68
pembangunan fasilitas umum, seyogyanya memberikan pengaruh yang besar. Setelah diteliti ternyata alokasi belanja fungsi ekonomi oleh pemerintah daerah
mempunyai porsi alokasi yang relatif kecil rata-rata hanya sebesar 9 persen dan belum banyak diarahkan pembangunan modal investasi. Efek multiplier dari
belanja fungsi ekonomi sebagai proksi investasi pemerintah belum dirasakan secara langsung. Proses pengalihantransformasi sektor belum dirasakan, apalagi
stimulus dari pemerintah daerah masih belum optimal.
5.2.6. Pengaruh Jumlah Angkatan Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Dari hasil analisis regresi diperoleh bahwa angkatan kerja tidak berpengaruh signifikan dengan koefisien sebesar -0,089737 terhadap
pertumbuhan ekonomi. Walaupun tidak signifikan, arah pengaruhnya negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, sehingga kenaikan jumlah angkatan kerja justru
akan menurunkan pertumbuhan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yaitu Sodik 2007 yang mengemukakan bahwa tidak semua angkatan
kerja yang ada dapat terserap ke sektor usaha. Hal ini terjadi dikarenakan walaupun angkatan kerja merupakan faktor
produksi selain modal, akan tetapi, ketersediaan lapangan usaha tidak sebanding dengan jumlah angkatan kerja yang ada. Masih banyak angkatan kerja yang
menganggur, yang justru menambah beban dalam proses pembangunan. Daerah tertinggal masih bergantung pada sektor pertanian dan belum berekspansi pada
sektor modern. Hal inilah yang merupakan alasan terbatasnya jumlah ketersediaan lapangan kerja baru.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengenai pengaruh belanja pemerintah daerah per fungsi, dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Sebagian besar daerah tertinggal merupakan daerah yang memiliki keterbatasan sumber daya alam dengan karakteristik akses yang sulit
dijangkau. Perkembangan sumber daya manusia kuantitas maupun kualitas juga relatif lebih rendah dari angka nasional.
2. Variabel yang signifikan memengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah variabel belanja fungsi pendidikan dan fungsi kesehatan sebagai pendekatan investasi
pemerintah, serta belanja fungsi pelayanan umum dan lainnya sebagai pendekatan konsumsi pemerintah. Variabel belanja fungsi ekonomi dan
angkatan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
6.2. Saran
1. Pemerintahan kabupaten tertinggal diharapkan mengalokasikan dana secara bijaksana dengan memprioritaskan belanja pembangunan pada fungsi
kesehatan
dan pendidikan.
2. Alokasi belanja fungsi ekonomi harus ditingkatkan mengingat rendahnya alokasi menyebabkan belanja belum signifikan memengaruhi pertumbuhan
ekonomi.