Profil Umum Bank BJB

Bank Umum Devisa. Selanjutnya, berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1995, bank ini mempunyai sebutan Bank Jabar dengan logo baru. Mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 1998 dan Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999 berikut Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI pada tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah PD menjadi Perseroan Terbatas PT. Selanjutnya, dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat akan jasa layanan perbankan yang berlandaskan syariah, sesuai dengan izin BI Nomor 218DpGDPIP Tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April 2000, Bank Jabar menjadi BPD pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan sistem konvensional dan sistem syariah. Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham RUPS tanggal 16 April 2001, untuk melaksanakan ekspansi usaha yang lebih leluasa, disetujui peningkatan modal dasar Bank Jabar menjadi Rp 1 triliun. Selanjutnya, berdasarkan hasil keputusan RUPS yang diselenggarakan pada tanggal 14 April 2004 dengan Akta Nomor 10 Tanggal 14 April 2004, modal dasar Bank Jabar dinaikkan dari Rp 1 triliun menjadi Rp 2 triliun. Perkembangan yang terus meningkat dan prospek usaha yang terus membaik dari bank ini, akhirnya pada RUPS tanggal 5 April 2006 ditetapkan bahwa modal dasar Bank Jabar naik dari Rp 2 triliun menjadi Rp 4 triliun. Pada bulan November 2007, menyusul dikeluarkannya SK Gubernur BI Nomor 963kep.gbi2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT BPD Jabar menjadi Izin Usaha Atas Nama PT BPD Jabar dan Banten, dilaksanakan penggantian call name dari Bank Jabar menjadi Bank Jabar Banten. Gambar 5. Sejarah singkat bank BJB Bank BJB berkantor pusat di Menara Bank Jabar yang terletak di Jalan Naripan No. 12-14, Bandung 40111 Jawa Barat. Sampai 31 Desember

2010, bank BJB dan anak perusahaan bank BJB memiliki 44 Kantor Cabang

Konvensional, 6 Kantor Cabang Syariah, 135 Kantor Cabang Pembantu Konvensional, 15 Kantor Cabang Pembantu Syariah, 48 Kantor Kas, 42 Payment Point, 1 mobil edukasi, 385 ATM. Sedangkan pada bulan Januari 2011 jaringan kantor bank BJB bertambah 1 Kantor Cabang, 36 Kantor Cabang Pembantu, 4 Payment Point, 6 Mobil Edukasi dan 11 ATM. Sebagaimana perbankan-perbankan lain, bank BJB pun memiliki visi dan misi. Visi bank BJB adalah “Menjadi 10 Bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesi a.” Ini merupakan penjabaran dari keinginan yang kuat dari segenap stakeholder bank BJB untuk membawa bank BJB tumbuh berkembang menjadi salah satu dari 10 bank terbesar dan berkinerja baik di kancah nasional. Sedangkan misi bank BJB yaitu:  Penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah.  Melaksanakan penyimpanan uang daerah.  Salah satu sumber pendapatan asli daerah. Dalam rangka perwujudan visi dan misi bank BJB, perusahaan ini memiliki 14 perilaku utama yang termuat dalam nilai-nilai perusahaan. Corporate values tersebut disingkat dengan SPIRIT. Gambar 6. Corporate values bank BJB Bank BJB merupakan Bank Pembangunan Daerah pertama yang mencatatkan saham perdananya IPO di Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 8 Juli 2010. Bank BJB menawarkan saham kepada publik sejumlah 2.424.072.500 lembar saham Seri B termasuk EMSAEmployee and Management Stock Allocation dengan harga penawaran Rp 600,00 per saham dimana dana yang diperoleh dari IPO sekitar Rp 1,4 triliun. Pelepasan saham ke masyarakat ini setara dengan 25 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan demikian, komposisi kepemilikan saham bank BJB setelah IPO telah mengalami perubahan sehubungan dengan adanya kepemilikan saham oleh publik.