Pengujian untuk Memilih Model Terbaik Pengujian Validitas Model

34 3. Random Effects Model Jika variabel dummy ternyata kurang memberikan informasi tentang model, maka digunakanlah error term. Model ini sering disebut sebagai Error Components Model ECM dengan ide dasar: Y it = β 1i + β 2 X 2it + β 3 X 3it + u it β 1i = β 1 + ε i i = 1, 2, . . . ,N Yit = β 1 + β 2 X 2it + β 3 X 3it + ε i + u it = β 1 + β 2 X 2it + β 3 X 3it + w it w it = ε i + u it i ~ N0, 2 = komponen cross section error u it ~ N0, u 2 = komponen time series error E ε i u it = 0 E ε i ε j =0 ≠ j Eu it u is = Eu it u jt = Eu it u js =0 ≠ j ; t ≠ Error secara individual dan error secara kombinasi diasumsikan tidak berkolerasi. Tetapi dalam random effects juga terdapat kelemahan, yaitu adanya korelasi antara error term dengan variabel independen.

3.3.2.1. Pengujian untuk Memilih Model Terbaik

Pengujian yang dapat dilakukan untuk memilih model yang paling tepat dalam pengolahan data panel, antara lain: 1. Chow Test adalah pengujian untuk memilih apakah model yang digunakan Pooled Least Square atau Fixed Effect. Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut: H : Model Pooled Least Square Restrictedcommon 35 H 1 : Model Fixed Effect Unrestricted Dasar penolakan terhadap hipotesis nol tersebut adalah dengan menggunakan F-statistik seperti yang dirumuskan oleh Chow: Chow = – – – dimana: RRSS = Restricted Residual Sum Square Sum Square Residual PLS URSS = Unrestricted Residual Sum Square Sum Square Residual Fixed N= Jumlah data cross section T= Jumlah data time series K=Jumlah variabel penjelas Dimana pengujian ini mengikuti distribusi F-statistik yaitu F N-1, NT-N-K . Jika nilai Chow Statistics F Stat hasil pengujian lebih besar dari F tabel, maka cukup bukti untuk penolakan terhadap H sehingga model yang kita gunakan adalah model fixed effect, begitu juga sebaliknya. 2. Haussman Test adalah pengujian statistik sebagai dasar pertimbangan kita dalam memilih antara menggunakan model fixed effect atau model random effect. Pengujian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut: H : Random Effects Model H 1 : Fixed Effects Model Sebagai dasar penolakan H tersebut digunakan dengan menggunakan pertimbangan statistik chi square. 36

3.3.2.2. Pengujian Validitas Model

1. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel bebas dapat menjelaskan variasi variabel terikatnya. Nilai R 2 berkisar antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil atau mendekati nol berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat amat terbatas. Sebaliknya, jika nilai R 2 mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat Gujarati, 2003. 2. F-Statistic dan Probability Untuk metode ordinary least squares nilai F-statistik dihitung dengan formula: F = – Nilai F statistik yang besar lebih baik dibandingkan dengan nilai F statistik yang rendah. Sedangkan nilai probabiltas F merupakan tingkat signifikansi marginal dari F statistik. Dengan menggunakan hipotesis : H : semua parameter yang kita duga sama dengan nol tidak ada variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat H 1 : minimal ada satu parameter yang kita duga tidak sama dengan nol minimal ada satu variabel bebas yang memengaruhi variabel terikat Tolak H jika Prob F stat α 37 Jika nilai prob F kurang dari nilai alpha α, maka dengan tingkat keyakinan 1- α kita dapat menyimpulkan bahwa minimal ada parameter yang kita duga tidak termasuk konstanta adalah berbeda dengan nol. 3. Uji t Partial test Pada uji t dilakukan pengujian kofisien regresi secara individu masing- masing variabel untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis yang digunakan untuk pengujian ini adalah: H : semua parameter yang kita duga sama dengan nol H 1 : semua parameter yang kita duga tidak sama dengan nol Berdasarkan hasil perhitungan dalam uji t, maka akan dipilih variabel bebas yang signifikan secara statistik dimana probability value- nya kurang dari α.

3.3.2.3. Pengujian Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Karo

9 84 100

Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

0 38 1

Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Propinsi-Propinsi...

0 49 3

ANALISIS PENGARUH FISCAL STRESS TERHADAP PERTUMBUHAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN PERTUMBUHAN BELANJA MODAL PEMERINTAH DAERAH

0 3 20

PENGARUH KEMANDIRIAN DAERAH, PERTUMBUHAN EKONOMI, DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP BELANJA MODAL PEMERINTAH DAERAH

7 36 52

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN BELANJA MODAL TERHADAP FISCAL STRESS PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA PROVINSI LAMPUNG

0 33 73

Pengaruh Belanja Pemerintah Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten

0 11 54

ANALISIS PENGARUH PAD, DAU DAN DAK TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI Analisis Pengaruh PAD, DAU Dan DAK Terhadap Alokasi Belanja Modal Dengan Pertumbuhan Ekonomi Sebagai Variabel Moderasi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di

0 4 30

ANALISIS PENGARUH PAD, DAU DAN DAK TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMI Analisis Pengaruh PAD, DAU Dan DAK Terhadap Alokasi Belanja Modal Dengan Pertumbuhan Ekonomi Sebagai Variabel Moderasi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di

0 2 16

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI BELANJA MODAL PADA PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI BELANJA MODAL PADA PEMERINTAH KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA TENGAH (Studi pada pemerintah Kabupaten

0 0 14