4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4.1 Keadaan Geografis, Letak Topografis dan Luas Wilayah
Ciamis merupakan salah satu kabupaten yang berada di sebelah Selatan Jawa Barat. Secara geografis Kabupaten Ciamis berada pada koodinat 108
o
20’ 108
o
40’ Bujur Timur dan 07
o
40’20’’ – 07
o
41’20’’ Lintang Selatan dengan batasbatas wilayah sebagi berikut :
a. Sebelah utara : Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan;
b. Sebelah selatan : Samudera Hindia; c. Sebelah timur
: Provinsi Jawa Tengah dan Kota Banjar; d. Sebelah barat
: Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya. Luas wilayah Kabupaten Ciamis adalah 244.479 ha 6,42 dari luas Provinsi
Jawa Barat dengan ketinggian antara 01000 meter di atas permukaan laut. Struktur wilayah Kabupaten Ciamis secara garis besar terdiri dari dataran tinggi, dataran
rendah, dan pantai. Bagian utara merupakan pegunungan dengan ketinggian 5001000 meter di atas permukaan laut, bagian tengah ke arah barat merupakan perbukitan
dengan ketinggian 100500 meter di atas permukaan laut, sedangkan bagian tengah ke timur merupakan daerah dataran rendah dan rawa dengan ketinggian 20100 meter
di atas permukaan laut serta bagian selatan merupakan daerah rawa dan pantai dengan ketinggian 025 meter di atas permukaan laut.
Wilayah Kabupaten Ciamis memiliki wilayah pesisir dan laut dengan panjang garis pantai mencapai 91 km dengan luas laut mencapai 67.340 ha yang meliputi 6
enam wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Kalipucang, Kecamatan Pangandaran, Kecamatan Sidamulih, Kecamatan Parigi, Kecamatan Cijulang, dan Kecamatan
Cimerak.
Kecamatan Pangandaran secara geografis berada pada koordinat 108
o
41’ – 109
o
Bujur Timur dan 07
o
41’ – 07
o
50’ Lintang Selatan dengan batasbatas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah utara : Kota Madya Banjarsari;
b. Sebelah selatan : Samudera Hindia;
c. Sebelah timur : Kecamatan Padaherang;
d. Sebelah barat : Kecamatan Parigi.
Luas wilayah Kecamatan Pangandaran mencapai 61 km
2
dengan luas laut mencapai 13.320 ha 19,78 dari luas laut yang temasuk kedalam Kabupaten
Ciamis. Kecamatan ini terdiri dari 8 desa yang terbagi menjadi desa bukan pesisir dan desa pesisir. Desa bukan pesisir diantaranya Desa Sukahurip, Desa Purbahayu,
Desa Pagergunung, dan Desa Sidomulyo. Sedangkan desa yang merupakan desa pesisir yaitu Desa Babakan, Pangandaran, Pananjung, dan Wonoharjo.
Secara umum Pangandaran beriklim tropis dengan 2 musim yaitu musim kemarau musim timur dan musim hujan musim barat dengan curah hujan ratarata
per tahun sekitar 1.647 mm, kelembaban udara antara 8589 dengan suhu berkisar antara 2030
o
C. Musim timur dan musim barat secara langsung akan mempengaruhi musim penangkapan ikan di perairan Pangandaran. Musim timur
terjadi pada bulan Mei sampai Oktober, dimana saat terjadi musim ini laut tidak berombak besar dan perairan dalam keadaan tenang, sehingga operasi penangkapan
ikan di laut tidak terganggu. Musim barat terjadi pada bulan November sampai April, dimana saat terjadi musim ini laut sedang dalam keadaan ombak besar, sehingga
operasi penangkapan ikan di laut menjadi terganggu. Pada musim ini, curah hujan relatif banyak sehingga nelayan di Pangandaran hanya sedikit yang melakukan
operasi penangkapan ikan. Wilayah ini memiliki panjang pantai 18 km dengan kemiringan pantai relatif datar yaitu 0
o
3
o
, dan elevasi 03 meter di atas permukaan laut. Keadaan tanah di Pangandaran terdiri dari pantai berpasir, pantai berkarang, dan
pantai berbatu. Pantai selatan Pangandaran memiliki gelombang laut yang berbentuk berupa gelombang sweel atau gelombang laut lepas, dimana gelombang ini bisa
terjadi di laut dalam.
4.2 Daerah Penangkapan Ikan