• Intake air tidak perlu direstriksi, kecuali pada pasien dengan
sembab hebat. Pada keadaan tersebut, intake cairan dibatasi sesuai dengan insensible loss plus jumlah urin sehari sebelumnya.
• Terapi diuretik kadang-kadang tidak efektif bahkan dapat
membahayakan pasien yang mengalami hipoalbuminemia albumin serum 1,5 gdL plus deplesi volume intravascular. Pemberian
infuse albumin 20 kadang-kadang diperlukan beberapa kali infus dengan furosemid dapat memacu diuresis dan mengurangi
sembab. •
Bila pemberian diuretik tidak berhasil mengurangi edema edema refrakter, biasanya disebabkan oleh hipovolemia atau
hipoalbuminemia berat kadar albumin ≤ 1 gdL, dapat diberikan
infus albumin 20 hingga 25 dengan dosis 1 gkgBB selama 4 jam untuk menarik cairan dari jaringan interstitial, dan diakhiri dengan
pemberian furosemid intarvena 1-2 mgkgBB. •
Bila pasien tidak mampu dari segi biaya, dapat diberikan plasma sebanyak 20 mlkgBBhari secara pelan-pelan 10 tetesmenit untuk
mencegah terjadinya komplikasi dekompensasi jantung. •
Bila diperlukan, albumin atau plasma dapat diberikan selang sehari untuk memberikan kesempatan pergeseran cairan dan mencegah
overload cairan Noer, 2011, Nanjundaswamy, Phadke, 2002.
2.4.5.3 Pengobatan Inisial Sindrom Nefrotik
• Prednison dosis penuh full dose 2 mgkghari atau 60
mgm
2
LPBhari maksimal 80 mghari dibagi 3 dosis diberikan setiap hari selama 4 minggu, dilanjutkan dengan prednisone dosis
40 mgm
2
LPBhari 23 dosis penuh, dapat diberikan secara intermitent 3 hari berturut-turut dalam 1 minggu atau alternating
selang sahari, 1 kali sehari setelah makan pagi, selama 4 minggu.
Universitas Sumatera Utara
• Bila remisi terjadi dalam 4 minggu pertama, maka prednisone
intermittentalternating dosis 40 mgm
2
LPBhari diberikan selama 4 minggu.
• Bila remisi tidak terjadi pada 4 minggu pertama, maka pasien
tersebut didiagnosis sebagai sindrom nefrotik resisten steroid Noer, 2011, Nanjundaswamy, Phadke, 2002.
2.4.5.4 Pengobatan Sindrom Nefrotik Relaps
• Prednison dosis penuh setiap hari dosis tunggal atau terbagi
sampai remisi maksimal 4 minggu kemudian dilanjutkan dengan prednison intermittentalternating dosis tunggal pada pagi hari
dosis 40 mgm
2
LPBhari selama 4 minggu. •
Bila sampai pengobatan dosis penuh selama 4 minggu tidak juga terjadi remisi, maka pasien didiagnosis sebagai sindrom nefrotik
resisten steroid dan harus diberikan terapi imunosupresif lain Noer, 2011, Nanjundaswamy, Phadke, 2002.
2.4.5.5 Pengobatan Sindrom Nefrotik Relaps Sering atau Dependen Steroid
• Prednison dosis penuh setiap hari sampai remisi maksimal 4
minggu kemudian dilanjutkan dengan prednison intermittentalternating dosis 40 mgm
2
LPBhari diturunkan perlahanbertahap 0,2 mgkgBB sampai dosis terkecil yang tidak
menimbulkan relaps yaitu antara 0,1-0,5 mgkgBB alternating. Dosis ini disebut dosis threshold dan dapat diteruskan selama 6
hingga 12 bulan, kemudian dicoba dihentikan. •
Bila terjadi relaps pada dosis prednison rumatan 0,5 mgkgBB alternating, tetapi 1,0 mgkgBB alternating tanpa efek samping
yang berat, dapat dicoba dikombinasikan dengan levamisol dosis 2,5 mgkgBB dosis tunggal selang sahari, selama 4 hingga 12
bulan, atau langsung diberikan siklofosfamid CPA. Diberikan
Universitas Sumatera Utara
CPA dengan dosis 2-3 mgkgBBhari, dosis tunggal selama 8 hingga 12 minggu Madani, et al., 2010.
• Pada sindrom nefrotik yang tidak responsif dengan pengobatan
steroid atau sitostatik siklofosfamid CPA dianjurkan pemberian siklosporin suatu inhibitor calcineurin dengan dosis 5-6
mgkgBBhari Noer, 2011, Nanjundaswamy, Phadke, 2002.
2.4.5.6 Pengobatan Sindrom Nefrotik Resisten Steroid