Kerangka Konsep Operasional Konsep

3.5. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan penyederhanaan data ke dalam susunan tertentu yang lebih mudah diinterpretasikan sehingga bisa digunakan untuk mengambil keputusan. Anlisis data bertujuan untuk menyederhanakan data ke dalam susunan tertentu agar lebih mudah diinterpretasikan dan mudah pula membacanya. Penelitian ini akan dianalisis menggunakan unsur-unsur semiotika Roland Barthes, yang merupakan turunan dari semiotika Saussure, berupa penanda dan petanda, denotasi dan konotasi, serta mitos terhadap masing- masing lirik yang ada dalam lagu Iwan Fals yang berjudul “Ujung Aspal Pondok Gede”. Penelitian akan dilakukan dengan menganalisis baris demi baris pada lirik lagu dan keseluruhan analisis nantinya akan disajikan dalam bentuk uraian deskriptif. Lirik lagu ini terdiri dari tiga paragraf kecuali pada bagian reffrain. Setiap paragraf akan diteliti berdasarkan liriknya. Analisis akan dilakukan dengan tahap menganalisis setiap barisnya, kemudian dianalisis secara menyeluruh. Peneliti juga menggunakan bantuan visual yang ada dalam klip “Ujung Aspal Pondok Gede”. Peneliti memilih empat gambar, yang masing- masing mewakili tiga paragraf lagu dan satu untuk mewakili reffrain, setelah keseluruhan dari isi lirik lagu diteliti, maka peneliti akan memaparkan secara keseluruhan mengenai makna yang terdapat dalam lirik lagu tersebut.

3.6. Kerangka Konsep

Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan. Bungin mengartikan konsep sebagai generalisai dari sekelompok fenomena tertentu yang sama Bungin, 2010: 5. Kerangka konsep yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan Semiologi Ferdinand de Saussure. Pendekatannya mengkaji kehidupan tanda- tanda di tengah masyarakat, yang menjadi bagian dari disiplin psikologi sosial serta menunjukkan bagaimana terbentuknya tanda-tanda serta kaedah-kaedah dalam komunikasi non verbal yang mengaturnya.

3.7. Operasional Konsep

1. Tanda Universitas Sumatera Utara Menurut Saussure Sobur, 2004: 263, tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk penanda dengan sebuah ide atau penanda. Dengan kata lain, penanda adalah “bunyi yang bermakna” atau “ coretan yang bermakna”. Jadi, penanda adalah aspek material dari bahasa, apa yang dikatakan atau didengar dan apa yang ditulis dan dibaca. Petanda adalah gambaran mental, pikiran atau konsep. Suatu penanda tanpa petanda tidak berarti apa-apa dan karena itu bukanlah tanda. Sedangkan representasi merupakan penggambaran atau pendeskripsian suatu keadaan, keadaan tersebut dapat seperti suasana hati, kehidupan sosial, kritikan, dukungan dan politik. 2. Denotasi Interaksi antara penanda dan petanda dalam tanda, dan antara antara tanda dengan refren dalam realitas eksternal. Denotasi dijelaskan sebagai makna sebuah tanda yang defisional, literal, jelas mudah dilihat dan dipahami. Dalam kasus tanda linguistik, makna denotatif adalah apa yang dijelaskan di dalam kamus. 3. Konotasi Konotasi dapat diartikan sebagai aspek makna sebuah atau sekelompok kata yang didasarkan atas perasaan atau pikiran yang timbul atau ditimbulkan pada pembicara dan pendengar, ataupun ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi nilai-nilai budaya pembacanyapendengarnya. 4. Mitos dan Ideologi Mitos berasal dari kata bahasa Yunani mythos yang artinya ‘kata-kata’, ‘wicara’, ‘kisah tentang para dewa’. Ini bisa didefinisikan sebagai narasi yang didalamnya karakter-karakternya adalah para dewa, pahlawan dan makhluk- makhluk mistis, dengan plotnya adalah tentang asal-usul segala sesuatu atau tentang peristiwa metafisis yang berlangsung di dalam kehidupan manusia dan disini setting-nya adalah penggabungan dunia metafisis dengan dunia nyata. Dalam tahap-tahap awal budaya manusia, mitos berfungsi sebagai ‘teori narasi’ yang asli tentang dunia. Itulah sebabnya semua budaya menciptakan kisah ini untuk menjelaskan asal-usulnya Danesi, 2010: 56. Mitos dan ideologi saling berhubungan. Ideologi adalah sesuatu yang abstrak yang dapat ditemukan didalam teks yang diteliti dari berbagai makna konotasi, sehingga disana akan ditemukan Universitas Sumatera Utara mitos yang membangunnya. Dengan demikian mitos dan ideologi merupakan hal yang sulit untuk dipisahkan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Pendapatan Petani Kopi Ateng yang Menjual dalam Bentuk Gelondong Merah (Cherry red) dengan Kopi Biji di Desa Bangun Das Mariah, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun)

18 221 63

Campur Kode pada Lirik Lagu Pop Indonesia (Kajian Sosiolinguistik)

32 213 66

Pesan Moral dalam Lirik Lagu Album untuk Kita Renungkan Karya Ebiet G. Ade Analisis Estetika Resepsi

32 581 81

Struktur Dan Pemarkah Kalimat Imperatif Dalam Lirik Lagu Ebiet G Ade Tahun 1980-An (Kajian Sintaksis)

4 57 84

Representasi Citra Budaya Dalam Iklan (Studi Analisis Semiotika Representasi Citra Budaya Indonesia Dalam Iklan Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia)

4 101 145

Representasi Feminisme Dalam Film (Analisis Semiotika Representasi Feminisme Dalam Film “Sex And The City 2 (2010)”)

36 244 145

Analisis Dampak Sosial Ekonomi Hutan Mangrove Yang Dikelola Kelompok Informal Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara

2 69 123

2.1. Pengertian Komunikasi - Representasi Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia dalam Lirik Lagu Iwan Fals (Analisis Semiotika Lirik Lagu Iwan Fals yang Berjudul ‘Ujung Aspal Pondok Gede’)

1 2 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Representasi Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia dalam Lirik Lagu Iwan Fals (Analisis Semiotika Lirik Lagu Iwan Fals yang Berjudul ‘Ujung Aspal Pondok Gede’)

1 1 6

REPRESENTASI KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS (Analisis Semiotika Lirik Lagu Iwan Fals yang Berjudul ‘Ujung Aspal Pondok Gede’ )

0 5 12