IV. Likuiditas
LDR Kredit terhadap
dana pihak ketiga Kredit
. Dana pihak ketiga
a. Kredit merupakan kredit yang diberikan kepada puhak ketiga
tidak termasuk kredit kepada bank lain
b. Dana pihak ketiga mencakup giro, tabungan, deposito tidak
termasuk giro dan deposito antar bank
Sumber: Taswan 2010 Penjelasan singkat indikator atau rasio-rasio keuangan untuk
mengukur kinerja bank: 1. Capital Adequacy Ratio CAR
Rasio CAR merupakan perbandingan modal bank dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko, atau dengan kata lain CAR
adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva lembaga keuangan yang mengandung risiko kredit,
penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain yang ikut dibiayai dari modal sendiri di samping memperoleh dana-dana dari
sumber-sumber di luar bank. Semakin tinggi risiko CAR mengindikasikan bank tersebut semakin sehat permodalannya.
Pemenuhan CAR minimum 8 mengindikasikan bank mematuhi regulasi permodalan.
CAR = Total Modal Total ATMR .............................................. 1 2. Rasio Aktiva Tetap terhadap Modal ATTM
Rasio aktiva tetap terhadap modal mengindikasikan bahwa semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin besar alokasi dana
pada aktiva tetap dan inventaris. Aktiva tetap dan inventaris adalah bukan aktiva produktif. Dengan demikian, semakin besar rasio ini
maka semakin buruk kinerja bank, sebaliknya semakin kecil maka akan semakin baik kinerja bank tersebut. Rasio ini dapat
dirumuskan sebagai berikut: ATTM = Aktiva Tetap + Inventaris Modal ............................... 2
3. Non Performance Loan NPL Rasio NPL yaitu perbandingan antara kredit bermasalah terhadap
total kredit. Rasio ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi rasio NPL menunjukkan semakin buruk kualitas kreditnya. Rasio ini
dapat dirumuskan sebagai berikut: NPL = Kredit Bermasalah Total Kredit ....................................... 3
4. Return on Assets ROA Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen lembaga keuangan dalam memperoleh keuntungan laba sebelum pajak yang dihasilkan dari rata-rata total aset
lembaga keuangan yang bersangkutan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai lembaga
keuangan sehingga kemungkinan suatu lembaga keuangan dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Laba sebelum pajak adalah laba
bersih dari kegiatan operasional sebelum pajak. Sedangkan rata- rata total aset adalah rata-rata volume usaha atau aktiva. Rasio ini
dirumuskan sebagai berikut: ROA = Laba Sebelum Pajak Rata-Rata Total Aset ...................... 4
Return on Asset laba atas aset mengukur tingkat laba terhadap aset yang digunakan dalam menghasilkan laba tersebut.
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah aset yang
digunakan. Dengan ini kita bisa menilai apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivitasnya dalam kegiatan operasional
perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas
perusahaan karena
menunjukkan efiktivitas
manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan.
Nilai ROA yang semakin tinggi akan menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba di masa yang akan datang
dan laba yang merupakan informasi penting bagi investor sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya.