Data Penelitian Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Penelitian

Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun 2011-2014. Perusahaan yang dijadikan sampel berjumlah 33 perusahaan, sehingga data penelitian secara keseluruhan berjumlah 132 33 x 4 pengamatan.

4.2. Analisis Hasil Penelitian

4.2.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Pengujian statistik deskriptif adalah pengujian yang pertama sekali dilakukan dalam penelitian ini. Pengujian statistik deskriptif memberikan informasi mengenai profil dari sampel yang menjadi objek penelitian. Hasil uji statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini : Tabel 4.1. Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROA 132 .00 .67 .1273 .11312 CR 132 .51 18.41 2.6313 2.18949 Tobins 132 .10 17.26 2.9691 3.68039 DPR 132 .02 5.28 .4746 .55154 Valid N listwise 132 Sumber: Output SPSS, diolah peneliti, 2015 Dari tabel di atas menunjukkan uji statistik deskriptif masing-masing variabel. Jumlah observasi dalam penelitian sebanyak 132 observasi. Hasil uji Universitas Sumatera Utara 45 statistik deskriptif variabel Return On Asset ROA yang diukur dengan membandingkan laba bersih dengan total aktiva perusahaan menunjukkan nilai minimun sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar 0,67, nilai rata-rata mean sebesar 0,1273, dan nilai standar deviasi sebesar 0,11312 . Hasil uji statitstik deskriptif variabel current ratio yang diukur dengan membandingkan aktiva lancar terhadap utang lancar perusahaan menunjukkan nilai minimum sebesar 0,51, sedangkan nilai maksimum sebesar 18,41 serta nilai standar deviasi sebesar 2.18949 dan nilai rata-rata sebesar 2.6313. Variabel Tobins Q menunjukkan nilai minimum sebesar 0,10, nilai maksimum sebesar 17,6 dan nilai standar deviasi sebesar 3,68039 serta nilai rata-rata sebesar 2,9691.

4.2.2. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau keduanya telah terdistribusi secara normal atau tidak. Suatu model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada gambar 4.1. berikut ini : Universitas Sumatera Utara 46 Sumber: Output SPSS 16 Gambar 4.1 Histogram Sumber: Output SPSS 16 Gambar 4.2 Normal P-P Plot Dengan melihat tampilan grafik histogram gambar 4.1 dapat kita lihat bahwa diagram berbentuk lonceng serta sebaran data pada grafik Universitas Sumatera Utara 47 Normal P-P plot Gambar 4.2 menyebar di sekitar garis diagonal,dapat disimpulkan bahwa kedua grafik ini menunjukkan bahwa data yang digunakan memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi adanya problem multikolinearitas, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF serta besaran korelasi antar variabel independen. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil uji multikolonieritas. Tabel 4.2. Uji Multikolineritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant ROA .981 1.019 CR .984 1.017 DPR .994 1.006 a. Dependent Variable: Tobins Sumber : Output SPSS Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji multikolonieritas menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hasil yang sama, tidak ada satu Universitas Sumatera Utara 48 variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 5. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.

3. Uji Autokorelasi

Penyimpangan model regresi klasik yang lain adalah adanya autokorelasi dalam model regresi yaitu adanya korelasi antar anggota sampel. Hasil perhitungan diperoleh nilai Durbin Watson. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual terjadi secara random atau tidak. Berikut ini adalah tabel 4.3 yang menunjuklkan hasil uji autokorelasi. Tabel 4.3. Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .789 a .622 .617 2.27900 1.920 a. Predictors: Constant, DPR, ROA, CR b. Dependent Variable: Tobins Sumber : Output SPSS 16 Dari hasil pengujian diatas menunjukkan nilai Durbin Watson adalah 1,920 dimana angka tersebut diantara -2 sampai dengan +2 yang berarti tidak terjadi masalah autokorelasi.

4. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik- Universitas Sumatera Utara 49 titik menyebar secara acak di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Adapun hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.2. Gambar 4.3. Scatterplot Sumber: Output SPSS 16 Gambar scatter plot diatas menjelaskan bahwa data sampel tersebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Data tersebar baik berada di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terdapat heterokodestisitas dalam model regresi yang digunakan.

