Tinjauan Fungsi Tinjauan Umum Proyek

2010 7783 389 2011 8193 380 2012 8301 108 2013 7900 -401 2014 8471 571 Jumlah 1417 Rata - rata 202 Sumber: Dokumentasi Pribadi Dari tabel diatas didapat rata – rata peningkatan jumlah karyawan sebanyak 202 orang per tahunnya, walaupun pada tahun 2013 ke-2014 terjadi penurunan yang disebabkan pemindahan bandara dari Bandara Polonia ke Bandara Kualanamu. Jumlah karyawan pada batas maksimum yaitu tahun 2025, tahun dimana Bandara Kualanmu berada pada fase pembangunan terakhir, dapat dihitung sebagai berikut: 2025-2014 = 11 tahun 11 tahun x 202 = 2222 orang 2014 + 11 tahun = 8471 + 2222 = 10693 orang Dapat disimpulkan bahwa pertambahan karyawan yang semakin banyak menjadi salah satu alasan akan berkembangnya hunian – hunian untuk karyawan yang bekerja di bandara.

2.2.1. Tinjauan Fungsi

2.2.1.1. Pengertian Apartemen

Apartemen adalah suatu ruang atau rangkaian ruang yang dilengkapi dengan fasilitas serta perlengkapan rumah tangga dan digunakan sebagai tempat tinggal. Harris; 1975; 20. Menurut buku Site Planning 1984 : 252, apartemen didefinisikan sebagai “....several dwelling units share a common usually an Universitas Sumatera Utara indoor access and are enclosed by a common structural envelope ...”, yang berarti beberapa unit hunian yang saling berbagi akses yang sama dan dilingkupi oleh struktur kulit bangunan yang sama. Menurut Time Saver Standard 1983 satu unit apartemen setidaknya terdiri dari kamar tidur, kamar mandi, runag tamu, dapur dan ruang santai. Menurut Stein 1967, sebuah ruangan atau beberapa susunan dalam beberapa jenis yang memiliki kesamaan dalam suatu bangunan yang digunakan sebagai rumah tinggal. Menurut Endy Marlina 2008: 86 dalam bukunya yang berjudul Perancangan Bangunan Komersial mengatakan bahwa, apartemen adalah bangunan yang membuat beberapa grup hunian, yang berupa rumah flat atau petak bertingkat yang diwujudkan untuk mengatasi masalah perumahan akibat kepadatan tingkat hunian dari keterbatasan lahan dengan harga yang terjangkau di perkotaan.

2.2.1.2. Fungsi Apartemen

Apartemen sebagai sebuah bangunan hunian mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut : 1. Fungsi Hunian Apartemen sebagai fungsi hunian ditandai dengan adanya ruang yang meliputi kamar tidur, ruang keluarga, ruang makan, dapur, dan ruang-ruang yang dapat mewadahi aktivitas penghuni yang berlangsung secara rutin. 2. Fungsi Sosial Di dalam sebuah apartemen, seorang penghuni yang satu dengan yang lain akan saling berinteraksi, sehingga dapat menimbulkan interaksi sosial dalam lingkungan apartemen. 3. Fungsi Pendukung Fungsi ini merupakan sebuah fungsi sekunder sebagai sebuah pendukung yang dapat menambah tingkat kenyamanan pada fungsi utama hunian. Fungsi pendukung yang biasanya ditambahkan dalam sebuah apartemen dapat berupa: Universitas Sumatera Utara - layanan olahraga : kolam renang, fitness center, jogging track, lapangan badminton, dan lapangan volley - layanan komersial : minimarket, cafeteria dan lain-lain - layanan kesehatan : poliklinik, apotik 4. Fungsi Rekreasi Sebuah apartemen juga mempunyai fungsi rekreasi, yaitu dalam lingkungan apartemen biasanya terdapat taman ataupun ruang terbuka bagi para penghuninya .

2.2.1.3. Klasifikasi Apartemen

a. Apartemen berdasarkan kategori jenis dan besar bangunan Imelda Akmal, 2007 : 1. High-rise Apartemen Bangunan apartemen yang terdiri atas lebih dari sepuluh lantai yang dilengkapi area parkir bawah tanah, sistem keamanan dan servis penuh. 2. Mid-Rise Apartemen Bangunan apartemen yang terdiri dari 7-10 lantai. 3. Low-Rise Apartemen Apartemen dengan ketinggian kurang dari 7 lantai dan penggunaan tangga sebagai sirkulasi transportasi vertikal. 4. Walked-Up Apartemen Apartemen yang terdiri dari 3 sampai 6 lantai, terkadang memiliki lift. Apartemen ini lebih disukai oleh keluarga besar dan biasanya 1 gedung apartemen hanya terdiri dari 2-3 unit apartemen. 5. Garden Apartemen Bangunan Apartemen yang terdiri dari 2-4 lantai. Apartemen ini memiliki halaman dan taman disekitar bangunan. Berdasarkan buku Apartements:Their Design and Development 1967: 44-47, Garden Universitas Sumatera Utara Apartemen juga termasuk dalam kategori Apartemen Low-Rise karena memiliki ketinggiannya antara 2-4 lantai. Ciri-ciri lainnya adalah :  Tiap unit hunian memiliki teras dan balkon tersendiri  Memiliki banyak ruang terbuka hijau dan tempat parkir yang dekat dengan bangunan  Antara Massa Bangunan satu dengan bangunan lain terdapat ruang terbuka yang cukup luas  Biasanya dibangun didaerah kepadatan rendah dan memiliki maksimal 30 keluarga per hektar b. Apartemen berdasarkan tipe unitnya Imelda Akmal, 2007 : 1. Studio Unit apartemen ini hanya memiliki satu ruang, ruang ini sifatnya multifungsi sebagai ruang duduk, kamar tidur dan dapur yang semula terbuka tanpa partisi. Satu-satunya ruang yang terpisah biasanya hanya kamar mandi. Apartemen tipe studio relatif kecil. Tipe ini sesuai dihuni oleh satu orang atau pasangan tanpa anak. Luas unit ini minimal 20-35 m². 2. Apartemen 1,2,3 kamarapartemen keluarga Pembagian ruang apartemen ini mirip rumah biasa. Memiliki kamar tidur terpisah serta ruang duduk, ruang makan, dan dapur. Luas apartemen tipe ini sangat beragam tergantung ruang yang dimiliki serta jumlah kamarnya. Luas minimal untuk satu kamar tidur adalah 25 m², 2 kamar tidur 30 m², 3 kamar tidur 85², dan 4 kamar tidur 140m². 3. Loft Loft adalah bangunan bekas gudang atau pabrik yang kemudian dialihfungsikan sebagai apartemen dengan menyekat-nyekat bangunan besar ini menjadi beberapa unit hunian. Keunikan loft apartment adalah biasanya memiliki ruang yang tinggi, mezzanine Universitas Sumatera Utara atau dua lantai dalam satu unit. Bentuk bangunannya cenderung berpenampilan industrial. Tetapi, beberapa pengembang kini menggunakan istilah loft untuk apartemen dengan mezzanine atau dua lantai tetapi dalam bangunan yang baru. 4. Penthouse Unit hunian ini berada di lantai paling atas sebuah bangunan apartemen. Luasnya lebih besar daripada unit-unit dibawahnya. Bahkan, terkadang satu lantai hanya ada satu atau dua unit saja. Selain lebih mewah, penthouse juga sangat privat karena memiliki lift khusus untuk penghuninya. Luas minimumnya adalah 300 m². c. Apartemen berdasarkan tujuan pembangunan Imelda Akmal, 2007 : 1. Komersial Apartemen ini ditujukan untuk bisnis komersial yang mengejar keuntungan atau profit. 2. Umum Apartemen ini ditujukan untuk semua lapisan masyarakat, akan tetapi biasanya hanya dihuni oleh lapisan masyarakat kalangan menengah kebawah. 3. Khusus Apartemen yang hanya dipakai oleh kalangan tertentu saja, dan biasanya dimiliki suatu perusahaan atau instansi yang dipergunakan oleh para pegawai maupun tamu yang berhubungna dengan pekerjaan. d. Apartemen berdasarkan golongan sosial Savitri dan Ignatius dan Budihardjo dan Anwar dan Rahwidyasa, 2007 : 1. Apartemen Sederhana 2. Apartemen Menengah 3. Apartemen Mewah 4. Apartemen super Mewah Universitas Sumatera Utara Yang membedakan keempat tipe tersebut adalah fasilitas yang terdapat dalam apartemen tersebut. Semakin lengkap fasilitas dalam sebuah apartemen, maka semakin mewah apartemen tersebut. Pemilihan bahan bangunan dan sistem apartemen juga berpengaruh. Semakin baik kualitas material dan semakin banyak pelayanannya, semakin mewah apartemen tersebut. e. Apartemen berdasarkan penghuni savitri dan Ignatius dan Budihardjo dan Anwar dan Rahwidyasa, 2007 : 1. Apartemen Keluarga Apartemen ini dihuni oleh keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anaknya. Bahkan tidak jarang orang tua dari ayah atau ibu tinggal bersama. Terdiri dari 2 hingga 4 kamar tidur, belum termasuk kamar tidur pembantu yang tidak selalu ada. Biasanya dilengkapi dengan balkon untuk interaksi dengan dunia luar. 2. Apartemen Lajang Apartemen ini dihuni oleh pria atau wanita yang belum menikah dan biasanya tinggal bersama teman mereka. Mereka menggunakan apartemen sebagai tempat tinggal, bekerja, dan beraktivitas lain diluar jam kerja. 3. Apartemen PebisnisEkspatrial Apartemen ini digunakan oleh para pengusaha untuk bekerja karena mereka telah mempunyai hunian sendiri di luar apartemen ini. Biasanya terletak dekat dengan tempat kerja sehingga memberi kemudahan bagi pengusaha untuk mengontrol pekerjaannya. 4. Apartemen Manula Apartemen ini merupakan suatu hal yang baru di Indonesia, bahkan bisa dikatakan tidak ada meskipun sudah menjadi sebuah kebutuhan. Di luar negeri seperti Amerika, China, Jepang, dan lain-lain telah banyak dijumpai apartemen untuk hunian manusia usia lanjut. Desain Universitas Sumatera Utara apartemen disesuaikan dengan kondisi fisik para manula dan mengakomodasi manula dengan alat bantu jalan. f. Apartemen berdasarkan kepemilikan Chiara, 1986 : 1. Apartemen Sewa Pemilik membangun dan membiayai operasi serta perawatan bangunan, penghuni membayar uang sewa selama jangka waktu tertentu. 2. Apartemen Kondominium Penghuni membeli dan mengelola unit yang menjadi haknya, tidak ada batasan bagi penghuni untuk menjual kembali atau menyewakan unit miliknya. Penghuni biasanya membayar uang pengelolaan ruang bersama yang dikelola oleh pemilik gedung. 3. Apartemen Koperasi Apartemen ini dimiliki oleh koperasi, penghuni memiliki saham didalamnya sesuai dengan unit yang ditempatinya. Bila penghuni pindah, dapat menjual sahamnya kepada koperasi atau calon penghuni baru dengan persetujuan koperasi. Biaya operasional dan pemeliharaan ditanggung oleh koperasi. g. Apartemen berdasarkan pelayanannya Chiara, 1986 : 1. Apartemen Fully Service Apartemen yang menyediakan layanan standar hotel bagi penghuninya, seperti laundry, catering, kebersihan, dan sebagainya. 2. Apartemen Fully Furnished Apartemen yang menyediakan perabot dalam unit apartemen. 3. Apartemen Fully Furnished and Fully Service Apartemen yang menyediakan perabot dalam unit apartemennya dan menyediakan layanan standart hotel bagi penghuninya. 4. Apartemen Building Only Universitas Sumatera Utara Apartemen yang hanya menyediakan ruangan atau unit apartemennya saja. h. Apartemen berdasarkan jumlah lantai per unit Chiara, 1986 : 1. Simpleks Apartemen Apartemen yang seluruh ruangannya terdapat dalam satu lantai. 2. Dupleks Apartemen Apartemen yang ruangannya terdapat dalam dua lantai. 3. Tripleks Apartemen Apartemen yang ruangannya terdapat dalam tiga lantai

