Menurut Siagian, penilaian status gizi balita yang paling sering dilakukan adalah dengan cara penilaian antropometri. Secara umum, antropometri
berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri digunakan untuk
melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi.
16
Menurut Gibson, salah satu metode untuk menilai status gizi secara langsung adalah dengan antropometri. Antropometri berarti ukuran tubuh manusia,
sehingga antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
17
Indeks antropometri yang direkomendasikan antara lain: berat badan menurut umur BBU, berat badan menurut tinggi badan BBTB, tinggi badan menurut
umur TBU, lingkar lengan atas LILA, lingkar dada menurut umur LIDA, lingkar kepala LIKA, tebal lemak bawah kulit menurut umur dan rasio lingkar
panggul dengan pinggul.
2.2.1. Jenis parameter yang digunakan
Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan mengukur beberapa parameter. Parameter antropometri merupakan ukuran tunggal dari
tubuh manusia.
12
Parameter tersebut terdiri dari : a.
Umur Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan penentuan
umur akan menyebabkan kesalahan interpretasi status gizi. b.
Berat Badan Berat badan merupakan ukuran antropometri yang paling sering digunakan
pada bayi baru lahir. Berat badan menggambarkan jumlah protein dan lemak, air serta mineral pada tulang.
c. Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan parameter penting untuk menggambarkan riwayat keadaan yang lalu dengan keadaan sekarang.
d. Lingkar Lengan Atas
e. Lingkar Kepala
Universitas Sumatera Utara
f. Lingkar Dada
g. Jaringan Lunak
Parameter yang didapat sangat dipengaruhi oleh berat badan lahir, etnis, faktor keluarga, dan lingkungan. Parameter antropometri terdiri dari tinggi atau panjang
badan; berat badan; lingkar kepala; ketebalan kulit, baik pinggang maupun lengan atas; lingkar lengan atas; dan lingkar betis.
18
Berdasarkan parameter antropometri yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa parameter antropometri yang utama. Pengukuran tersebut dapat dilihat
pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Parameter Antropometri Parameter
Pengukuran Komponen
Jaringan Utama yang Diukur
Stature tinggi badan
Kepala, os. vertebralis, os. sacralis
, ekstremitas bawah
Tulang
Berat badan Seluruh tubuh
Seluruh jaringan:
khususnya lemak, otot, tulang, dan air
Lingkar lengan Lemak bawah kulit
Lemak lebih
sering digunakan secara teknik
di negara maju Otot, tulang
Otot secara teknik lebih sedikit
digunakan di
negara maju Lipatan lemak
Lemak bawah kulit, kulit Lemak
Sumber: Jellife DB Jellife EFP, 1989. Community Nutritional Assessment. Oxford University Press dalam Syafiq, A et al, 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat, Rajagrafindo, Jakarta. Hlm
265.
2.2.2. Indeks pengukuran status gizi dengan antropometri