39 Sampel uji dinyatakan memiliki efek antidiare, jika waktu mulai terjadi diare yang
diperoleh lebih lama daripada kontrol dan semakin cepat terjadinya diare maka efek antidiare akan semakin lemah. Hasil penentuan saat mulai terjadinya diare
dapat dilihat pada analisis Duncan Lampiran 24 halaman .
4.4.2 Penentuan konsistensi feses
Penentuan konsistensi feses dilakukan dengan cara melihat bentuk feses yang terjadi, dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok yaitu konsistensi
berlendir BL dengan diameter serapan air lebih besar dari 2 cm, konsistensi lembek L dengan diameter serapan air antara 1-2 cm dan konsistensi normal N
dengan diameter serapan air lebih kecil dari 1 cm Winda, 2010. Tabel 4.4 Hasil data diameter serapan air
Tabel 4.5 Hasil data berat feses
Keterangan: OR
: Oleum Ricini EEDCH
: Ekstrak Etanol Daun Cincau Hijau
Kel Perlakuan
Diameter serapan air berlendir
cm ± SD lembek
cm ± SD normal cm
± SD 1
OR + CMC 1 bb
2,92 ± 0,64 1,42 ± 0,34
0,24 ± 0,05 2
OR + Loperamid 1 mgkg bb
2,27 ± 0,27 1,05 ± 0,08
0,12 ± 0,04 3
OR + EEDCH 50 mgkg bb
2,96 ± 0,38 1,19 ± 0,19
0,22 ± 0,08 4
OR + EEDCH 100 mgkg bb
2,34 ± 0,31 1,09 ± 0,08
0,12 ± 0,04 5
OR + EEDCH 150 mgkg bb
2,08 ± 0,08 1,04 ± 0,05
0,1 ± 0
Kel Perlakuan
Berat feses berlendir
g± SD lembek
g ± SD normal
g ± SD 1
OR + CMC 1 bb
3,09 ± 0,71 1,51 ± 0,40
0,21 ± 0,02 2
OR + Loperamid 1 mgkg bb
2,37 ± 0,30 0,88 ± 0,15
0,14 ± 0,04 3
OR + EEDCH50 mgkg bb
3,08 ± 0,43 1,13 ± 0,30
0,21 ± 0,03 4
OR + EEDCH 100 mgkg bb
2,38 ± 0,24 0,95 ± 0,18
0,15 ± 0,05
Universitas Sumatera Utara
40
Gambar 4.2 Grafik konsistensi feses
Pada Tabel 4.4, 4.5 dan Gambar 4.2 diatas dapat dilihat hubungan antara dosis, diameter serapan air dan berat feses hewan uji setelah pemberian EEDCH
seperti yang terlihat pada Lampiran 15 halaman . Berdasarkan hasil analisis statistik ANAVA P 0,05 dilanjutkan uji
beda rata-rata Duncan konsistensi feses berlendir, diameter serapan air yang dihasilkan dosis 150 mgkg bb, 100 mgkg bb serta kelompok pembanding
memiliki efek berbeda signifikan P 0,05 terhadap kelompok dosis 50 mgkg bb dan kelompok kontrol. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok
kontrol dan dosis 50 mgkg bb. Sedangkan pada berat feses yang dihasilkan kelompok dosis 150 mgkg bb berbeda signifikan P 0,05 dengan masing-
masing kelompok. Pada uji beda rata-rata Duncan feses lembek, diameter serapan air dan
berat feses yang dihasilkan kelompok kontrol berbeda signifikan terhadap semua kelompok EEDCH dan pembanding. Sedangkan diameter serapan air dan berat
CMC Loperamid
EEDCH 50 mgkg
bb EEDCH
100 mgkg bb
EEDCH 150 mgkg
bb 0,21
0,14 0,21
0,15 0,15
1,51 0,88
1,13 0,95
0,89 3,09
2,37 3,08
2,38 2,04
Normal Lembek
Berlendir
be rat
g
Universitas Sumatera Utara
41 feses kelompok dosis150 mgkg bb, dosis 100 mgkg bb dan kelompok
pembanding tidak berbeda signifikan. Hasil uji Duncan feses normal, diameter serapan air yang dihasilkan
kelompok kontrol dan dosis 50 mgkg bb berbeda signifikan terhadap kelompok pembanding, dosis 100 mgkg bb dan 150 mgkg bb. Dilihat dari berat feses yang
dihasilkan, antara kelompok pembanding, dosis 100 dan 150 mgkg bb tidak berbeda signifikan, demikian juga antara kelompok dosis 50 dengan kelompok
kontrol. Dari uraian di atas, semakin besar diameter serapan air maka feses yang
terbentuk semakin berat maka diare semakin parah dan efek antidiare EEDCH semakin lemah. Hasil penentuan saat mulai terjadinya diare dapat dilihat pada
analisis Duncan Lampiran 24 halaman . EEDCH dosis 150 mgkg bb dapat membentuk konsistensi feses normal
yang berbeda signifikan P 0,05 dengan masing-masing kelompok. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin cepat terbentuk konsistensi feses
normal, maka semakin kuat efek anti diare yang dimilikinya.
4.4.3 Penentuan frekuensi diare