2.2.1.4. Sejarah dan Perkembangan Apartemen di Indonesia

Apartemen pertama kali di perkenalkan di Indonesia pada tahun 1974 yang dimulai dengan terbangunnya apartemen Ratu Plaza di Jakarta, sebuah apartemen mix-used yang memiliki 54 unit apartemen. Kemudian diikuti oleh apartemen Taman Rasuna yang berada di jalan Taman Rasuna Said di kawasan Kuningan Jakarta Selatan. Kawasan Kuningan merupakan kawasan yang dikelilingi gedung perkantoran sehingga apartemen yang berada di kawasan ini banyak dihuni oleh pekerja. Perkembangan apartemen kemudian semakin meningkat, di Jakarta contohnya, kita dapat melihat banyak apartemen yang sudah dibangun. Di Sumatera Utara sendiri sudah berdiri apartemen beberapa apartemen, contohnya Cambridge Apartment, Aston dan masih banyak lagi. Gedung perkantoran yang umumnya berada di kota membuat masyarakat berdatangan ke kota untuk mencari kehidupan yang lebih baik sehingga permintaan akan hunian pun meningkat. Akan tetapi, lahan yang berada di kota tidak cukup untuk memenuhi permintaan rumah bagi tiap-tiap masyarakat sehingga apartemen merupakan pilihan yang tepat untuk memenuhi permintaan akan hunian. Masyarakat kemudian melihat efisiensi akan hunian vertikal ini, selain dapat menjadi tempat tinggal, apartemen yang dekat dengan tempat mereka bekerja juga menambah minat mereka untuk tinggal di sana. Universitas Sumatera Utara Perkembangan apartemen yang semakin signifikan membuat para pengembang bangunan apartemen mulai bersaing menjadikan apartemen tidak lagi mempunyai fungsi sebagai tempat tinggal saja melainkan juga sebagai penanda strata sosial. Semakin lengkap fasilitas yang diberikan sebuah apartemen, semakin mewah apartemen tersebut. Tidak jarang suatu apartemen juga digabungkan dengan mall sehingga penghuni apartemen mudah memenuhi kebutuhan sehari- hari dan tidak perlu berjalan jauh untuk berbelanja. Inilah alasan mengapa apartemen sekarang umumnya dihuni oleh masyarakat menengah ke atas yang menginginkan kemudahan dalam mewujudkan kebutuhannya. Akan tetapi pembangunan apartemen untuk kalangan masyarakat menengah ke bawah juga sangat dibutuhkan karena pada umumnya masyarakat golongan ini belum memiliki tempat tinggal yang layak dan tidak mempunyai penghasilan yang cukup untuk membeli sebuah rumah. Harga rumah dan lahan yang mahal di perkotaan membuat masyarakat golongan ini kesulitan, sehingga dengan adanya apartemen untuk masyarakat golongan menengah ke bawah akan sangat membantu mereka.

