Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada
gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam Cangara, 2005: 19. Dalam pengertian paradigmatis, komunikasi memiliki tujuan tertentu, ada
yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka atau melalui media, baik media massa maupun media lainnya. Komunikasi dalam pradigmatis bersifat intensional,
mengandung tujuan, dan dilakukan dengan perencanaan. Dari beberapa pengertian komunikasi yang telah diucapkan oleh para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa
komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik
langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media Effendy, 2004: 5.
2.1.1. Karakteristik Komunikasi
Adapun karakteristik dari komunikasi Wiryanto, 2005: 22 adalah sebagai berikut:
1. Komunikasi suatu proses. Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa
komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu
tertentu. Proses komunikasi melibatkan banyak faktor atau unsur, antara lain mencakup pelaku atau peserta, pesan meliputi bentuk, isi dan cara
penyampaiannya, saluran atau alat yang digunakan menyampaikan pesan, waktu, tempat, hasil atau akibat yang terjadi.
2. Komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.
Komunikasi adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya.
3. Komunikasi menurut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang
terlibat. 4.
Komunikasi bersifat simbolis, komunikasi pada dasarnya menggunakan lambang-lambang, misalnya bahasa.
5. Komunikasi bersifat transaksional, yaitu melibatkan dua tindakan, memberi
dan menerima.
Universitas Sumatera Utara
6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu, komunikasi menembus
ruang dan waktu maksudnya bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama.
2.2.Bahasa dan Lirik Lagu
Menurut Ensiklopedia Indonesia, bahasa berarti alat untuk melukiskan suatu pikiran, perasaan atau pengalaman, alat ini terdiri dari kata-kata. Sedangkan
menurut Wibowo, dalam wacana linguistik, bahasa diartikan sebagai suatu simbol bunyi bermakna dan berartikulasi dihasilkan oleh alat ucap, yang bersifat arbiter
dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pemikiran Sobur, 2004: 274.
Dalam arti luas, bahasa dapat ditafsirkan sebagai suatu penukaran komunikasi tanda-tanda dan berlaku baik bagi bahasa dalam arti sempit: bahasa
kata-kata, maupun mengenai semua tanda lainnya. Ilmu yang mempelajari komunikasi melalui tanda-tanda disebut dengan semiotika Sobur, 2004: 275.
Menurut Anderson, Sobur, 2004: 276, bahasa memiliki delapan prinsip dasar, yaitu:
1. Bahasa adalah suatu sistem 2. Bahasa adalah vocal bunyi ujaran
3. Bahasa tersusun dari lambang-lambang mana suka arbitary symbol 4. Setiap bahasa bersifat unik, bersifat khas
5. Bahasa dibangun dari kebiasaan-kebiasaan 6. Bahasa adalah alat komunikasi
7. Bahasa berhubungan erat dengan budaya tempat bahasa itu berada 8. Bahasa itu berubah-ubah
Dari semua poin-poin di atas, hakikat terpenting dari bahasa adalah, bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang diciptakan oleh manusia
sendiri, agar proses berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari dapat berlangsung secara efektif dan tepat guna.
Bahasa dalam pemakaiannya bersifat bidimensional. Disebut demikian, karena keberadaan makna selain ditentukan oleh kehadiran dan hubungan antar-
lambang kebahasaan itu sendiri, juga ditentukan oleh pemeran serta konteks sosial dan situasional yang melatarinya. Dihubungkan dengan fungsi yang dimiliki,
Universitas Sumatera Utara
bahasa memiliki fungsi eksternal juga fungsi internal. Oleh sebab itu selain dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dan menciptakan komunikasi, juga
untuk mengolah informasi dan dialog antar-diri sendiri. Kajian bahasa sebagai suatu kode dalam pemakaian berfokus pada karakteristik hubungan antara
bentuk, lambang atau kata satu dengan kata lainnya, hubungan antar bentuk kebahasaan dengan dunia luar yang diacunya, dan hubungan antara kode dengan
pemakainya Sartini, 2009: 7. Lirik lagu adalah sebuah proses komunikasi, karena terdapat informasi
atau pesan yang terkandung dalam simbol lirik lagu yang diciptakan oleh penciptanya. Agar komunikan dapat mengerti pesan yang ingin disampaikan
komunikator, maka dalam lirik lagu tersebut digunakan bahasa dengan makna sebenarnya. Dalam hal ini bahasa yang digunakan adalah bahasa verbal yang bisa
berupa kata-kata dalam teks lirik lagu yang merupakan suatu bentuk komunikasi verbal.
Bila dikaitkan dengan perilaku media massa kadang konsep ‘kebenaran’ yang dianut oleh media massa bukanlah kebenaran sejati tetapi sesuatu yang
dianggap masyarakat sebagai suatu kebenaran. Seperti itulah bahasa yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain. Tanpa memahami konteksnya kata
kebenaran kadang bermakna semu. Padahal bisa saja kebenaran itu subyektif atau paling tidak dianggap benar oleh wartawan Wibowo, 2011: 7.
Hakikat bahasa adalah bahasa tutur, bahasa membahasa dalam bahasa tutur, tidak dalam bahasa tulis didengar dan tidak dilihat. Bahasa terlepas dari
proses pelaksanannya begitu dibahasatuliskan. Bahasa tulis kehilangan daya ekspresif ketimbang bahasa yang diucapkan. Dengan ditulis, bahasa memang
dilestarikan, tetapi bahasa pun menjadi lemah. Dalam hal ini Gadamer mengutip Plato, yang dalam berbagai karyanya menandaskan kelemahan dan tidak
berdayanya bahasa tulis to asthenes toon logoonSobur, 2004: 273. Lirik lagu diciptakan oleh pencipta lagu untuk menyampaikan perasaan
mereka. Pencipta lagu sering menggunakan makna kias agar lirik lagu tersebut lebih indah. Lagu merupakan salah satu karya sastra yang menarik, dapat
memberikan kenikmatan oleh yang menyanyikan atau yang mendengarkannya
Universitas Sumatera Utara
Menurut Kurniawan, teks merupakan seperangkat tanda yang ditransmisikan dari seorang pengirim kepada seorang penerima melalui medium
tertentu dan kode-kode tertentu. Pihak penerima yang menerima tanda-tanda tersebut sebagai teks segera mencoba menafsirkannya berdasarkan kode-kode
yang tepat dan telah tersedia Purwasito, 2003: 240.
2.2.1. Bahasa Sebagai Alat Komunikasi