Analisis Kebijakan Proses Hirarki Analitik AHP

3.4.3.5. Analisis Kebijakan

Analisis kebijakan dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Di dalam analisis kebijakan, dilakukan pembandingan antara rencana pengembangan dan pembangunan daerah DAS Karang Mumus di dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah RTRW Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara dengan hasil analisis dari beberapa faktor pendorong yang telah dilakukan sebelumnya.

3.4.3.6. Proses Hirarki Analitik AHP

Proses hirarki analitik AHP dikembangkan oleh Dr. Thomas L. Saaty pada tahun 1970-an untuk mengorganisasikan informasi dan judgement dalam memilih alternatif yang paling berpengaruh Saaty, 1983 diacu dalam Marimin, 2004. Dengan menggunakan AHP, permasalahan yang kompleks dapat disederhanakan dan dipercepat proses pengambilan keputusannya. Prinsip penilaian AHP adalah membandingkan tingkat pengaruh satu elemen dengan elemen lainnya yang berada pada tingkatan atau level yang sama berdasarkan pertimbangan tertentu. Penilaian para ahli yang menjadi responden dilakukan melalui pengisian kuisioner Lampiran 5. Prinsip kerja yang dilakukan di dalam AHP adalah sebagai berikut. 1. Penyusunan Hirarki Permasalahan yang akan diselesaikan diuraikan menjadi unsur-unsurnya, yaitu kriteria dan alternatif, kemudian disusun menjadi struktur hirarki. Penyusunan hirarki di dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan identifikasi terhadap faktor- faktor pendorong. Identifikasi faktor-faktor pendorong diperoleh dari hasil evaluasi dan analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Secara sederhana, struktur hirarki rencana pengelolaan lanskap agroforestri di DAS Karang Mumus dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9. Struktur hirarki rencana pengelolaan lanskap agroforestri di DAS Karang Mumus Rencana Pengelolaan Lanskap Agroforestri di DAS Karang Mumus Biologi-Fisik Sosial-Ekonomi-Budaya Kebijakan Aksesibilitas Perubahan Penutupan dan Penggunaan Lahan Kesesuaian Penggunaan Lahan Laju Pertumbuhan Penduduk Kelayakan Usaha Pertanian Latar Belakang Budaya Relokasi Permukiman Mempertahankan Penggunaan Lahan yang Ada dengan Mengoptimalkan Pengelolaannya Melakukan Konsolidasi Lahan dan Menambah Ruang Terbuka Hijau Terutama Kawasan Konservasi Mengkombinasikan beberapa Tujuan dalam Satu Kegiatan Pengelolaan Relokasi dan Konsolidasi Lahan, Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan, dan Memperindah Kawasan Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan-Lahan Kritis Level 1: Tujuan Level 2: Faktor-Faktor Pendorong Level 3: Kriteria Level 4: Alternatif Pengelolaan 34 2. Penilaian Faktor-Faktor Pendorong, Kriteria, dan Alternatif Faktor-faktor pendorong, kriteria, dan alternatif dinilai melalui perbandingan berpasangan. Untuk penilaian berbagai permasalahan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat Saaty, 1983 diacu dalam Marimin, 2004. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty Intensitas Pengaruh Definisi 1 3 5 Kedua faktor sama pengaruhnya Faktor yang satu sedikit lebih berpengaruh dibanding faktor yang lainnya Faktor yang satu sangat berpengaruh dibanding faktor yang lainnya 7 9 2,4,6,8 13-19 Satu faktor jelas lebih berpengaruh dari faktor yang lainnya Satu faktor mutlak lebih berpengaruh dibanding faktor yang lainnya Nilai tengah diantara dua pertimbangan yang berdekatan Nilai yang menunjukkan kebalikan dari intensitas pengaruhnya 3. Penentuan Rasio Konsistensi consistency ratioCR Rasio konsistensi CR merupakan parameter yang digunakan untuk memeriksa apakah perbandingan berpasangan telah dilakukan dengan konsisten atau tidak. Jika penilaian kriteria telah dilakukan dengan konsisten, nilai CR tidak lebih dari 0,10. 4. Penggabungan Pendapat Responden Pada dasarnya AHP dapat digunakan untuk mengolah data dari satu responden ahli. Namun demikian, dalam penelitian ini penilaian faktor-faktor pendorong, kriteria dan alternatif dilakukan oleh sepuluh ahli dari berbagai institusi. Pendapat para ahli yang konsisten kemudian digabungkan dengan menggunakan nilai rata-rata geometrik. Penghitungan nilai rata-rata geometrik dilakukan dengan menggunakan tools geomean yang terdapat pada tools autosum di dalam software Microsoft Excell 2003. Perangkat lunak yang digunakan untuk memperoleh bobot dan prioritas dari faktor-faktor pendorong di dalam metode AHP ini adalah program Criterium Decision Plus CDP.

3.4.4. Penyusunan Rekomendasi