Penyakit Infeksi Gambaran Status Gizi Balita Berdasarkan Antropometri Di Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2016

b. Penyakit Infeksi

Faktor lain yang secara langsung memengaruhi status gizi adalah adanya infeksi. Infeksi berat dapat memperburuk keadaan gizi melalui gangguan masukan makanan dan meningkatnya kehilangan zat-zat gizi esensial tubuh. Sebaliknya malnutrisi ringan akan berpengaruh negatif terhadap daya tahan tubuh, sehingga dapat menyebabkan infeksi. 25 Pada umumnya baik infeksi umum maupun infeksi lokal mendapat respon metabolik bagi penderitanya yang disertai dengan kekurangan zat gizi. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa kurang gizi dapat menyebabkan gangguan pada pertahanan tubuh. Di lain pihak, penyakit infeksi akan memberikan efek berupa gangguan pada tubuh yang dapat menyebabkan kekurangan gizi. Penyakit infeksi dapat menyebabkan kurang gizi, sebaliknya kurang gizi juga menyebabkan penyakit infeksi. Ada tendensi di mana, adanya penyakit infeksi dan malnutrisi gizi lebih dan gizi kurang yang terjadi secara bersamaan di mana akan saling berhubungan secara sinergis. 12 Beberapa penyakit infeksi yang sering diderita anak-anak antara lain; a. Diare Bayi dan balita dinyatakan menderita diare, apabila buang air besar tidak normal atau bentuk tinja encer dengan frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali. Diare yang bersifat akut dapat berubah menjadi kronis. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung secara mendadak, tanpa gejala gizi kurang dan demam serta berlangsung beberapa hari. Diare kronik, yaitu diare yang berlanjut sampai lebih dari 2 minggu, biasanya disertai dehidrasi. Diare umumnya disebabkan oleh infeksi virus, parasit atau racun dari bakteri. Diare dapat juga merupakan gejala dari penyakit seperti disentri, kolera atau botulisme. 29 b. ISPA ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut. Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pemafasan dan akut. Salah satu penyebab kematian bayi dan anak balita disebabkan oleh ISPA yang diakibatkan oleh penyakit pneumonia. Pemeliharaan gizi anak harus diperhatikan sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit infeksi. Pemberian imunisasi terhadap Universitas Sumatera Utara beberapa penyakit seperti penyakit tuberkulosa, campak, polio dan sebagainya harus dilakukan sesuai waktu. Di samping itu, pemeliharaan higiene dan sanitasi lingkungan sangat penting sebagai upaya pencegahan infeksi. c. Tuberkolosis Paru TB Paru Penyakit tuberkulosis atau lazim disebut TBC merupakan suatu penyakit menular yang dapat menyerang semua kelompok masyarakat. Semua orang dari berbagai golongan umur, status sosial ekonomi, ras maupun suku bangsa dan tempat tinggal memiliki risiko untuk terkena penyakit TBC. Infeksi tuberkulosis jauh lebih berat pada anak-anak yang menderita kekurangan gizi. Hal ini disebabkan oleh memburuknya keadaan sosial ekonomi dan kesehatan individu seperti kemiskinan dan nutrisi yang kurang memadai.

2.4. Pola Asuh