Rendemen = x 100
3.4.2 Kadar Xilan modifikasi Abreau et al., 2001 dan Ramos et al.,
1999
Analisis kadar xilan meliputi uji kelarutan, uji kualitatif dan kuantitatif xilan yang diperoleh dari ekstraksi tersebut. Analisis
kadar xilan secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan KCKT Khromatografi Cair Kinerja Tinggi. Sampel sebelum diinjeksikan
pada KCKT, disaring dengan filter 0.20 µ. Standar xilan yang digunakan adalah xilan komersial Birch Wood Xylan. Kondisi
analisis kadar xilan menggunakan KCKT varian 940 –LC adalah
sebagai berikut : fase gerak asetonitril : air 80 : 20, pelarutnya adalah 2-butanol : asam asetat : aquades 3:2:2, kolom lichrospher
NH
2
5m, dan detektor refraktif index. Selanjutnya dilakukan pengujian hasil rendemen ekstrak
xilan dari proses ekstraksi xilan. Rendemen adalah perbandingan berat sampel akhir supernatanxilan dan berat sampel awal tongkol
jagung.
Penghitungan :
Uji Kelarutan Xilan Gaman dan Sherrington, 1992
Kelarutan xilan dilakukan dengan melarutkan xilan dalam pelarut alkali NaOH 1, HCL 1N, air panas, air biasa dan air
dingin. Prinsipnya kelarutan suatu senyawa menunjukkan seberapa jauh senyawa tersebut dapat larut dalam suatu pelarut.
C-B A
3.4.3 Kadar Hemiselulosa, Selulosa dan Lignin Kadar NDF
Neutral Detergen Fiber Van Soest, 1963
Sampel sebanyak A g, dimasukkan ke dalam gelas piala berukuran 500 ml serta ditambahkan dengan larutan NDS Neutral
Detergen Solvent. Larutan NDS terdiri dari bahan kimia sebagai berikut : aquades 1 L ; Natrium Sulfat 30 g ; EDTA 18.81 g ; Natrium
Borat 10 H
2
O 6.81 g ; di-Na-HPO
4
anhidrat 4.5 g dan 2-etoksi etanol murni 10 ml. Selanjutnya menimbang filter gelas G-3 B. Sampel
yang telah ditambahkan larutan NDS disaring dengan bantuan pompa vakum, dibilas dengan air panas dan aseton. Hasil penyaringan
tersebut dikeringkan dalam oven 105
o
C, Setelah itu dimasukkan ke dalam desikator selama satu jam, kemudian dilakukan penimbangan
terakhir C.
Keterangan : A = Bobot sampel g
B = Bobot filter gelas g C = Bobot filter gelas dan sampel setelah dioven
Kadar ADF Acid Detergen Fiber dan Hemiselulosa Van Soest,
1963 Sampel sebanyak A g, dimasukkan ke dalam gelas piala serta
ditambahkan dengan 50 ml larutan ADS Acid Detergen Solvent. Larutan ADS terdiri dari : H
2
SO
4
; CTAB Cethyle Trimethyl Ammonium Bromida. Sampel yang telah ditambahkan larutan
tersebut dipanaskan selama satu jam di atas penangas listrik. Penyaringan dilakukan dengan bantuan pompa vakum dengan juga
menggunakan filter gelas yang ditimbang B. pencucian dilakukan dengan aseton dan air panas. Dilakukan pengeringan dan masukkan
hasil penyaringan tersebut ke dalam oven 100
o
C. Setelah itu dimasukkan lagi ke dalam desikator untuk melakukan pendinginan
dan ditimbang C. x 100
NDF =
C-B A
Keterangan : A = Bobot sampel g
B = Bobot filter gelas g C = Bobot filter gelas dan sampel setelah dioven
Kadar Hemiselulosa = NDF - ADF
Kadar Selulosa Van Soest, 1963
Residu ADF C yang berada di dalam filter gelas diletakkan di atas nampan yang berisi air setinggi kira-kira 1 cm. Kemudian
ditambahkan H
2
SO
4
setinggi ¾ bagian filter gelas dan dibiarkan selama 3 jam lalu diaduk-aduk. Penyaringan dilakukan dengan
bantuan pompa vakum dengan juga menggunakan filter gelas. Pencucian dilakukan dengan aseton dan air panas. Dilakukan
pengeringan dan sampel hasil penyaringan tersebut dimasukkan ke dalam oven 100
o
C. Setelah itu dimasukkan ke dalam desikator dan kemudian ditimbang D.
D-C A
Keterangan : A = Bobot sampel g
D = Bobot filter gelas dan residu ADF setelah dioven g C = Bobot filter gelas dan residu ADF awal g
Kadar Lignin AOAC, 1995
Sampel sebanyak 1 g ditimbang dalam labu Erlenmeyer 250 ml kemudian ditambahkan H
2
SO
4
20 ml. Selanjutnya didiamkan selama 2 jam dan dikocok perlahan-lahan. Sampel kemudian ditambahkan
aquades sebanyak 250 ml, dipanaskan dalam waterbath pada suhu 100
o
C selama 3 jam. Selanjutnya dilakukan penyaringan dengan ADF =
x 100
x 100 Selulosa =
menggunakan kertas saring yang telah diketahui bobotnya A. Erlenmeyer dan corong dibilas dengan aquades sebanyak 3 kali.
Kertas saring beserta residu diovenkan pada suhu 105
o
C selama 1-2 jam atau pada suhu 50
o
C selama 24 jam. Kertas saring didinginkan dan ditimbang bobotnya B. Kertas saring dengan residu diabukan
dengan muffle furnace pada suhu 600
o
C selama 3-4 jam. Kemudian didinginkan dan ditimbang C.
B-A-C Bobot Contoh
Keterangan : B = Bobot kertas saring dan residu setelah dioven g
A = Bobot kertas saring g C = Bobot abu g
3.4.4 Kadar XOS