini kebutuhan air tawar untuk kebutuhan perbekalan melaut nelayan
Pangandaran di sediakan oleh KUD Minasari. Fasilitas air tawar ini terletak di belakang gedung TPI Pangandaran dengan menggunakan bak air berukuran 3x0,5x1
meter.
5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Kondisi Umum Unit Penangkapan Ikan Di Pangandaran 5.1.1 Nelayan