Latar Belakang Apartemen Khusus Karyawan Operasional Bandara Kualanamu

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bandar Udara Bandara adalah kawasan di daratan danatau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya Undang Undang No. 1 Tentang Penerbangan dan PM.69 Tahun 2013 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional. Bandara secara umum mempunyai fungsi sebagai :  Tempat yang memfasilitasi keberangkatan dan kedatangan penumpang pesawat  Tempat bongkarmuat barang atau naikturun penumpang  Tempat perpindahan interchange antar transit Fungsi tersebut dilaksanakan oleh manajemen bandara yang terbagi menjadi bagian Manajer, Administrasi dan Operasional Bandara. Dimana lebih dari lima puluh persen fungsi dijalankan oleh bagian Operasional, sehingga bagian Operasional memiliki peran dan tanggung jawab lebih besar daripada bagian lainnya. Bagian operasional bandara, yang juga disebut sebagai Ground Handling Staff, adalah bagian yang memastikan proses keberangkatan dan kedatangan pesawat berjalan lancar, mengatur pelayanan penumpang di terminal dan kargo, serta pos di cargo area. Petugas operasional bandara inilah yang memiliki peran penting bagi bandara dalam menjalankan fungsinya. Ruang lingkup atau batasan pekerjaannya yaitu pada fase atau tahap:  Pre-Flight Kegiatan yang dimulai pada saat pesawat siap untuk take off, yaitu saat Universitas Sumatera Utara pintu pesawat ditutup, mesin dihidupkan dan ganjal roda pesawat sudah dilepas block off. Fase ini kita kenal dengan istilah Departure Handling.  Post Flight Kegiatan yang dimulai pada saat pesawat landing, taxi parking stand, mesin pesawat dimatikan, roda pesawat sudah diganjal, block on, dan pintu pesawat sudah dibuka open the door dan para penumpang sudah dipersilakan untuk turun atau keluar dari pesawat. Fase ini kita kenal dengan istilah Arrival Handling. Pentingnya peran dan tanggung jawab bagian operasional bandara menjadi alasan utama PT. Angkasa Pura I dan PT. Angkasa Pura II membangun sebuah perusahaan tersendiri yang bertugas mengkoordinir bagian operasional bandara. Perusahaan tersebut diberi nama PT. Gapura Angkasa. Salah satu bandara di Indonesia yang dilayani perusahaan tersebut adalah Bandara Internasional Kualanamu. Bandara Internasional Kualanamu adalah bandara yang terletak di kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Bandara Internasional Kualanamu merupakan bandara yang direncanakan menjadi sebuah kawasan aerotropolis. Aerotropolis adalah sebuah kota dimana tata letak, infrastruktur, dan ekonomi berpusat pada bandara. Aerotropolis sendiri memberikan beberapa dampak bagi bandara, antara lain : meningkatnya jumlah penerbangan, meningkatnya jumlah penumpang dan meningkatnya jumlah kargo. Dampak inilah yang mengharuskan bandara bekerja lebih ekstra yaitu dengan menerapkan sistem 24 jam. Penerapan sistem 24 jam ini akan sangat mempengaruhi kinerja karyawan yang bekerja di bandara, terutama bagian operasional bandara. Bagian operasional bandara harus bekerja lebih ekstra karena peran dan tanggung jawab mereka yang besar dalam menjalankan fungsi bandara. Salah satu kendala bagi karyawan operasional bandara itu sendiri adalah jarak bandara yang jauh yaitu sekitar 39 km dari pusat kota Medan. Jarak yang jauh dan harus bekerja 24 jam akan membuat karyawan bekerja kurang optimal. Universitas Sumatera Utara Salah satu solusi untuk mengurangi beban karyawan bagian operasional bandara ini adalah menyediakan sebuah hunian yang dekat dengan kawasan bandara, hal ini akan mempermudah aksesibilitas karyawan. Hunian yang tepat berada disana adalah hunian vertikal, dimana hunian vertikal ini tidak memakan banyak lahan dan dapat menampung banyak orang. Hunian vertikal yang dimaksud adalah apartemen. Sebuah apartemen khusus karyawan operasional bandara adalah salah satu solusi dan apresiasi yang diberikan bagi karyawan tersebut agar mereka dapat bekerja lebih efektif dan efisien.

1.2. Maksud dan Tujuan