Aktiva Produktif Rentabilitas Di bawah bimbingan FARIDA RATNA DEWI.

IV. Likuiditas

LDR Kredit terhadap dana pihak ketiga Kredit . Dana pihak ketiga a. Kredit merupakan kredit yang diberikan kepada puhak ketiga tidak termasuk kredit kepada bank lain b. Dana pihak ketiga mencakup giro, tabungan, deposito tidak termasuk giro dan deposito antar bank Sumber: Taswan 2010 Penjelasan singkat indikator atau rasio-rasio keuangan untuk mengukur kinerja bank: 1. Capital Adequacy Ratio CAR Rasio CAR merupakan perbandingan modal bank dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko, atau dengan kata lain CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva lembaga keuangan yang mengandung risiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain yang ikut dibiayai dari modal sendiri di samping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank. Semakin tinggi risiko CAR mengindikasikan bank tersebut semakin sehat permodalannya. Pemenuhan CAR minimum 8 mengindikasikan bank mematuhi regulasi permodalan. CAR = Total Modal Total ATMR .............................................. 1 2. Rasio Aktiva Tetap terhadap Modal ATTM Rasio aktiva tetap terhadap modal mengindikasikan bahwa semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin besar alokasi dana pada aktiva tetap dan inventaris. Aktiva tetap dan inventaris adalah bukan aktiva produktif. Dengan demikian, semakin besar rasio ini maka semakin buruk kinerja bank, sebaliknya semakin kecil maka akan semakin baik kinerja bank tersebut. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: ATTM = Aktiva Tetap + Inventaris Modal ............................... 2 3. Non Performance Loan NPL Rasio NPL yaitu perbandingan antara kredit bermasalah terhadap total kredit. Rasio ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi rasio NPL menunjukkan semakin buruk kualitas kreditnya. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: NPL = Kredit Bermasalah Total Kredit ....................................... 3 4. Return on Assets ROA Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen lembaga keuangan dalam memperoleh keuntungan laba sebelum pajak yang dihasilkan dari rata-rata total aset lembaga keuangan yang bersangkutan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai lembaga keuangan sehingga kemungkinan suatu lembaga keuangan dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Laba sebelum pajak adalah laba bersih dari kegiatan operasional sebelum pajak. Sedangkan rata- rata total aset adalah rata-rata volume usaha atau aktiva. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut: ROA = Laba Sebelum Pajak Rata-Rata Total Aset ...................... 4 Return on Asset laba atas aset mengukur tingkat laba terhadap aset yang digunakan dalam menghasilkan laba tersebut. Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah aset yang digunakan. Dengan ini kita bisa menilai apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivitasnya dalam kegiatan operasional perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efiktivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan. Nilai ROA yang semakin tinggi akan menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba di masa yang akan datang dan laba yang merupakan informasi penting bagi investor sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya.