18
2.5.1. Hubungan Antar Variabel 2.5.1.1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Penelitian yang dilakukan oleh Ulupui 2007 bahwa ROA berpengaruh positif signifikan terhadap return saham satu periode ke depan. Oleh karena itu,
ROA merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Yuniasih dan Wirakusuma 2007 juga menurut hasil penelitiannya, menyatakan
bahwa ROA terbukti berpengaruh positif secara statistis pada nilai perusahaan. Namun hasil yang berbeda diperoleh oleh Adyana Putra dan Wirawanti 2013
bahwa ROA berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Semakin baik nilai ROA maka secara teoritis kinerja keuangan perusahaan
dikatakan baik, yang berakibat pula naiknya harga saham perusahaan. Dimana, harga
saham dan jumlah saham yang beredar akan mempengaruhi nilai Tobin’s Q sebagai proksi dari nilai perusahaan. Jika harga saham dan jumlah saham yang
beredar naik maka nilai Tobin’s Q juga akan naik Kusumadilaga, 2010. Berdasarkan teori dan penelitian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: Return on Assets ROA berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
2.5.1.2. Pengaruh Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan
Current ratio merupakan salah satu ukuran dari likuiditas yang merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya melalui sejumlah
kas dan setara kas, seperti giro atau simpanan lain di bank yang dapat ditarik setiap saat yang dimiliki perusahaan.
“Semakin tinggi current ratio menunjukkan kemampuan kas perusahaan untuk memenuhi membayar kewajiban jangka
Universitas Sumatera Utara
19 pendeknya
” Brigham, 2006:210. Semakin tinggi likuiditas maka semakin baiklah posisi perusahaan di mata kreditur. Terdapat kemungkinan yang lebih besar bahwa
perusahaan akan dapat membayar kewajibannya tepat pada waktunya. “Di lain pihak ditinjau dari segi sudut pemegang saham, likuiditas yang tinggi tak selalu
menguntungan karena berpeluang menimbulkan dana-dana yang menganggur yang sebenarnya dapat digunakan untuk berinvestasi dalam proyek-proyek yang
menguntungkan perusahaan” Tunggal, 1995:98. Maka hipotesi kedua dalam penelitian ini adalah:
Likuiditas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
2.5.1.3. Moderasi Kebijakan Dividen Pada Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan
Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham apabila perusahaan memiliki kas yang benar-benar bebas, yang dapat dibagikan
kepada pemilik saham sebagai dividen. Semakin tinggi nilai kesehatan suatu perusahaan akan memberikan keyakinan kepada pemegang saham untuk
memperoleh pendapatan dividen atau capital gain di masa yang akan datang. Kebijakan dividen mempengaruhi pendapatan yang diharapkan, karena
dividen merupakan bagian dari keputusan pendanaan, yaitu pendanaan internal berupa laba ditahan. Semakin besar laba bersih yang dibayarkan sebagai dividen
semakin kecil laba ditahan, dan sebaliknya. Hal ini hal ini akan berdampak pada penggunaan sumber dana eksternal seperti utang dan penerbitan saham baru.
Perusahaan yang dibelanjai dengan utang seluruhnya, atau kombinasi utang dengan modal sendiri, akan menghasilkan laba bersih yang berbeda-beda. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
20 menunjukan bahwa keputusan pendanaan dan dividen mempengaruhi pendapatan
yang diharapkan. Perusahaan dengan laba yang tinggi mampu membayar deviden yang lebih
tinggi. Para manajer tidak hanya mendapatkan dividen yang dibagikan, tetapi juga power yang lebih besar dalam menentukan kebijakan perusahaan. Beberapa faktor
yang mempengaruhi kebijakan deviden diantaranya adalah pertumbuhan pendapatan perusahaan. Jika pendapatan perusahaan mengalami pertumbuhan,
maka jumlah pembayaran dividen dapat dinaikkan. Menurut teori signaling, ada kecenderungan harga saham akan naik jika
ada pengumuman kenaikan dividen, dan harga saham akan menurun jika ada pengumuman penurunan dividen. Artinya dividen dipakai sebagai signal oleh
perusahaan. Jika perusahaan merasa bahwa prospek dimasa yang akan mendatang baik, pendapatan, aliran kas diharapkan meningkat atau diperoleh pada tingkat
dimana dividen yang meningkat tersebut dibayarkan, maka perusahaan akan meningkatkan dividen. Pasar akan merespons positif kenaikan dividen tersebut. Hal
ini sebaliknya terjadi. Jika perusahaan merasa prospek dimasa mendatang menurun, perusahaan akan menurunkan pembayaran dividennya. Pasar akan merespons
negatif pengumuman tersebut. Menurut teori tersebut, dividen mempunyai kandungan informasi, yaitu prospek perusahaan di masa mendatang. Mamduh
Hanafi,2008:372. Dengan ini maka yang menjadi hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah:
Kebijakan dividen memoderasi hubungan antara Profitabilitas dengan nilai perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
21
2.5.1.4. Moderasi Kebijakan Dividen Pada Likuiditas Terhadap Nilai
Perusahaan
Arus kas bebas mencerminkan kinerja manajemen keuangan dalam mengambil keputusan keuangan. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran
pemegang saham apabila perusahaan memiliki kas yang benar-benar bebas, yang dapat dibagikan kepada pemilik saham sebagai dividen. Penelitian yang dilakukan
oleh Hartini 2010 yang menyatakan terdapat hubungan antara nilai perusahaan dengan pembayaran dividen, arus kas bersih, leverage dan earnings per share yang
diharapkan setiap tahun oleh perusahaan bahwa dividen menunjukkan hal yang pasti berkaitan dengan apresiasi harga saham. Semakin tinggi nilai kesehatan suatu
perusahaan akan memberikan keyakinan kepada pemegang saham untuk memperoleh pendapatan dividen atau capital gain di masa yang akan datang.
Dividend payout ratio pada hakikatnya menentukan porsi keuntungan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham, dan yang akan ditahan sebagai
bagian dari laba ditahan. Manajer percaya bahwa investor lebih menyukai perusahaan yang mengikuti dividend payout ratio yang stabil. Persamaan lainnya
yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan likuiditas sebagai salah satu perwakilan kinerja keuangan yang digunakan dalam penelitian ini seperti
penelitian Murtini 2008 yang menggunakan arus kas bebas. Maka hipotesis keempat adalah :
Kebijakan dividen memoderasi hubungan antara Likuiditas dengan nilai perusahaan.
2.6. Hipotesis