BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Umur balita dengan jumlah tertinggi adalah 13-24 bulan dengan jumlah
sebanyak 38 orang 46,3, berat badan balita 9-11 Kg, yaitu sebanyak 47 orang 57,3, dan tinggi badan balita 76-86 Cm, yaitu Sebanyak 39
orang 47,6. 2.
Karakteristik ibu balita di wilayah kerja Puskesmas Sentosa Baru, sebanyak 49 orang 59,8 berumur 30-35 tahun, pendidikan sebanyak 57
orang 69,5 SLTA, pekerjaan sebanyak 69 orang 84,1 Ibu rumah tangga IRT, pendapatan keluarga sebanyak 43 orang 62,4 Rp
2.037.000 UMK Kota Medan, dan jumlah anggota keluarga sebanyak 63 orang 76,8 1-2 orang.
3. Gambaran status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Sentosa Baru
berdasarkaan Berat BadanUmur BBU, sebanyak 2 orang 2,4 gizi buruk, sebanyak 47 orang 57,3 gizi kurang, sebanyak 32 orang
39,0 gizi baik, dan sebanyak 1 orang 1,3 gizi lebih. 4.
Gambaran status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Sentosa Baru berdasarkan Berat BadanTinggi Badan BBTB, sebanyak 2 orang
2,4 sangat kurus, sebanyak 45 orang 54,9 kurus, sebanyak 33 orang 40,3 normal, dan sebanyak 2 orang 2,4 gemuk.
6.2. Saran
1. Bagi pihak Puskesmas Sentosa Baru
a. Mengupayakan peningkatan pengetahuan tentang gizi pada ibu balita
dengan menyesuaikan bahasa yang mudah dipahami oleh penduduk setempat dan meningkatkan pemantauan status gizi anak balita di
wilayah kerja Puskesmas Sentosa Baru.
Universitas Sumatera Utara
b. Mengupayakan pemberian makanan tambahan PMT yang bervariasi
dan mengandung unsur gizi yang dibutuhkan balita. 2.
Bagi ibu balita Mengupayakan untuk memperhatikan asupan gizi anak, baik asupan
energi maupun protein. 3.
Bagi institusi Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi
dan bahan bacaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Status Gizi
Status gizi berarti keadaan fisik seseorang atau sekelompok orang yang ditentukan dengan salah satu atau kombinasi dari ukuran-ukuran gizi tertentu.
11
Menurut Supariasa, status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutrisi dalam bentuk variabel
tertentu dan merupakan indeks yang statis.
12
Menurut Depkes RI, status gizi merupakan tanda-tanda penampilan seseorang akibat keseimbangan antara pemasukan dan penggunaan zat gizi yang berasal dari
pangan yang dikonsumsi pada suatu saat didasarkan pada kategori dan indikator yang digunakan.
13
Menurut Suharjo, status gizi adalah keadaan kesehatan individu atau kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik dan energi serta zat
gizi lainnya yang diperoleh dari pangan, makanan dan fisiknya dapat diukur secara antropometri.
14
Menurut Almatsier, status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makan dan penggunaan zat-zat gizi dan gangguan gizi
terjadi baik pada status gizi kurang maupun status gizi lebih.
15
Status gizi balita yang tidak seimbang menyebabkan pertumbuhan seorang anak akan terganggu, misalnya anak tersebut mengalami gizi kurang
underweight, kurus wasted, pendek stunted atau gizi lebih overweight.
2.2. Penilaian Status Gizi