Kadar XOS Kadar Gula Pereduksi, Total Gula dan Derajat Polimerisasi

menggunakan kertas saring yang telah diketahui bobotnya A. Erlenmeyer dan corong dibilas dengan aquades sebanyak 3 kali. Kertas saring beserta residu diovenkan pada suhu 105 o C selama 1-2 jam atau pada suhu 50 o C selama 24 jam. Kertas saring didinginkan dan ditimbang bobotnya B. Kertas saring dengan residu diabukan dengan muffle furnace pada suhu 600 o C selama 3-4 jam. Kemudian didinginkan dan ditimbang C. B-A-C Bobot Contoh Keterangan : B = Bobot kertas saring dan residu setelah dioven g A = Bobot kertas saring g C = Bobot abu g

3.4.4 Kadar XOS

Analisis kadar XOS dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan KCKT. Kondisi analisis kadar XOS menggunakan KCKT dengan kondisi kolom yaitu sugar pak, fase geraknya aquades, detektor refraktif index kode 2414, pelarut etanol 80, dengan laju alir 0.30 mlmin, dan volume injeksi 20 µL. Standar yang digunakan adalah xilosa Sigma. Sampel harus disaring dengan filter 0.20 µ, selanjutnya aliquot dari sampel 20 µL diinjeksikan ke dalam sistem KCKT. Konsentrasi XOS mgmL dapat dihitung dengan menggunakan luas area sampel dibandingkan dengan luas area standar. Analisa kadar XOS dihitung sebagai berikut 2 g sampel ditimbang, ditambahkan 50 ml alkohol 80 dikocok selama 1 menit. Dipanaskan dengan water bath 85 o C selama 15 menit setelah itu didinginkan, disaring dengan kertas saring Whatman No.4. Dicuci dengan alkohol 80 sebanyak 5 ml. Larutan dikeringkan dengan Lignin = x 100 evaporator. Dilarutkan dengan 2 ml air, lalu dikocok. Sentrifus 3000 rpm selama 15 menit. Larutan disaring dengan Millipore ukuran 0.2 mm. Larutan jernih dipipet 1 ml dan tambahkan aquades 4 ml, selanjutnya dari larutan tersebut di ambil sebanyak 0.02 ml ditera sampai dengan 5 ml. Larutan sampel diinjeksikan 20 µ l ke dalam KCKT. Standar diinjeksikan dengan volume yang sama. Konsentrasi standar xilosa 200 ppm. x Konsentrasi. std x Volume akhir Berat sampel Keterangan : std = Standar FP = Faktor Pengenceran

3.4.5 Kadar Gula Pereduksi, Total Gula dan Derajat Polimerisasi

Analisis gula pereduksi dilakukan dengan metode DNS Miller, 1959 sementara total gula diukur dengan menggunakan spektrofotometer, dilakukan dengan metode fenol Apriyantono et al., 1989, Kadar Gula Pereduksi Metode DNS Miller, 1959 Pereaksi DNS 3.5-dinitrosolisilat dibuat dengan melarutkan 10.6 g asam 3.5-dinitrosalisilat dan 19.8 g NaOH ke dalam 1416 ml aquades. Kemudian tambahkan ke dalam 306 g natrium kalium tartrat Na-k-tartarat, 8.3 g Na-metabisulfit dan 7.6 g fenol yang telah dicairkan pada suhu 50 o C. Bahan-bahan tersebut yang dicampurkan hingga larut secara merata. Keasaman dari pereaksi DNS yang dihasilkan ditentukan dengan cara mentitrasi sebanyak 3 ml larutan DNS dengan HCl 0,1 N dan indikator fenoftalein. Banyaknya titran x FP Luas area sampel Konsentrasi = harus berkisar antara 5-6 ml. Setiap kekurangan HCl 0,1 pada titrasi ditambahkan 2 g NaOH. Larutan xilosa standar 0.2-5.0 mgml. Sampel dalam bentuk jernih, dimasukkan sebanyak 1 ml ke dalam tabung reaksi dan ditambah 3 ml pereaksi DNS. Dipanaskan dalam air mendidih selama 5 menit, kemudian didinginkan sampai suhu kamar. Apabila contoh terlalu pekat, perlu diencerkan sampai terukur pada kisaran 20-80 T pada panjang gelombang 550 nm. Blanko digunakan aquades. Buat kurva standar xilosa, dengan menggunakan larutan standar masing-masing larutan dengan kisaran konsentrasi 0,2-0,5 mgml. Tiga ml pereaksi DNS akan bereaksi dengan kurang lebih 10 mg xilosa. Total Gula Apriyantono et al., 1989 Penetapan total gula menggunakan metode fenol H 2 SO 4 . Sebelum melakukan pengujian sampel maka perlu diketahui kurva standar fenol yang digunakan. Pembuatan kurva standar adalah sebagai berikut : 2 ml larutan xilosa standar yang mengandung 0, 10, 20, 30, 40, dan 60 µg xilosa masing-masing masukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 1 ml larutan fenol 5 dan dikocok. Kemudian 5 ml asam sulfat pekat ditambahkan dengan cepat. Biarkan selama 10 menit, kocok lalu tempatkan dalam penangas air selama 15 menit. Absorbansinya diukur 480 nm. Pengujian sampel sama dengan pembuatan kurva standar fenol hanya 2 ml larutan xilosa diganti 2 ml sampel. Derajat Polimerisasi DP Apriyantono et al., 1989 Derajat polimerisasi dihitung berdasarkan perbandingan antara total gula dengan gula pereduksi yang dihasilkan. Derajat Polimerisasi = Total Gula mgml Gula Pereduksi mgml 3.5 Analisis Mikrobiologi 3.5.1 Uji Sifat Prebiotik XOS