Indikasi Kontraindikasi Komplikasi Batu Saluran Kemih

16 1. Generator Elektrohidraulik Electrohydraulic Generator Suatu gelombang kejut yang ditembakkan melengkung melalui suatu pemendar gelombang di bawah air. Voltase tinggi diberikan pada dua elektroda yang posisinya berlawanan 1 mm satu sama yang lain. Tembakan ini difokuskan pada titik dimana elektroda yang ditempatkan pada salah satu titik fokus yang berbentuk lonjong dan titik fokus lainnya merupakan sisi targetnya batu ginjal. 2. Generator Elektromagnetik Electromagnetic Generator Dapat menghasilkan gelombang kejut yang datar atau berbentuk silindris; gelombang yang datar difokuskan oleh lensa akustik, sedangkan yang berbentuk silindris akan dipantulkan oleh suatu pemantul dan diubah menjadi gelombang yang difokuskan. Gelombang ini akan memberikan tekanan gelombang magnetik melalui media air dan difokuskan pada batu. 3. Generator Piezoelektrik Piezoelectric Generator Generator ini dibentuk oleh beberapa elemen kecil, berkutub, polikristalin dan barium titanat yang dapat menghasilkan gelombang bertekanan tinggi. Elemen piezoelektrik ini biasanya disusun didalam piringan yang berbentuk lengkung untuk menghasilkan gelombang konvergen yang dapat difokuskan. Pasien harus dievaluasi setelah beberapa hari untuk melihat fragmen- fragmen batu yang pecah. Jika masih terlihat fragmen batu yang tersisa, maka diperlukan terapi penembakan untuk sesi berikutnya, hingga mencapai 5 sesi. Jika setelah 5 sesi masih belum ada hasil yang sempurna, maka pelaksanaan ESWL dinyatakan gagal Awad et al., 2014.

2.2.2 Indikasi

ESWL disarankan pada individu yang menderita batu yang terbentuk di bagian bawah ginjal dengan ukuran 1 cm atau kurang, karena terdapat peluang yang kuat untuk mencapai status bebas batu dengan morbiditas yang minimal. Sedangkan pasien yang menderita batu ukuran 2 cm atau lebih, tetap lebih baik jika dilakukan Universitas Sumatera Utara 17 PNL, karena terapi ini dapat memberikan peluang mencapai status bebas batu dengan satu kali tindakan Ferrandino et al., 2012. Gambar 2.5. Gambaran skematik generator gelombang elektromagnetik yang menggunakan lensa akustik untuk memfokuskan gelombang Sumber: Ferrandino, M.N., Pietrow, P.K., dan Preminger, G.M., Evaluation and Medical Management of Urinary Lithiasis. Dalam: Wein et al., eds. 2012. Campbell-Walsh Urology. Tenth Edition. USA: Elsevier Saunders, h. 1389.

2.2.3 Kontraindikasi

Menurut guildelines yang dikeluarkan EAU 2014, ada beberapa kontraindikasi yang harus diperhatikan dalam perencanaan terapi ESWL, yaitu: a. Kehamilan b. Gangguan perdarahan c. Infeksi saluran kemih yang tidak terkontrol d. Aneurisma aorta e. Malformasi rangka tubuh yang serius dan obesitas yang serius f. Obstruksi anatomi pada bagian distal akibat batu Universitas Sumatera Utara 18 Gambar 2.6. Gambaran Skematik generator gelombang elektromagnetik yang menggunakan pemantul yang dapat memfokuskan gelombang Sumber: Ferrandino, M.N., Pietrow, P.K., dan Preminger, G.M., Evaluation and Medical Management of Urinary Lithiasis. Dalam: Wein et al., eds. 2012. Campbell-Walsh Urology. Tenth Edition. USA: Elsevier Saunders, h. 1389.

2.2.4 Komplikasi

Menurut D’Addesi et al. 2012, komplikasi yang dapat terjadi setelah pelaksanaan terapi ESWL berasal dari beberapa faktor sebagai berikut: a. Pembentukan dan pengeluaran fragmen b. Infeksi c. Efek pada jaringan ginjal dan yang bukan ginjal d. Efek pada fungsi ginjal e. Hipertensi Berdasarkan guidelines yang dikeluarkan EAU 2014, ada beberapa komplikasi yang berkaitan dengan terapi ESWL, yaitu: a. Yang berhubungan dengan fragmen batu  steinstrasse  pertumbuhan kembali dari fragmen yang tersisa  kolik Universitas Sumatera Utara 19 Gambar 2.7. Gambaran skematik generator gelombang piezoelektrik Sumber: Ferrandino, M.N., Pietrow, P.K., dan Preminger, G.M., Evaluation and Medical Management of Urinary Lithiasis. Dalam: Wein et al., eds. 2012. Campbell-Walsh Urology. Tenth Edition. USA: Elsevier Saunders, h. 1390. b. Infeksi  bakteriuria  sepsis c. Efek pada jaringan  ginjal: hematoma yang simtomatik dan asimtomatik  kardiovaskular: disritmia, morbiditas pada jantung  gastrointestinal: perforasi, hematoma hati dan limpa ESWL dapat menyebabkan perdarahan pada parenkim subskapular dari sedang ke berat dan tampak hematoma dengan pencitraan radiologi. Pertambahan usia diindikasikan memegang peranan penting dalam faktor resiko terjadinya hematoma Glickman, 2009.

2.2.5 Prognosis