17
pemerintah mempunyai bentuk ekponensial. Hukum Wagner diformulasikan sebagai berikut:
dimana PkPP : pengeluaran pemerintah per kapita PPK : pendapatan per kapita
1,2,…,n : jangka waktu tahun
waktu Sumber: Dumairy 1996
Gambar 2.1. Grafik Perkembangan Pengeluaran Pemerintah Menurut Wagner
2.1.3.2. Hubungan Kausalitas Pengeluaran Pemerintah dan PDB
a. PDB memengaruhi pengeluaran pemerintah. Hal ini berarti bahwa produk domestik bruto memengaruhi pengeluaran pemerintah. Teori perkembangan
pengeluaran pemerintah yang telah diuraikan sebelumnya menunjukkan bahwa produk domestik bruto PDB akan memengaruhi besarnya
pengeluaran pemerintah.
Wagner
18
b. Pengeluaran pemerintah
mempengaruhi PDB.
Pemerintah dapat
mempengaruhi tingkat PDB nyata dengan mengubah persediaan berbagai faktor yang dapat dipakai dalam produksi melalui program-program
pengeluaran pemerintah seperti pendidikan. Rahayu 2004 mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan pemerintah yang mendorong besaran jumlah
pengeluaran negara mempunyai pengaruh terhadap perekonomian masyarakat. Landau 1986 membuktikan bahwa pengeluaran pemerintah di bidang militer
dan pendidikan berkorelasi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, sementara untuk pendidikan sendiri berkorelasi kuat dan investasi pemerintah berkorelasi
positif tetapi tidak signifikan. Lin 1994 mengatakan bahwa pengeluaran pemerintah akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi peningkatan PDB
dengan laju yang semakin mengecil.
2.1.3.3. Jenis PengeluaranBelanja Pemerintah
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja APB, baik Negara maupun daerah ProvinsiKabupatenKota, pengeluaran dibedakan menjadi:
1. Belanja Operasi. Rincian kegiatan belanja operasi antara lain digunakan untuk belanja pegawai, belanja barang dan jasa, pemeliharaan, perjalanan dinas,
pinjaman, subsidi, hibah, dan belanja opeasional lainnya. 2. Belanja Modal. Belanja Modal digunakan untuk pembelianpembentukan aset
tetap seperti gedung, jalan infrastruktur dan aset tetap lainnya 3. Belanja Tak TerdugaTersangka. Merupakan belanja tidak terduga yang
sebelumnya tidak dianggarkan seperti penanganan bencana.
19
Untuk mempermudah mengevaluasi penggunaan belanjapengeluaran, mulai tahun 2007 sistem penganggaran mulai diperjelas rinciannya menurut
fungsisektor, yaitu: 1. Fungsi pelayanan umum. Pengeluaran yang ditujukan dalam rangka
peningkatan pelayanan umum pemerintah terhadap masyarakat maupun pihak swasta seperti untuk pembayaran gaji, akses layananperijinan, kemudahan
informasi, dan belanja operasi kebutuhan perkantoran sehari-hari. 2. Fungsi ekonomi. Pengeluaran ini digunakan untuk menciptakan lapangan kerja,
pembangunan sarana dan prasarana umum, serta memicu peningkatan kegiatan perekonomian masyarakat. Pengeluaran ini ditujukan agar mempunyai
pengaruh langsung terhadap kesejahteraan masyarakat sekaligus mempunyai multiplier effect yang besar.
3. Fungsi kesehatan. Merupakan pengeluaran yang ditujukan dalam rangka peningkatan kualitas kesehatan dan pelayanannya seperti pembelian obat,
fasilitas kesehatan alat medis maupun penujang, dan gedung kesehatan. 4. Fungsi pendidikan. Merupakan pengeluaran yang ditujukan dalam rangka
peningkatan kualitas pendidikan seperti pembelian buku, fasilitas jaringan internet sekolah, maupun gedung sekolah.
5. Fungsi ketertiban dan keamanan. Merupakan pengeluaran yang ditujukan untuk menambah kekuatan dan ketahanan dalam mendukung ketahanan dan
keamanan kondisi daerah.
20
6. Fungsi pariwisata dan lingkungan hidup. Merupakan pengeluaran untuk peningkatan kegembiraanhiburan bagi masyarakat seperti promosi dan
pemeliharaan tempat wisata sekaligus dalam mempertahankan kelestaian dan kualitas lingkuangan hidup agar tercipta kenyamanan.
7. Fungsi perlindunganjaminan sosial. Merupakan pengeluaran untuk jaminan perlindungan masyarakat seperti penanganan bencana, permasalahan sosial dan
lingkungan panti dan perlindungan orang terlantar.
2.1.4. Daerah Tertinggal