Tingkat Kesakitan Lama Pelaksanaan Shock Wave Rate Stone Free Rate

36 Penelitian yang dilakukan oleh Torricelli et al. 2015 menyebutkan bahwa terapi ESWL masih menjadi lini pertama untuk terapi batu ginjal ukuran dibawah 2 cm, dengan angka keberhasilan berkisar antara 33-91. Walaupun ada beberapa studi menyebutkan bahwa ESWL sering juga dilakukan pada pasien yang memiliki ukuran batu diatas 2 cm, namun angka keberhasilan lebih rendah dan juga memerlukan beberapa kali sesi penembakan.

5.2.6 Tingkat Kesakitan

Tingkat kesakitanmorbiditas pada pelaksanaan terapi ESWL ini juga tidak terlalu tinggi. Dari data distribusi diatas, didapati tingkat kesakitan pada tahun 2013 sebesar 16,6 dan di tahun 2014 sebesar 3,8. Adanya rasa sakit yang dirasakan oleh pasien disebabkan oleh hasil fragmentasi yang terjadi setelah dilakukan penembakan gelombang kejut ESWL. Tersering rasa sakit dirasakan oleh pasien dengan ukuran batu yang cenderung lebih besar. Pada penelitian ini, rasa sakit yang diteliti merupakan data yang didapatkan langsung secara subjektif yakni langsung ditanyakan kepada pasien apakah dirasakan sakit saat menjalani dan sesaat sesudah terapi. Pada penelitian Al-Marhoon et al. 2013, angka kesakitan berkisar antara 16,7-21 pada batu yang berada di ginjal dan ureter.

5.2.7 Lama Pelaksanaan

Untuk distribusi berdasarkan lama pelaksanaan tindakan ESWL, didapati bahwa tersering memakan waktu sekitar 60-90 menit, dengan persentase 88,3 di tahun 2013 dan 73 di tahun 2014. Nilai ini sangat bergantung pada ukuran batu, jumlah batu dan lokasi batu. Semakin besar ukuran batu dan semakin banyak batu yang akan dilakukan tindakan, akan membutuhkan waktu yang lebih lama juga.

5.2.8 Shock Wave Rate

Berdasarkan tabel distribusi Shock Wave Rate pada penelitian ini didapati kekuatan 3000-4000 masih menjadi pilihan utama, namun hal ini bergantung pada besarnya ukuran batu yang akan ditembakkan. Dengan persentase sebesar 66,3 pada tahun 2013 dan 54,1 pada tahun 2014, kemudian di urutan kedua adalah dengan kekuatan 4000. Jumlah tembakan lebih sering digunakan dengan kekuatan 60-90 tembakanmenit. Torricelli et al. 2015 dan beberapa studi penelitian sebelumnya juga menyebutkan bahwa prosedur terapi harus dimulai dari energi Universitas Sumatera Utara 37 tembakan yang lebih rendah dan kemudian perlahan-lahan ditingkatkan untuk mengurangi angka morbiditas.

5.2.9 Stone Free Rate

Pada penelitian ini menunjukkan bahwa angka keberhasilanstone free rate tindakan ESWL untuk total 163 orang adalah 84 di tahun 2013 dan untuk total 185 orang di tahun 2014 adalah sebesar 74,6. Penelitian yang dilakukan Ridha dan Soebadi 2014 di Surabaya didapati bahwa sesudah terapi ESWL angka keberhasilan adalah sebesar 65,5 disana. Angka keberhasilan ESWL dari penelitian yang dilakukan Al-Marhoon et al. 2013 adalah sebesar 74 pada batu di ginjal dan 88 pada batu di ureter. Demikian juga pada penelitian Joshi et al. 2014, didapati SFR yang dibagi berdasarkan ukuran batu 10 mm, 10-15 mm, dan 15 mm, yaitu sebesar 86, 83, dan 56 secara berturut-turut. Ukuran, lokasi, jumlah batu, anatomi ginjal, dan kelainan kongenital pada saluran kemih merupakan faktor yang memengaruhi keberhasilan ESWL dalam mencapai status bebas batu. Hal ini ditunjukkan dalam penelitian Torricelli et al. 2015, untuk batu dengan ukuran 10 mm dibandingkan dengan ukuran 10 mm, yakni sebesar 90 dan 70. Untuk batu yang terletak di renal pelvis dan upper pole memiliki angka keberhasilan 87,3 dan 88,5 secara berturut-turut, sedangkan di lower pole hanya sebesar 69,5. Pada ginjal yang hanya terdapat jumlah batu tunggal memiliki angka keberhasilan 78,3 dibandingkan dengan yang berjumlah batu multipel sebesar 62,8. Ginjal yang tidak mengalami dilatasi memiliki angka keberhasilan 83, sedangkan yang mengalami hidronefrosis sebesar 76. Dan pada ginjal yang tidak mengalami kelainan kongenital memiliki angka keberhasilan sebesar 79 dibandingkan dengan yang mengalami yaitu sebesar 54. Universitas Sumatera Utara 38 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data penelitian yang berasal dari rekam medis sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi pasien batu saluran kemih yang menjalani terapi ESWL di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2013 dan 2014 maka kesimpulan yang didapatkan adalah: 1. Pasien batu saluran kemih yang menjalani tindakan ESWL di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2013 adalah sebanyak 163 pasien dan pada tahun 2014 sebanyak 185 pasien. 2. Pasien terbanyak berada pada kelompok usia 41-50 tahun yaitu sebanyak 46 orang 28,2 pada tahun 2013 dan sebanyak 73 orang 39,5 pada tahun 2014. 3. Pada tahun 2013 dan 2014 mayoritas pasien batu saluran kemih yang menjalani terapi adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 91 orang 55,8 pada tahun 2013 dan 120 orang 64,9 pada tahun 2014. 4. Batu yang berjumlah tunggal memiliki kasus terbanyak di tahun 2013 maupun 2014 dengan jumlah 125 kasus 76,7 dan 149 kasus 80,5. 5. Jumlah batu yang diterapi dengan ESWL pada tahun 2013 adalah sebanyak 203 buah untuk total 163 pasien dan pada tahun 2014 sebanyak 224 buah untuk total 185 pasien. 6. Untuk lokasi batu, pada tahun 2013 lokasi tersering adalah di lower calix yaitu sebanyak 72 kasus 35,5, sedangkan pada tahun 2014 lokasi tersering adalah di renal pelvis yaitu sebanyak 71 kasus 31,7. 7. Ukuran batu tersering adalah pada kategori ukuran 11-20 mm yaitu sebanyak 109 kasus 53,7 pada tahun 2013, namun pada tahun 2014 ukuran 5-10 mm merupakan ukuran tersering yaitu sebanyak 121 kasus 54. Universitas Sumatera Utara