44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Penelitian
Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun 2011-2014. Perusahaan yang
dijadikan sampel berjumlah 33 perusahaan, sehingga data penelitian secara keseluruhan berjumlah 132 33 x 4 pengamatan.
4.2. Analisis Hasil Penelitian
4.2.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Pengujian statistik deskriptif adalah pengujian yang pertama sekali dilakukan dalam penelitian ini. Pengujian statistik deskriptif memberikan
informasi mengenai profil dari sampel yang menjadi objek penelitian. Hasil uji statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini :
Tabel 4.1. Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation ROA
132 .00
.67
.1273 .11312
CR 132
.51 18.41
2.6313 2.18949
Tobins 132
.10 17.26
2.9691 3.68039
DPR 132
.02 5.28
.4746 .55154
Valid N listwise 132
Sumber: Output SPSS, diolah peneliti, 2015
Dari tabel di atas menunjukkan uji statistik deskriptif masing-masing variabel. Jumlah observasi dalam penelitian sebanyak 132 observasi. Hasil uji
Universitas Sumatera Utara
45 statistik deskriptif variabel Return On Asset ROA yang diukur dengan
membandingkan laba bersih dengan total aktiva perusahaan menunjukkan nilai minimun sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar 0,67, nilai rata-rata mean
sebesar 0,1273, dan nilai standar deviasi sebesar 0,11312
.
Hasil uji statitstik deskriptif variabel current ratio yang diukur dengan membandingkan aktiva
lancar terhadap utang lancar perusahaan menunjukkan nilai minimum sebesar 0,51, sedangkan nilai maksimum sebesar 18,41 serta nilai standar deviasi
sebesar 2.18949 dan nilai rata-rata sebesar 2.6313. Variabel Tobins Q menunjukkan nilai minimum sebesar 0,10, nilai maksimum sebesar 17,6 dan
nilai standar deviasi sebesar 3,68039 serta nilai rata-rata sebesar 2,9691.
4.2.2. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau
keduanya telah terdistribusi secara normal atau tidak. Suatu model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada gambar 4.1. berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
46 Sumber: Output SPSS 16
Gambar 4.1 Histogram
Sumber: Output SPSS 16
Gambar 4.2 Normal P-P Plot
Dengan melihat tampilan grafik histogram gambar 4.1 dapat kita lihat bahwa diagram berbentuk lonceng serta sebaran data pada grafik
Universitas Sumatera Utara
47 Normal P-P plot Gambar 4.2 menyebar di sekitar garis diagonal,dapat
disimpulkan bahwa kedua grafik ini menunjukkan bahwa data yang digunakan memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk
mendeteksi adanya problem multikolinearitas, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF
serta besaran korelasi antar variabel independen. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil uji multikolonieritas.
Tabel 4.2. Uji Multikolineritas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant ROA
.981 1.019
CR .984
1.017 DPR
.994 1.006
a. Dependent Variable: Tobins
Sumber : Output SPSS Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji
multikolonieritas menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi
antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hasil yang sama, tidak ada satu
Universitas Sumatera Utara
48 variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 5. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.
3. Uji Autokorelasi
Penyimpangan model regresi klasik yang lain adalah adanya autokorelasi dalam model regresi yaitu adanya korelasi antar anggota
sampel. Hasil perhitungan diperoleh nilai Durbin Watson. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa
residual terjadi secara random atau tidak. Berikut ini adalah tabel 4.3 yang menunjuklkan hasil uji autokorelasi.
Tabel 4.3. Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
1 .789
a
.622 .617
2.27900 1.920
a. Predictors: Constant, DPR, ROA, CR b. Dependent Variable: Tobins
Sumber : Output SPSS 16 Dari hasil pengujian diatas menunjukkan nilai Durbin Watson
adalah 1,920 dimana angka tersebut diantara -2 sampai dengan +2 yang berarti tidak terjadi masalah autokorelasi.
4. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-
Universitas Sumatera Utara
49 titik menyebar secara acak di atas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
pada model
regresi. Adapun
hasil uji
heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.3. Scatterplot
Sumber: Output SPSS 16
Gambar scatter plot diatas menjelaskan bahwa data sampel tersebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Data tersebar baik
berada di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terdapat heterokodestisitas dalam model regresi
yang digunakan.
4.2.3. Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dimana analisis ini digunakan untuk mengetahui gambaran
mengenai pengaruh profitabilitas dan likuidaitas terhadap nilai perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
50
4.2.3.1. Uji Determinasi R
2
Uji Determinasi digunakan untuk menjelaskan seberapa besar variabel independen yang dipakai pada model dapat menjelaskan
variabel dependen. Hasil uji determinasi dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 4.4 Koefisen Determinasi- Regresi Berganda
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Durbin-Watson 1
.789
a
.622 .617
1.920 a. Predictors: Constant, CR, ROA
b. Dependent Variable: Tobins
Tabel 4.6. memperlihatkan bahwa nilai R Square R
2
sebesar 0,622 atau 62,2 yang berarti bahwa persentase pengaruh variabel
independen return on asset, current ratio terhadap Tobins Q adalah sebesar 62,2.
