2.6 Pengaruh alkali terhadap rantai xilan
Pada umumnya larutan alkali KOH, NaOH, atau NaOCl digunakan untuk proses delignifikasi maupun ekstraksi xilan. Larutan alkali
berpengaruh terhadap gugus-gugus ujung dalam polisakarida rantai xilan sehingga membentuk asam karboksilat Sjostrom, 1995. Menurut Fengel
dan Wegener 1995 hidrolisis alkali menyebabkan ikatan glikosida terputus, dan menghasilkan gugus pereduksi baru dibagian ujung rantai
polisakarida. Jenis-jenis ikatan yang dapat diputus oleh larutan alkali adalah ikatan ester bersifat labil terhadap alkali dan ikatan glikosida. Richana et
al. 2007 proses delignifikasi tongkol jagung varietas Bisma dilakukan dengan menggunakan NaOCl. Menurut Fengel dan Wegener 1995 karena
pelarut tersebut mengandung ion-ion hipoklorit yang mampu memecah ikatan eter dalam stuktur lignin.
Menurut Casey 1960 kelebihan menggunakan alkali aktif untuk hidrolisis karena bersifat selektif dan bekerja aktif menghilangkan bahan-
bahan non selulotik terutama lignin pada suhu, tekanan, dan konsentrasi yang sesuai. Hidrolisis dengan larutan alkali mempunyai fungsi menetralkan
suasana asam dan melarutkan hasil dekomposisi lignin yang telah terurai pada tahap klorinasi Siagian, 1965, namun menurut Fengel dan Wegener
1995 hidrolisis alkali prosesnya jauh lebih lambat daripada hidrolisis asam.
Menurut Lee 2005 perlakuan dengan larutan alkali dapat mengurangi kandungan lignin, dan memutus ikatan antara hemiselulosa dan
lignin. Larutan alkali yang sering digunakan adalah NaOH dan NaOCl. Menurut Sjostrom 1995 NaOH merupakan alkali yang paling kuat dalam
mendegradasi struktur dinding sel. Shofiyanto 2008 proses delignifikasi tongkol jagung dengan
menggunakan larutan NaOH 1 selama 5 jam pada suhu 28
o
C dapat menurunkan kandungan lignin dari 12.57 b.k menjadi 11.25 b.k
sedangkan ekstraksi selulosa dengan menggunakan NaOH 15 selama 24 jam pada suhu 28
o
C dapat meningkatkan kandungan selulosa dari 21.73 b.k menjadi 77.08 b.k. Perendaman dengan NaOH menyebabkan
terlarutnya hemiselulosa, dan lignin sehingga yang tersisa hanya selulosa yang intrafibril mengembang sehingga luas permukaan spesifiknya
meningkat. Anggraini 2003 delignifikasi dengan menggunakan NaOCl
menyebabkan lignin larut dalam larutan NaOCl sehingga yang tersisa adalah selulosa dan hemiselulosa yang berupa padatan. Delignifikasi dilakukan
untuk meningkatkan efisiensi kerja enzim pada saat menghidrolisis xilan.
2.7 Produksi XOS