44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Penelitian
Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun 2011-2014. Perusahaan yang
dijadikan sampel berjumlah 33 perusahaan, sehingga data penelitian secara keseluruhan berjumlah 132 33 x 4 pengamatan.
4.2. Analisis Hasil Penelitian
4.2.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Pengujian statistik deskriptif adalah pengujian yang pertama sekali dilakukan dalam penelitian ini. Pengujian statistik deskriptif memberikan
informasi mengenai profil dari sampel yang menjadi objek penelitian. Hasil uji statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini :
Tabel 4.1. Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation ROA
132 .00
.67
.1273 .11312
CR 132
.51 18.41
2.6313 2.18949
Tobins 132
.10 17.26
2.9691 3.68039
DPR 132
.02 5.28
.4746 .55154
Valid N listwise 132
Sumber: Output SPSS, diolah peneliti, 2015
Dari tabel di atas menunjukkan uji statistik deskriptif masing-masing variabel. Jumlah observasi dalam penelitian sebanyak 132 observasi. Hasil uji
Universitas Sumatera Utara
45 statistik deskriptif variabel Return On Asset ROA yang diukur dengan
membandingkan laba bersih dengan total aktiva perusahaan menunjukkan nilai minimun sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar 0,67, nilai rata-rata mean
sebesar 0,1273, dan nilai standar deviasi sebesar 0,11312
.
Hasil uji statitstik deskriptif variabel current ratio yang diukur dengan membandingkan aktiva
lancar terhadap utang lancar perusahaan menunjukkan nilai minimum sebesar 0,51, sedangkan nilai maksimum sebesar 18,41 serta nilai standar deviasi
sebesar 2.18949 dan nilai rata-rata sebesar 2.6313. Variabel Tobins Q menunjukkan nilai minimum sebesar 0,10, nilai maksimum sebesar 17,6 dan
nilai standar deviasi sebesar 3,68039 serta nilai rata-rata sebesar 2,9691.
4.2.2. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau
keduanya telah terdistribusi secara normal atau tidak. Suatu model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada gambar 4.1. berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
46 Sumber: Output SPSS 16
Gambar 4.1 Histogram
Sumber: Output SPSS 16
Gambar 4.2 Normal P-P Plot
Dengan melihat tampilan grafik histogram gambar 4.1 dapat kita lihat bahwa diagram berbentuk lonceng serta sebaran data pada grafik
Universitas Sumatera Utara
47 Normal P-P plot Gambar 4.2 menyebar di sekitar garis diagonal,dapat
disimpulkan bahwa kedua grafik ini menunjukkan bahwa data yang digunakan memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk
mendeteksi adanya problem multikolinearitas, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF
serta besaran korelasi antar variabel independen. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil uji multikolonieritas.
Tabel 4.2. Uji Multikolineritas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant ROA
.981 1.019
CR .984
1.017 DPR
.994 1.006
a. Dependent Variable: Tobins
Sumber : Output SPSS Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji
multikolonieritas menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi
antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hasil yang sama, tidak ada satu
Universitas Sumatera Utara
48 variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 5. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.
3. Uji Autokorelasi
Penyimpangan model regresi klasik yang lain adalah adanya autokorelasi dalam model regresi yaitu adanya korelasi antar anggota
sampel. Hasil perhitungan diperoleh nilai Durbin Watson. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa
residual terjadi secara random atau tidak. Berikut ini adalah tabel 4.3 yang menunjuklkan hasil uji autokorelasi.
Tabel 4.3. Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
1 .789
a
.622 .617
2.27900 1.920
a. Predictors: Constant, DPR, ROA, CR b. Dependent Variable: Tobins
Sumber : Output SPSS 16 Dari hasil pengujian diatas menunjukkan nilai Durbin Watson
adalah 1,920 dimana angka tersebut diantara -2 sampai dengan +2 yang berarti tidak terjadi masalah autokorelasi.
4. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-
Universitas Sumatera Utara
49 titik menyebar secara acak di atas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
pada model
regresi. Adapun
hasil uji
heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.3. Scatterplot
Sumber: Output SPSS 16
Gambar scatter plot diatas menjelaskan bahwa data sampel tersebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Data tersebar baik
berada di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terdapat heterokodestisitas dalam model regresi
yang digunakan.
4.2.3. Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dimana analisis ini digunakan untuk mengetahui gambaran
mengenai pengaruh profitabilitas dan likuidaitas terhadap nilai perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
50
4.2.3.1. Uji Determinasi R
2
Uji Determinasi digunakan untuk menjelaskan seberapa besar variabel independen yang dipakai pada model dapat menjelaskan
variabel dependen. Hasil uji determinasi dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 4.4 Koefisen Determinasi- Regresi Berganda
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Durbin-Watson 1
.789
a
.622 .617
1.920 a. Predictors: Constant, CR, ROA
b. Dependent Variable: Tobins
Tabel 4.6. memperlihatkan bahwa nilai R Square R
2
sebesar 0,622 atau 62,2 yang berarti bahwa persentase pengaruh variabel
independen return on asset, current ratio terhadap Tobins Q adalah sebesar 62,2.
Sedangkan sisanya 37,8 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
4.2.4. Pengujian Hipotesis 4.2.4.1. Hasil Uji Parsial Uji t