Kesimpulan Saran Definisi Insidensi Sindrom Nefrotik Inisial pada Anak di RSUP. H. Adam Malik, Medan dari Tahun 2011 sampai 2012

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Insidensi sindrom nefrotik inisial di RSUP. H. Adam Malik Medan dari tahun 2011 sampai 2012 adalah rendah, yaitu sebanyak 5.8 kasus per 100.000 anak. 2. Umur paling banyak adalah pada kelompok umur 5 - 9 tahun. 3. Jenis kelamin paling banyak adalah jenis kelamin laki-laki. 4. Status gizi paling banyak adalah dengan status gizi baik. 5. Tingkat pendidikan orang tua paling banyak adalah orang tuanya yang tingkat pendidikannya sampai sekolah dasar. 6. Pekerjaan bapa paling banyak adalah petani dan kebanyakan ibu tidak bekerja. 7. Sindrom nefrotik idiopatikprimer lebih sering terjadi berbanding sindrom nefrotik sekunder.

6.2 Saran

Adapun saran pada penelitian ini, yaitu : 1. Bagi Bagian Rekam Medis RSUP. H. Adam Malik Medan diharap dapat menyimpan informasi pasien seperti rekam medis dengan lebih baik. 2. Pada dokter yang menulis informasi pada rekam medis diharap dapat mencatat dengan lengkap dan teratur segala informasi yang penting sehingga dapat digunakan untuk penelitian yang akan datang. Universitas Sumatera Utara 3. Pada peneliti selanjutnya diharap dapat melakukan penelitian mengenai faktor lain yang dapat meningkatkan insidensi sindrom nefrotik di RSUP. H. Adam Malik Medan. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Sindrom nefrotik, suatu manifestasi penyakit glomerular, ditandai dengan proteinuria berat ekskresi protein ≥ 40 mgm 2 LPBjam, atau rasio albuminkreatinin pada urin sewaktu 2 mgmg, atau dipstick ≥ 2+, hipoalbuminemia, edema, dan dapat disertai hiperlipidemia Pais, Avner, 2011, Nanjundaswamy, Phadke, 2002. Terdapat beberapa definisibatasan yang dipakai pada sindrom nefrotik, antara lain Noer, 2011, Bagga, Mantan, 2005, Nanjundaswamy, Phadke, 2002 : 1. Remisi : Proteinuria negatif atau trace proteinuria 4 mgm 2 LPBjam selama 3 hari berturut-turut dalam 1 minggu. 2. Relaps : Proteinuria ≥ 2+ proteinuria ≥ 40 mgm 2 LPBjam 3 hari berturut-turut dalam 1 minggu, dimana sebelumnya pernah mengalami remisi. 3. Relaps jarang : Relaps terjadi kurang dari 2 kali dalam 6 bulan pertama setelah respons awal atau kurang dari 4 kali per tahun pengamatan. 4. Relaps sering : Relaps terjadi ≥ 2 kali dalam 6 bulan pertama setelah respon awal, atau ≥ 4 kali dalam periode 1 tahun. 5. Sensitif steroid : Remisi tercapai dalam 4 minggu atau kurang setelah pengobatan steroid dosis penuh full dose. 6. Dependen steroid : Relaps terjadi pada saat dosis steroid diturunkan, atau dalam waktu 14 hari setelah pengobatan steroid dihentikan, dan hal ini terjadi 2 kali berturut-turut. 7. Resisten steroid : tidak terjadi remisi setelah 4 minggu pengobatan steroid dosis penuh full dose. Universitas Sumatera Utara

2.2 Etiologi