langsung atau ilmiah antara kedua hal itu Mulyana, 2007: 84. Makna sendiri dapat digolongkan ke dalam makna denotasi dan makna konotasi.
2.5.1. Makna Denotasi
Makna denotatif adalah makna sebenarnya factual, seperti yang ditemukan di dalam kamus. Karena itu makna denotatif lebih umum. Sejumlah
kata bermakna denotatif, namun banyak juga yang bermakna konotatif, lebih bersifat pribadi, yakni makna diluar rujukan objektifnya. Dengan kata lain, makna
konotatif lebih subjektif dan emosional daripada makna denotatif. Spradley menjabarkan makna denotatif meliputi hal-hal yang dirujuk oleh
kata-kata makna refrensial. Sedangkan menurut Pierce, tahap denotatif, yaitu mencatat semua tanda visual yang ada. Misalnya, ada gambar manusia, binatang,
pohon, rumah. Warnanya juga dicatat, seperti merah, kuning, hijau, biru dan sebaginya. Pada tahapan ini hanya informasi data yang disampaikan. Sementara
Saussure mengidentifikasikan makna denotatif sebagai makna-makna yang dapat dipelajari pada fisik benda-benda prinsip anatomis, material, fungsional
Tinarbuko, 2003: 37. Menurut Lyons, denotasi merupakan makna objektif dan tetap, sedangkan
konotasi sebagai makna yang subjektif dan bervariasi. Meskipun berbeda, kedua makna tersebut ditentukan oleh konteks. denotasi adalah hubungan yang
digunakan dalam tingkat pertama sebuah kata yang secara bebas memegang peranan penting dalam ujaran. Makna denotasi bersifat langsung, yaitu makna
khusus yang terdapat dalam sebuah tanda. Harimurti Kirdalaksana mendefinisikan denotasi sebagai “makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas
penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu, sifatnya objektif” Sobur, 2004: 263.
2.5.2. Makna Konotatif
Menurt Pateda, konotasi diartikan sebagai “aspek makna” sebuah atau kelompok kata yang didasarkan pada perasaan atau pikiran yang timbul atau
ditimbulkan pada pembicara penulis dan pendengar pembaca. Dengan kata lain, makna konotatif merupakan makna leksikal. Kata amplop bermakna sampul
yang berfungsi tempat surat yang akan disampaikan kepada orang lain atau kantor, instansiatau jawatan lain. Maka ini adalah makna denotasinya. Tetapi pada
Universitas Sumatera Utara
kalimat “Berilah ia amplop agar urusanmu semua beres”, maka kata amplop sudah bermakna konotatif, yaitu berilah ia uang. Kata amplop dan uang masih ada
hubungan, karena amplop bisa diisi dengan uang. Dengan kata lain, kata amplop mengacu pada uang, dan lebih khusus lagi uang pelancar, uang pelicin ataupun
uang sogok Sobur, 2004: 263. Makna konotatif meliputi semua signifikasi sugestif dari simbol yang lebih
daripada arti referensialnya. Menurut Pierce, dalam tahapan konotatif, kita membaca yang tersirat. Contohnya, gambar wajah orang tersenyum, dapat
diartikan sebagai suatu keramahan, kebahagian. Tetapi sebaliknya, bisa saja tersenyum diartikan sebagai ekspresi penghinaan terhadap seseorang. untuk
memahami makna konotatif, maka unsur-unsur yang lain harus dipahami pula. Sedangkan catatan Saussure menyebutkan bahwa makna konotatif adalah makna-
makna lebih dalam ideologis, mitologis, teologis yang melatari bentuk-bentuk fisik Tinarbuko, 2003: 38.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI
3.1. Tipe Penelitian