Penentuan saat mulai terjadinya diare

37 tidak digunakan dalam penelitian karena tidak memberikan efek yang signifikan terhadap penurunan diare. Tikus yang telah dipuasakan 18 jam sebelum penelitian, dikelompokkan menjadi 5 kelompok dan kemudian diberikan oleum ricini sebanyak 2 ml setiap ekornya. Satu jam setelah pemberian oleum ricini masing-masing kelompok diberi perlakuan yaitu kelompok kontrol diberikan suspensi CMC dosis 1 bb, kelompok pembanding diberikan suspensi Loperamid HCl dosis 1 mgkg bb dan kelompok bahan uji diberikan suspensi EEDCH yang terdiri dari tiga dosis yaitu 50, 100 dan 150 mgkg bb. Penentuan efek antidiare dari ekstrak etanol daun cincau hijau dilakukan dengan cara mengamati saat mulai terjadinya diare, konsistensi feses, frekuensi diare dan lama terjadinya diare.

4.4.1 Penentuan saat mulai terjadinya diare

Saat mulai terjadi diare diamati setelah pemberian EEDCH dan feses keluar dengan konsistensi berlendir. Hubungan antara dosis dan rata-rata waktu mulai terjadinya diare pada hewan uji setelah pemberian EEDCH sebagai antidiare dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil data saat mulai terjadinya diare Keterangan: OR : Oleum Ricini EEDCH : Ekstrak Etanol Daun Cincau Hijau Kel Perlakuan Saat mulai terjadinya diare menit ke-±SD 1 OR + CMC 1 bb 57 ± 2,0 2 OR + Loperamid. 1 mgkg bb 99 ± 13,93 3 OR + EEDCH50 mgkg bb 64,8 ± 13,03 4 OR + EEDCH 100 mgkg bb 99,8 ± 15,39 5 OR + EEDCH 150 mgkg bb 114,6 ± 4,83 Universitas Sumatera Utara 38 Pada pemberian CMC diperoleh waktu saat mulai diare pada menit 57±2,0, namun setelah pemberian EEDCH dengan dosis yang bervariasi terlihat adanya perubahan waktu mulai terjadinya diare. Hal ini memperlihatkan bahwa EEDCH dosis 150 mgkg bb 114,6 ± 4,83 memiliki waktu mulai terjadi diare paling la1ma dibandingkan dengan EEDCH dosis 100 mgkg bb 99,8 ± 15,39 dan dosis 50 mgkg bb 64,8 ± 13,03. Grafik saat mulai terjadi diare dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini: Gambar 4.1 Grafik saat mulai terjadi diare Dari Gambar 4.1 dapat dilihat perbedaan grafik dari masing-masing kelompok perlakuan. Pemberian loperamid HCl dosis 1 mgkg bb menyebabkan perubahan waktu yang sangat berarti yaitu pada menit 99 ± 13,93, sehingga waktu mulai terjadinya diare lebih lama dibanding dengan EEDCH dosis 50 dan 100 mgkg bb. Berdasarkan uji statistik ANAVA P 0,05 dilanjutkan uji beda rata- rata Duncan, EEDCH dosis 100 mgkg bb tidak berbeda signifikan dengan loperamid HCl dosis 1 mgkg bb, tetapi berbeda signifikan terhadap kelompok dosis 150 mgkg bb. Sedangkan jika dibandingkan dengan kelompok kontrol, semua kelompok EEDCH memberikan perbedaan yang signifikan P 0,05. 20 40 60 80 100 120 140 CMC 1 bb Lop. HCl 1 mgkg bb EEDCH 50 mgkb bb EEDCH 100 mgkg bb EEDCH 150 mgkg bb w a k tu m e n it Universitas Sumatera Utara 39 Sampel uji dinyatakan memiliki efek antidiare, jika waktu mulai terjadi diare yang diperoleh lebih lama daripada kontrol dan semakin cepat terjadinya diare maka efek antidiare akan semakin lemah. Hasil penentuan saat mulai terjadinya diare dapat dilihat pada analisis Duncan Lampiran 24 halaman .

4.4.2 Penentuan konsistensi feses