4.2.3. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dimana analisis ini digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai pengaruh profitabilitas dan likuidaitas terhadap nilai perusahaan. Universitas Sumatera Utara 50

4.2.3.1. Uji Determinasi R

2 Uji Determinasi digunakan untuk menjelaskan seberapa besar variabel independen yang dipakai pada model dapat menjelaskan variabel dependen. Hasil uji determinasi dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4.4 Koefisen Determinasi- Regresi Berganda Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Durbin-Watson 1 .789 a .622 .617 1.920 a. Predictors: Constant, CR, ROA b. Dependent Variable: Tobins Tabel 4.6. memperlihatkan bahwa nilai R Square R 2 sebesar 0,622 atau 62,2 yang berarti bahwa persentase pengaruh variabel independen return on asset, current ratio terhadap Tobins Q adalah sebesar 62,2. Sedangkan sisanya 37,8 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. 4.2.4. Pengujian Hipotesis 4.2.4.1. Hasil Uji Parsial Uji t Hasil uji parsial uji t digunakan untuk mengetahui gambaran pengaruh profitabilitas ROA dan likuiditas CR terhadap nilai perusahaan Tobin ’s Q dengan Kebijakan dividen DPR sebagai pemoderasi secara parsial terdapat dalam tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.5 Uji Parsial ROA X1, CR X2, dan TOBIN ’S Q Y Universitas Sumatera Utara 51 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .193 .102 .481 .631 ROA 25.578 1.773 .786 14.427 .000 CR -.035 .092 -.021 -.386 .700 a. Dependent Variable: Tobins Sumber : Output SPSS Dari table 4.5 diatas di peroleh nilai signikansi ROA sebesar 0.000 dimana nilai ini lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa variabel profitabilitas ROA memiliki pengaruh secara parsial dan positif terhadap nilai perusahaan Tobin’s Q, sedangakan signifikansi variabel likuiditas CR bernilai 0,700 yang lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa likuiditas CR tidak berpengaruh secara parsial terhadap nilai perusahaan Tobin’s Q. Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: � �� ′� = , + , � − , + � Berdasarkan hasil regresi linear diatas didapat nilai konstanta sebesar 0,193 yang artinya apabila semua variabel independen bernilai nol maka nilai variabel dependen sebesar 0,193. Nilai koefisien profitabilitas ROA sebesar 25,578 yang berarti bahwa jika nilai profitabilitas ROA bertambah satu satuan maka nilai perusahaan Tobin ’s q bertambah sebesar 25,578 dengan asumsi variabel lain Universitas Sumatera Utara 52 tetap. Nilai koefisien likuiditas CR sebesar 0,035 yang berarti jika nilai CR naik sebesar satu satuan maka nilai perusahanTobins’q turun sebesar 0,035 dengan asumsi variabel lain tetap.

4.2.4.2. Uji Simultan Uji F

Hasil uji simultan uji F digunakan untuk menjelaskan pengaruh profitabilitas ROA dan likuiditas CR secara bersama-sama terhadap nilai perusahaan. Dari hasil analisis data diperoleh hasil uji simultan berikut ini : Tabel 4.6 Uji Simultan ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1104.429 2 555.215 106.321 .000 a Residual 670.004 129 5.194 Total 1774.433 131 a. Predictors: Constant, CR, ROA b. Dependent Variable: Tobins Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 dimana nilai ini lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa profitabilitas ROA dan likuiditas CR berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan Tobins’q.

