Pengaruh asam terhadap rantai xilan

2.4 Xilooligosakarida XOS

Xilooligosakarida XOS secara alami terdapat dalam buah, sayuran, bambu, madu dan susu . XOS dapat diproduksi pada skala industri dari bahan baku yang kandungan xilannya tinggi. Xilooligosakarida adalah gula oligomer oligosakarida yang disusun dari unit xilosa Gambar 4 Dominguez et al. 2003. Produksi XOS dapat dihasilkan melalui hidrolisis enzimatik xilan oleh enzim β-xilanase Gambar 4 Akpinar et al., 2007. Xilooligosakarida mempunyai nilai jual tinggi yang umumnya ditambahkan sebagai ingridien sehingga menjadi pangan fungsional, dan berpotensi sebagai sumber prebiotik Akpinar et al., 2007. Xilooligosakarida merupakan oligosakarida yang tidak dapat dicerna yang bermanfaat untuk kesehatan, karena memiliki efek karsinogenik yang rendah, memperbaiki mikroflora di dalam usus dan mempunyai mekanisme di dalam saluran pencernaan seperti serat pangan dietary fiber sehingga dapat dijadikan sebagai sumber prebiotik Dominguez et al., 2003 ; Yang et al., 2005. Gambar 4. Struktur XOS Akpinar et al., 2007

2.5 Pengaruh asam terhadap rantai xilan

Larutan asam berpengaruh terhadap kondisi rantai xilan. Asam adalah katalis non spesifik yang akan memotong rantai selulosa secara acak menjadi bentuk yang lebih sederhana Tsao et al., 1978. Perendaman H 2 SO 4 encer di tahap awal pretreatment bertujuan sebagai proses delignifikasi. Menurut Muawanah 2006 dan Shofiyanto 2008, kandungan Hidrolisi s β-xilanase Xilooligosakarida Xilan utama penyusun tongkol jagung adalah lignoselulosa. Perendaman tongkol jagung dalam asam encer H 2 SO 4 bertujuan untuk delignifikasi proses penghilangan lignin sehingga dapat mempermudah pelepasan hemiselulosa pada saat hidrolisis xilan dalam oven, agar nantinya dapat meningkatkan efisiensi kerja enzim dalam menghidrolisis xilan. Hemiselulosa dapat rusak dan larut dalam proses delignifikasi karena strukturnya yang amorf sehingga mudah dimasuki pelarut Fengel dan Wegener, 1995. Menurut Vazques et al., 2000 delignifikasi merupakan perlakuan pendahuluan terhadap bahan baku pretreatments yang tujuannya untuk menghilangkan bahan-bahan lignin yang dapat menghambat proses ekstraksi xilan. Proses delignifikasi dapat dilakukan secara kimiawi melalui proses pelarutan dengan alkali, H 2 SO 4 dan asam klorat. Disamping itu juga dapat dilakukan secara enzimatik dengan mikroorganisme maupun secara fisik dengan pemanasan uap, atau penggilingan Fengel dan Wegener, 1995. Perendaman dengan asam encer juga dapat menghidrolisis hemiselulosa menjadi komponen- komponen monomernya yang terdiri dari D-glukosa, D-manosa, D- galaktosa, D-xilosa, L-arabinosa dan sejumlah kecil L-ramnosa disamping menjadi asam D-glukuronat, asam 4-O-metil-D-glukuronat dan asam D- galakturonat, karena rantai ikatan hemiselulosa relatif mudah dihidrolisis oleh asam Sjostrom, 1995. Menurut Richana 2006, rantai xilan bercabang dan strukturnya tidak berbentuk kristal sehingga lebih mudah dimasuki pelarut dibanding selulosa. Menurut Vasquez et al. 2000 proses pretreatment dengan asam encer bertujuan untuk melonggarkan ikatan glikosidik antara molekul lignoselulosa sehingga pada saat pemanasan, memudahkan proses ekstraksi xilan. Pemecahan molekul hemiselulosa khususnya xilan dihambat oleh tingginya derajat polimerisasi dan kandungan lignin yang membungkus molekul hemiselulosa. Hidrolisis xilan sulit terjadi selama derajat polimerisasi dan kandungan lignin yang belum berkurang Shofiyanto, 2008.

2.6 Pengaruh alkali terhadap rantai xilan