Sedangkan sisanya 37,8 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
4.2.4. Pengujian Hipotesis 4.2.4.1. Hasil Uji Parsial Uji t
Hasil uji parsial uji t digunakan untuk mengetahui gambaran pengaruh profitabilitas ROA dan likuiditas CR terhadap nilai
perusahaan Tobin ’s Q dengan Kebijakan dividen DPR sebagai
pemoderasi secara parsial terdapat dalam tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.5 Uji Parsial ROA X1, CR X2, dan TOBIN
’S Q Y
Universitas Sumatera Utara
51
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1 Constant
.193 .102
.481 .631
ROA 25.578
1.773 .786 14.427
.000 CR
-.035 .092
-.021 -.386 .700
a. Dependent Variable: Tobins
Sumber : Output SPSS Dari table 4.5 diatas di peroleh nilai signikansi ROA sebesar
0.000 dimana nilai ini lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa variabel profitabilitas ROA memiliki pengaruh secara parsial dan positif
terhadap nilai perusahaan Tobin’s Q, sedangakan signifikansi variabel
likuiditas CR bernilai 0,700 yang lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa likuiditas CR tidak berpengaruh secara parsial terhadap nilai
perusahaan Tobin’s Q. Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut: � �� ′� = ,
+ , � − ,
+ �
Berdasarkan hasil regresi linear diatas didapat nilai konstanta sebesar 0,193 yang artinya apabila semua variabel independen bernilai
nol maka nilai variabel dependen sebesar 0,193. Nilai koefisien profitabilitas ROA sebesar 25,578 yang berarti bahwa jika nilai
profitabilitas ROA bertambah satu satuan maka nilai perusahaan Tobin
’s q bertambah sebesar 25,578 dengan asumsi variabel lain
Universitas Sumatera Utara
52 tetap. Nilai koefisien likuiditas CR sebesar 0,035 yang berarti jika
nilai CR naik sebesar satu satuan maka nilai perusahanTobins’q turun sebesar 0,035 dengan asumsi variabel lain tetap.
4.2.4.2. Uji Simultan Uji F
Hasil uji simultan uji F digunakan untuk menjelaskan pengaruh profitabilitas ROA dan likuiditas CR secara bersama-sama
terhadap nilai perusahaan. Dari hasil analisis data diperoleh hasil uji simultan berikut ini :
Tabel 4.6 Uji Simultan
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
1104.429 2
555.215 106.321 .000
a
Residual 670.004
129 5.194
Total 1774.433
131 a. Predictors: Constant, CR, ROA
b. Dependent Variable: Tobins
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 dimana nilai ini lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa
profitabilitas ROA dan likuiditas CR berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan Tobins’q.
4.2.5. Hasil Uji Analisis Regresi Moderasi 1. Hasil Uji Parsial Uji t
Hasil Uji Moderated Regresions Analysis MRA atau penggunaan variabel moderasi bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel
moderasi mampu memperlemah atau memperkuat hubungan variabel
Universitas Sumatera Utara
53 independen terhadap variabel dependen. Dari hasi uji MRA diperoleh
hasil sebagai berikut :
Tabel 4.7 Hasil uji MRA ROA, DPR, ROA.DPR
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -.093
.339 -.276
.783 ROA
15.590 2.566
.479 6.076
.000 DPR
.417 .370
.062 1.125
.262 X1Z
13.803 2.924
.402 4.721
.000 a. Dependent Variable: Tobins
Model persamaan Moderated Regression Analysis MRA yang terbentuk adalah :
� �� �
′
� = , + ,
� + , + ,
� + �
Dari persamaan regresi linear di atas didapat nilai konstanta regresi moderasi profitabilitas dan kebijakan deviden ROA.DPR sebesar
0,093 yang berarti apabila variabel independen bernilai nol maka variabel dependen akan bernilai 0,093. Nilai koefisien profitabilitas
ROA sebesar 15,590 yang berarti jika nilai profitabilitas ROA bertambah sebesar satu satuan maka nilai nilai perusahaan Tobin
’s q bertambah sebesar 15,590 dengan asumsi bahwa variabel lain konstan.
Koefisien kebijakan dividen DPR sebesar 0,417 yang berarti jika nilai kebijakan dividen bertambah satu satuan maka nilai perusahaan
Tobin ’s q bertambah sebesar 0,417. Nilai koefisien regresi moderasi
profitabilitas dan kebijakan dividen ROA.DPR sebesar 13,803 yang
Universitas Sumatera Utara
54 berarti jika nilai koefisien moderasi ini naik sebesar satu satuan maka
nilai perusahaan Tobin ’s q bertambah sebesar 13,803 dengan asumsi
variabel lain tetap. Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa nilai sigifikansi sig. hasil
uji interaksi ROA.DPR X1Z sebesar 0,000 dimana angka ini lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hasil uji interaksi ROA.DPR X1Z
menunjukkan bahwa kebijakan dividen DPR mampu memoderasi hubungan profitabilitas ROA dengan nilai perusahaan Tobin
’s q.