4.2.5. Hasil Uji Analisis Regresi Moderasi 1. Hasil Uji Parsial Uji t

Hasil Uji Moderated Regresions Analysis MRA atau penggunaan variabel moderasi bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel moderasi mampu memperlemah atau memperkuat hubungan variabel Universitas Sumatera Utara 53 independen terhadap variabel dependen. Dari hasi uji MRA diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.7 Hasil uji MRA ROA, DPR, ROA.DPR Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.093 .339 -.276 .783 ROA 15.590 2.566 .479 6.076 .000 DPR .417 .370 .062 1.125 .262 X1Z 13.803 2.924 .402 4.721 .000 a. Dependent Variable: Tobins Model persamaan Moderated Regression Analysis MRA yang terbentuk adalah : � �� � ′ � = , + , � + , + , � + � Dari persamaan regresi linear di atas didapat nilai konstanta regresi moderasi profitabilitas dan kebijakan deviden ROA.DPR sebesar 0,093 yang berarti apabila variabel independen bernilai nol maka variabel dependen akan bernilai 0,093. Nilai koefisien profitabilitas ROA sebesar 15,590 yang berarti jika nilai profitabilitas ROA bertambah sebesar satu satuan maka nilai nilai perusahaan Tobin ’s q bertambah sebesar 15,590 dengan asumsi bahwa variabel lain konstan. Koefisien kebijakan dividen DPR sebesar 0,417 yang berarti jika nilai kebijakan dividen bertambah satu satuan maka nilai perusahaan Tobin ’s q bertambah sebesar 0,417. Nilai koefisien regresi moderasi profitabilitas dan kebijakan dividen ROA.DPR sebesar 13,803 yang Universitas Sumatera Utara 54 berarti jika nilai koefisien moderasi ini naik sebesar satu satuan maka nilai perusahaan Tobin ’s q bertambah sebesar 13,803 dengan asumsi variabel lain tetap. Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa nilai sigifikansi sig. hasil uji interaksi ROA.DPR X1Z sebesar 0,000 dimana angka ini lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hasil uji interaksi ROA.DPR X1Z menunjukkan bahwa kebijakan dividen DPR mampu memoderasi hubungan profitabilitas ROA dengan nilai perusahaan Tobin ’s q. Tabel 4.8 Hasil uji MRA CR, DPR, CR.DPR Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.799 .795 3.521 .001 CR -.244 .293 -.145 -.831 .407 DPR 1.604 .812 .240 1.976 .050 X2Z .039 .290 .027 .135 .893 a. Dependent Variable: Tobins Model persamaan Moderated Regression Analysis MRA yang terbentuk adalah : � �� � ′ � = , − , + , + , + � Nilai konstanta regresi moderasi likuiditas dan kebijakan dividen CR.DPR sebesar 2,799 yang berarti jika variabel independen bernilai nol maka variabel nilai perusahaan Tobin ’s q bernilai 2,799. Nilai koefisien likuiditas CR sebesar 0,244 yang berarti jika nilai variabel ini bertambah sebesar satu satuan maka nilai perusahaan Tobin ’s q Universitas Sumatera Utara 55 berkurang sebesar 0,244 dengan asumsi variabel lain konstan. Nilai koefisien kebijakan dividen DPR sebesar 1,604 yang berarti jika nilai kebijakan dividen DPR bertambah sebesar satu satuan maka nilai perusahaan Tobins’q bertambah sebesar 1,604 dengan asumsi variabel lain konstan. Nilai koefisien moderasi likuiditas dan kebijkan dividen CR.DPR sebesar 0,039 yang berarti jika nilai koefisien moderasi ini bertambah sebesar satu satuan maka nilai perusahaan bertambah sebesar 0,039 dengan asumsi variabel lain tetap. Dari tabel di atas juga dapat kita lihat bahwa nilai signifikansi uji interaksi CR.DPR X2Z sebesar 0,893 dimana nilai ini lebih besar dari 0,05 yang memiliki arti bahwa bahwa hasil uji interaksi CR.DPR memperlihatkan bahwa kebijakan dividen tidak mampu memoerasi hubungan antara likuiditas CR dengan nilai perusahaan Tobin ’s q.

