4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Batu Saluran Kemih
2.1.1 Proses Pembentukan Batu Saluran Kemih
Batu saluran kemih terbentuk dari beberapa kondisi, yakni proses supersaturasi dari ion-ion yang terdapat dalam urin kalsium, oksalat, asam urat,
dan fosfat dan kurangnya inhibitor penghambat terbentuknya batu seperti sitrat, magnesium, seng, makromolekul dan pirofosfat Wells et al., 2012.
Batu saluran kemih ini terbentuk dari garam-garam ion yang berkondensasi membentuk massa padat melalui proses supersaturasi, dimana
adanya hubungan ratio konsentrasi dari garam ion tersebut dengan kelarutannya yang dapat diukur dengan algoritma komputer. Jika nilai supersaturasi lebih kecil
dari nilai 1 satu, kristal-kristal zat garam itu akan terurai, namun jika nilai supersaturasinya berada diatas nilai 1 satu, kristal zat garam tersebut akan
terbentuk dan bertambah besar Coe et al., 2005. Proses supersaturasi ini terjadi akibat hasil dari peningkatan kadar zat
terurai, seperti ion pembentuk zat garam ini disertai ada atau tidaknya penurunan volume air. Ketika konsentrasi ion pembentuk batu ini melebihi kadar kelarutannya
didalam urin, maka ion ini akan bersatu untuk membentuk kristal Wells et al., 2012.
Menurut Stoller dalam buku Smith’s General Urology Seventh Edition
2008, proses supersaturasi dari batu saluran kemih bergantung pada: 1.
Nilai pH urin 2.
Kekuatan ikatan ionik 3.
Konsentrasi zat terurai 4.
Faktor kompleks yang memengaruhi beberapa jenis ion yang spesifik, seperti contohnya natrium yang cenderung berikatan dengan oksalat.
Proses pembentukan batu adalah suatu tahapan yang kompleks, dimulai dari urin yang mengalami tahap supersaturasi dengan kadar garam pembentuk batu,
seperti ion dan molekul dari zat terlarut untuk membentuk kristal dan inti. Ketika
Universitas Sumatera Utara
5
terbentuk maka kristal ini akan mengikuti aliran urin keluar atau tertahan di ginjal dan menjadi awal permulaan yang kemudian terjadi tahap pembentukan dan tahap
agregasi yang pada akhirya terbentuk batu Pearle dan Lotan, 2012.
Nukletisasi akan terjadi Inhibitor tidak bekerja
Pertumbuhan kristal akan terjadi Agregasi kristal akan terjadi
Inhibitor akan berkompetisi dan mencegah proses kristalisasi
Nukletisasi antar ion heterogen akan terjadi Matriks akan terlibat
Kristal tidak akan terbentuk Batu yang terbentuk akan larut
Gambar 2.1. Stadium saturasi Sumber: Pearle, M.S. dan Lotan, Y., Urinary Lithiasis: Etiology, Epidemiology,
and Pathogenesis. Dalam: Wein et al., eds. 2012. Campbel-Walsh Urology. Tenth Edition. USA: Elsevier Saunders, h. 1260.
Menurut Williams et al. eds 2008, ada beberapa etiologi penyebab terbentuknya batu saluran kemih, diantaranya:
1. Diet
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan terjadinya pengelupasan sel epitel ginjal sehingga akan memicu kondisi yang sesuai untuk
terbentuknya batu. 2.
Perubahan kelarutan urin Dehidrasi atau kekurangan cairan akan meningkatkan konsentrasi zat
terlarut menjadi lebih besar dari pelarutnya sehingga mampu memicu zat terlarut tersebut untuk saling berikatan dan membentuk batu.
Hasil pembentukan
Konsentrasi produk
Hasil larutan
Universitas Sumatera Utara
6
3. Penurunan sitrat
Adanya sitrat dalam urin sekitar 300-900 mg24 jam dalam bentuk asam sitrat, akan mencegah pembentukan batu kalsium fosfat. Ekskresi dari
sitrat dipengaruhi oleh hormon dan menurun konsentrasinya saat terjadinya menstruasi.
4. Infeksi ginjal
Infeksi dapat memicu terbentuknya batu terutama infeksi bakteri. Bakteri yang paling sering ditemukan di inti batu saluran kemih adalah
Staphylococcus dan Escherichia coli. 5.
Tidak adekuatnya proses pengeluaran urin atau urin yang statis Batu akan cenderung terbentuk jika pengeluaran urin sering tidak
sempurna. 6.
Pembatasan pergerakan immobilisation yang lama Pembatasan pergerakan oleh karena beberapa faktor, seperti paraplegia
kelumpuhan otot ektremitas bawah akan berdampak kepada proses pemecahan kalsium dari tulang dan menyebabkan peningkatan kalsium
dalam urin. 7.
Hiperparatiroidisme Hiperparatiroidisme memicu terjadinya kondisi hiperkalsemia.
Hiperparatiroidisme ini menyebabkan peningkatan proses eliminasi kalsium dalam urin.
2.1.2 Jenis Ion Pembentuk Batu Saluran Kemih