Penelitian Terdahulu yang Relevan

saham perdana ke publik dilakukan dengan tujuan untuk mendongkrak harga saham perdana perusahaan; mengetahui apakah manajemen laba yang dilakukan perusahaan menjelang kegiatan penawaran saham perdana ke publik mengakibatkan perusahaan tidak mampu mempertahankan kinerjanya pasca kegiatan penawaran saham perdana ke publik. Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 39 sampel. Model yang digunakan adalah model Jones modifikasi yang dikembangkan oleh Dechow et al. 1995. Penelitian ini menggunakan pengujian one sample t-test dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan terbukti melakukan manajemen laba pada periode menjelang terjadinya IPO dan juga manajemen laba yang dilakukan perusahaan berhubungan positif pada nilai perusahaan saat IPO dan berhubungan negatif pada nilai rata-rata pertumbuhan EVA Economic Value Added perusahaan pasca IPO, dengan kata lain IPO berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Initial Public Offering IPO adalah proses pertama suatu perusahaan berubah statusnya yaitu dari perusahaan milik perorangan menjadi perusahaan publik terbuka. Perusahaan yang kondisi awalnya dikelola dengan sumber daya sendiri serta pertanggungjawaban hanya di lingkup internal, setelah go public akan terdapat banyak perubahan, seperti struktur perusahaan, adanya pembagian dividen yang telah ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, serta perubahan-perubahan lain yang berimbas pada kinerja perusahaan yang di dalamnya termasuk kinerja keuangan dan struktur modal. Penilaian kinerja keuangan yang tercermin dari laporan keuangan dari tahun ke tahun merupakan salah satu faktor untuk mengetahui tingkat kesehatan perusahaan. Kinerja keuangan juga dapat diartikan sebagai prestasi perusahaan dalam mengelola sumber daya keuangannya di dalam usahanya. Gambaran mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diperoleh dengan cara melakukan interpretasi atau analisis terhadap laporan keuangannya, sehingga laporan keuangan tersebut bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Modal dikelompokkan dalam dua jenis, yakni: utang jangka panjang dan ekuitas modal sendiri. Menurut Brigham and Gapenski 1997 terdapat beberapa keuntungan dari utang jangka panjang, yaitu: 1 kreditur memperoleh return terbatas sehingga pemegang saham tidak perlu berbagi keuntungan ketika kondisi bisnis sedang maju; 2 bunga mengurangi pajak sehingga biaya utang rendah; 3 kreditur tidak memiliki hak suara sehingga pemegang saham dapat mengendalikan perusahaan dengan penyertaan dana yang kecil. Meskipun demikian, terdapat pula kerugian dari utang jangka panjang, yaitu: 1 karena utang bunga ditambah cicilan pokok dijadwalkan adalah biaya tetap, penurunan pendapatan dapat mengakibatkan arus kas tidak cukup untuk memenuhi persyaratan utang. Hal ini dapat menyebabkan kebangkrutan; 2 rasio utang yang tinggi akan meningkatkan risiko yang selanjutnya akan meningkatkan biaya modal; 3 utang biasanya berjangka waktu tertentu untuk dilunasi tepat waktu; 4 dalam perjanjian kredit jangka panjang diperlukan ketentuan-ketentuan yang jauh lebih ketat daripada dalam perjanjian kredit jangka pendek. Dengan demikian, perusahaan akan dikenakan pembatasan lebih dibanding jika meminjam secara jangka pendek atau telah mengeluarkan saham biasa. Bauran utang dan ekuitas untuk pendanaan perusahaan merupakan bahasan utama dari keputusan struktur modal capital structure decision. Bauran modal yang efisien dapat menekan biaya modal cost of capital, yang dapat meningkatkan kembalian ekonomi netto dan meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan yang hanya menggunakan ekuitas disebut unlevered firm, sedangkan yang menggunakan bauran ekuitas dan berbagai macam utang disebut levered firm. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh IPO terhadap kinerja keuangan dan juga struktur modal perseroan dalam hal ini bank BJB. Adapun analisis yang diperlukan adalah dengan rasio keuangan termasuk rasio CAMEL di dalamnya untuk menganalisis kinerja keuangan perseroan pra IPO dan pasca IPO. Selanjutnya digunakan uji beda Paired-Sample T Test untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh IPO terhadap kinerja keuangan. Adapun kerangka pemikiran penelitian tersaji dalam Gambar 4 berikut ini.