2. Hasil Uji Koefisien Determinasi Tabel 4.9

Koefisien Determinasi Regresi MRA: Model 1 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Durbin-Watson 1 .843 a .711 .704 1.968 a. Predictors: Constant, X1Z, ROA, DPR b. Dependent Variable: Tobins Hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.9 menunjukkan nilai R Square R 2 sebesar 0,711 atau 71,1, nilai ini menunjukkan bahwa variabel nilai perusahaan dapat dijelaskan sebesar 71,1, berarti bahwa Universitas Sumatera Utara 56 persentase pengaruh variabel independen return on asset, current ratio terhadap Tobins Q adalah sebesar nilai koefisien determinasi atau 71,1. Sedangkan sisanya 28,9 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Tabel 4.10 Koefisien Determinasi Regresi MRA : Model 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Durbin-Watson 1 .277 a .077 .055 1.980 a. Predictors: Constant, X2Z, DPR, CR b. Dependent Variable: Tobins Hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.9 menunjukkan nilai R Square R 2 sebesar 0,077 atau 7,7, nilai ini menunjukkan bahwa variabel nilai perusahaan dapat dijelaskan sebesar 7,7, berarti bahwa persentase pengaruh variabel independen return on asset, current ratio terhadap Tobins Q adalah sebesar nilai koefisien determinasi atau 7,7. Sedangkan sisanya 92,3 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

4.3. Pembahasan

Pada bagian ini akan disajikan interpretasi hasil pengujian statistik dengan menggunakan regresi berganda. Berdasarkan kajian teori di atas menghasilkan empat hipotesis, keempat hipotesis tersebut akan dibahas pada bagian berikut ini.

1. Return on Asset ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan

Universitas Sumatera Utara 57 Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.5, dapat dilihat bahwa Return on Asset ROA memiliki nilai signifikansi 0,000 0,05 dan nilai koefisien β positif yaitu 25,578. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Return on Asset ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan Tobins, kesimpulannya hipotesis pertama dapat diterima. Hasil temuan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati 2008 yang menyatakan bahwa penciptaan nilai perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan memperoleh laba ternyata terbukti, yaitu bahwa Return On Asset berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung signaling theory yang menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai earning yang semakin meningkat merupakan signal bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek bagus di masa yang akan mendatang. Hasil penelitian juga didukung Raharjo 2005 yang menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan. Hasil penelitian ini juga didukung oleh Lestroyini 2008 dan Jhojor 2009. Profitabilitas menunjukkan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Profitabilitas meningkatkan nilai perusahaan karena profitabilitas merupakan ukuran kinerja finansial perusahaan. profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek yang baik sehingga investor akan merespon sinyal positif dari kemajuan kinerja finansial perusahaan dan meningkatkan nilai perusahaan. 2. Likuiditas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan Universitas Sumatera Utara 58 Pengujian hipotesis mengenai pengaruh variabel likuiditas yang diproksikan dengan current ratio CR terhadap nilai perusahaan menunjukkan nilai koefisien sebesar -0,035 dengan signifikansi sebesar 0,700. Dengan nilai signifikansi diatas 0,05 menunjukkan bahwa current ratio tidak berpengaruh signifikan. Maka hal ini berarti bahwa current ratio memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian hipotesis kedua ditolak. Likuiditas dalam teori berhubungan positif dengan nilai perusahaan. Semakin tinggi likuiditas maka nilai perusahaan tinggi dan semakin rendah likuiditas maka nilai perusahaan rendah. Kemampuan kas yang tinggi akan berdampak terhadap kemampuan kewajiban jangka pendek perusahaan dan berdampak positif terhadap nilai perusahaan. Likuiditas secara parsial dalam penelitian ini berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Ini mengindikasikan bahwa likuiditas tidak terlalu dipertimbangkan oleh pihak eksternal perusahaan dalam melakukan penilaian sebuah perusahaan dan memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap perubahan harga saham sebuah perusahaan. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Mahendra 2011 yang mengatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Perbedaan ini dikarenakan current ratio yang rendah dapat berdampak pada penurunan harga saham karena current ratio tidak menambah laba perusahaan melainkan menaikkan angka cash flows sedangkan jika terlalu tinggi dapat dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan karena banyaknya dana yang menganggur. Universitas Sumatera Utara 59