2.2.1.5. Studi Banding Proyek Sejenis

 UBM Housing Arsitek : ID-EA Lokasi : Jakarta, Indonesia Arsitek Desain : Elsye Alam Arsitek Eksekutif : PT. Ita Rahayu Utama Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Tampak Depan Bangunan Sumber: http:www.archdaily.com769550ubm-housing-id-ea Gambar 2.2 Tampak Dalam Bangunan Sumber: http:www.archdaily.com769550ubm-housing-id-ea Proyek UBM Perumahan Universitas Bunda Mulia menanggapi masalah lalu lintas terburuk Jakarta dunia sebagai salah satu kota besar dengan penduduk lebih dari 10 juta dan meningkatnya jumlah out-of-kota siswa yang mendaftar ke universitas setiap tahun. Terletak dengan hanya menempuh lima menit berjalan kaki Universitas Sumatera Utara dari kampus, seluas 17.600 meter persegi fasilitas perumahan mahasiswa termasuk di tempat mini market, ruang serbaguna, ruang siswa, kantin, laundry, ATM dan garasi parkir bawah halaman dalam. Gambar 2.3 Halaman dalam Bangunan Sumber: http:www.archdaily.com769550ubm-housing-id-ea Proyek ini merujuk ke permasalahan kepadatan dan biaya perumahan perkotaan dengan mengembangkan pusat perkotaan yang hidup dalam lingkungan layak huni dan mendorong semangat masyarakat dengan menyediakan ruang interaksi dan koneksi visual tanpa menghilangkan privasi. Gambar 2.4 Ground Plan Sumber: http:www.archdaily.com769550ubm-housing-id-ea Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5 Floor Plan Sumber: http:www.archdaily.com769550ubm-housing-id-ea Unit apartemen terhubung dengan sistem double-loaded koridor yang memiliki bukaan ke arah sudut selatan untuk lobi lift, sudut utara untuk dapur dan bukaan ke arah halaman untuk ruang-ruang bersama yang memungkinkan ventilasi silang. Pemakaian jendela yang tinggi dan sempit mulai dari lantai ke langit-langit dipilih untuk memancarkan cahaya.  Apartemen Adhigrya Pangestu Exclusively For Women Pengelola : PT Graha Loka Pangestu Lokasi : Depok, Jawa Barat, Indonesia Universitas Sumatera Utara Gambar 2.6 Perspektif Bangunan Sumber : http:apartemenadhigryapangestu.com Adhigriya Pangestu Apartemen terletak di Jalan Margonda Raya merupakan Gerbang Utama kota Depok yang sangat strategis dengan akses langsung Ke Universitas Indonesia, Margo City, Universitas Gunadarma dan Rumah sakit Bunda Depok. Sebelum berkembang menjadi Adhigrya Pangestu, perusahaan Griya Pangestu, selama 30 tahun telah menyediakan akomodasi eksklusif khusus bagi para mahasiswi dan wanita secara umum. Sebagai Adhigrya Pangestu, Griya Pangestu telah menambah pelayanan untuk terus menjaga tradisi memberikan katering kepada pelanggan wanita. Peningkatan pelayanan termasuk konsep baru dari sebuah gedung apartemen dengan banyak lantai untuk mengakomodir kebutuhan wanita yang mencari unit untuk disewa di kota Depok baik untuk jangka waktu menengah sampai panjang. Bangunan yang baru ini akan menawarkan berbagai fasilitas dengan cakupan yang luas seperti salon wanita, pusat fitness modern, kolam renang eksklusif, lounge umum yang luas, skylounge pribadi dan banyak fasilitas lainnya. Adhigirya Pangestu yang bermakna ” Hunian Adi megah yang di berkahi akan berkomitmen sesuai namanya, yaitu melindungi dan mengerti apa yang dibutuhkan wanita sehingga merasa safe, save, dan secure. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.7 Lobi Apartemen Sumber : http:apartemenadhigryapangestu.com Gambar 2.8 Ruang Komunal Sumber : http:apartemenadhigryapangestu.com Apartemen ini memiliki 182 unit, yang terdiri dari :  Tipe 39 sebanyak 64 unit  Tipe 33 sebanyak 16 unit  Tipe 30 sebanyak 272 unit  Tipe 28 sebanyak 42 unit  Tipe 27 sebanyak 86 unit  Tipe 25 sebanyak 16 unit Universitas Sumatera Utara Gambar 2.9 Unit Tipe 39 Sumber : http:apartemenadhigryapangestu.com Gambar 2.10 Unit Tipe 33 Sumber : http:apartemenadhigryapangestu.com Universitas Sumatera Utara Gambar 2.11 Unit Tipe 30 Sumber : http:apartemenadhigryapangestu.com Gambar 2.12 Unit Tipe 28 Sumber : http:apartemenadhigryapangestu.com Universitas Sumatera Utara Gambar 2.13 Unit Tipe 27 Sumber : http:apartemenadhigryapangestu.com Gambar 2.14 Unit Tipe 25 Sumber : http:apartemenadhigryapangestu.com Universitas Sumatera Utara

2.3. Lokasi Perancangan