3. Return On Asset ROA dan Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.6, dapat dilihat bahwa Return on Asset ROA dan Likuiditas CR memiliki nilai signifikansi 0,000 0,05 dan nilai koefisien β positif. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Return on Asset ROA dan Likuiditas CR secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan Tobins, kesimpulannya hipotesis ketiga dapat diterima. 4. Kebijakan Dividen Memoderasai Hubungan Return On Asset ROA dengan nilai perusahaan Hasil statistik interaksi Return On Asset dan kebijakan dividen ROA.DPR menghasilkan koefisien sebesar 13,803 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, dimana dengan hasil ini membuktikan bahwa kebijakan dividen yang diproksikan dengan Dividend Payout Ratio DPR mampu memoderasi hubungan antara ROA dan nilai perusahaan, maka hipotesis ketiga dapat diterima. Masuknya kebijakan dividen mampu secara signifikan memoderasi hubungan antara pengaruh profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Asset ROA terhadap nilai perusahaan. Hasil ini didukung dengan penelitian yang dilakukan Erlangga 2009, dengan hasil menunjukkan bahwa kebijakan dividen dapat memoderasi hubungan antara profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen mampu meningkatkan dan menurunkan nilai perusahaan pada saat profitabilitas tinggi maupun profitabilitas rendah. Sekaligus penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan Alfredo 2011 yang menyatakan bahwa Universitas Sumatera Utara 60 kebijakan dividen tidak mampu memoderasi hubungan profitabilitas dengan nilai perusahaan. 5. Kebijakan Dividen Tidak Memoderasi Hubungan Antara Likuiditas Dengan Nilai Perusahaan Hasil uji interaksi likuiditas yang diproksikan dengan current ratio CR dan kebijakan dividen yang diproksikan dengan DPR CR.DPR menghasilkan koefisien sebesar 0,039 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,893 yang lebih besar dari 0,05, dimana dengan hasil ini membuktikan bahwa kebijakan dividen yang diproksikan dengan Dividend Payout Ratio DPR tidak mampu memoderasi hubungan antara current ratio CR terhadap nilai perusahaan Tobin’s Q, dengan demikian penelitian ini tidak dapat menerima hipotesis keempat yang menyatakan bahwa kebijakan dividen mampu memoderasi hubungan antara likuiditas terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Mahendra 2011 yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mampu memoderasi hubungan antara likuiditas terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen mampu meningkatkan nilai perusahaan pada saat likuiditas tinggi dan kebijakan dividen dapat menurunkan nilai perusahaan pada saat likuiditas rendah. Hasil ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Erlangga 2009 dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan dividen dapat memoderasi hubungan antara kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. Dan tidak juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sutrisno 1999 yang menguji faktor- faktor yang berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Nilai positif dalam Universitas Sumatera Utara 61 variabel current ratio ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan jumlah aktiva lancar dalam perusahaan maka akan meningkatkan dividend payout ratio. Semakin likuid perusahaan maka akan semakin besar kemungkinan pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Meningkatnya current ratio juga dapat meningkatkan harapan investor terhadap kemampuan perusahaan untuk membagikan dividen. Mollah dan Keasen 2000 menyatakan bahwa likuiditas merupakan variabel penting yang dipertimbangkan oleh manajemen dalam penentuan kebijakan dividen. Universitas Sumatera Utara 62

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai variabel moderating. Penelitian ini menggunakan menggunakan SPSS versi 22 untuk melakukan uji regresi linear. Dari hasil uji Moderated Regression Analysis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini : 1. Profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Asset ROA berpengaruh positif dan signifikan. Dengan nilai koefisien 25,578 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. 2. Likuiditas yang diproksikan dengan current ratio CR berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Dengan nilai koefisien -0,035 dan nilai signifikansi 0,700. 3. Return On Asset ROA dan Likuiditas CR secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dengan nilai signifikansi 0,000. 4. Kebijakan dividen yang diproksikan dengan dividend payout ratio DPR mampu memoderasi hubungan antara Return On Asset terhadap nilai perusahaan Tobins Q, yaitu memperkuat hubungan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014

10 142 127

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

2 38 25

PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

3 23 19

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011 – 2014)

12 60 161

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang TerdaftarDi Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014.

0 8 15

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang TerdaftarDi Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014.

0 2 16

Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas dan Leverage Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014.

3 21 25

Pengaruh Kebijakan Dividen, Likuiditas, Profitabilitas Dan ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

1 15 29

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 96

PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN HUTANG DAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011 - 2014

0 2 106