Tabel 4.8 Hasil uji MRA CR, DPR, CR.DPR
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
2.799 .795
3.521 .001 CR
-.244 .293
-.145 -.831 .407
DPR 1.604
.812 .240
1.976 .050 X2Z
.039 .290
.027 .135 .893
a. Dependent Variable: Tobins
Model persamaan Moderated Regression Analysis MRA yang terbentuk adalah :
� �� �
′
� = , − ,
+ , + ,
+ �
Nilai konstanta regresi moderasi likuiditas dan kebijakan dividen CR.DPR sebesar 2,799 yang berarti jika variabel independen bernilai
nol maka variabel nilai perusahaan Tobin ’s q bernilai 2,799. Nilai
koefisien likuiditas CR sebesar 0,244 yang berarti jika nilai variabel ini bertambah sebesar satu satuan maka nilai perusahaan Tobin
’s q
Universitas Sumatera Utara
55 berkurang sebesar 0,244 dengan asumsi variabel lain konstan. Nilai
koefisien kebijakan dividen DPR sebesar 1,604 yang berarti jika nilai kebijakan dividen DPR bertambah sebesar satu satuan maka nilai
perusahaan Tobins’q bertambah sebesar 1,604 dengan asumsi variabel lain konstan. Nilai koefisien moderasi likuiditas dan kebijkan
dividen CR.DPR sebesar 0,039 yang berarti jika nilai koefisien moderasi ini bertambah sebesar satu satuan maka nilai perusahaan
bertambah sebesar 0,039 dengan asumsi variabel lain tetap. Dari tabel di atas juga dapat kita lihat bahwa nilai signifikansi uji
interaksi CR.DPR X2Z sebesar 0,893 dimana nilai ini lebih besar dari 0,05 yang memiliki arti bahwa bahwa hasil uji interaksi CR.DPR
memperlihatkan bahwa kebijakan dividen tidak mampu memoerasi hubungan antara likuiditas CR dengan nilai perusahaan Tobin
’s q.
2. Hasil Uji Koefisien Determinasi Tabel 4.9
Koefisien Determinasi Regresi MRA: Model 1
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Durbin-Watson 1
.843
a
.711 .704
1.968 a. Predictors: Constant, X1Z, ROA, DPR
b. Dependent Variable: Tobins
Hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.9 menunjukkan nilai R Square R
2
sebesar 0,711 atau 71,1, nilai ini menunjukkan bahwa variabel nilai perusahaan dapat dijelaskan sebesar 71,1, berarti bahwa
Universitas Sumatera Utara
56 persentase pengaruh variabel independen return on asset, current
ratio terhadap Tobins Q adalah sebesar nilai koefisien determinasi atau 71,1. Sedangkan sisanya 28,9 dipengaruhi atau dijelaskan oleh
variabel lain tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Tabel 4.10
Koefisien Determinasi Regresi MRA : Model 2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Durbin-Watson 1
.277
a
.077 .055
1.980 a. Predictors: Constant, X2Z, DPR, CR
b. Dependent Variable: Tobins
Hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.9 menunjukkan nilai R Square R
2
sebesar 0,077 atau 7,7, nilai ini menunjukkan bahwa variabel nilai perusahaan dapat dijelaskan sebesar 7,7, berarti bahwa
persentase pengaruh variabel independen return on asset, current ratio terhadap Tobins Q adalah sebesar nilai koefisien determinasi atau
7,7. Sedangkan sisanya 92,3 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
4.3. Pembahasan
Pada bagian ini akan disajikan interpretasi hasil pengujian statistik dengan menggunakan regresi berganda. Berdasarkan kajian teori di atas menghasilkan
empat hipotesis, keempat hipotesis tersebut akan dibahas pada bagian berikut ini.
1. Return on Asset ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan
Universitas Sumatera Utara
57 Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.5, dapat dilihat bahwa Return on
Asset ROA memiliki nilai signifikansi 0,000 0,05 dan nilai koefisien β positif
yaitu 25,578. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Return on Asset ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan Tobins,
kesimpulannya hipotesis pertama dapat diterima. Hasil temuan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati 2008 yang menyatakan bahwa
penciptaan nilai perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan memperoleh laba ternyata terbukti, yaitu bahwa Return On Asset berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung signaling theory yang menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai earning yang semakin meningkat
merupakan signal bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek bagus di masa yang akan mendatang.
Hasil penelitian juga didukung Raharjo 2005 yang menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh Lestroyini 2008 dan Jhojor 2009. Profitabilitas menunjukkan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh
perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Profitabilitas meningkatkan nilai perusahaan karena profitabilitas merupakan
ukuran kinerja finansial perusahaan. profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek yang baik sehingga investor akan merespon sinyal positif dari kemajuan
kinerja finansial perusahaan dan meningkatkan nilai perusahaan. 2. Likuiditas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan
Universitas Sumatera Utara
58 Pengujian hipotesis mengenai pengaruh variabel likuiditas yang diproksikan
dengan current ratio CR terhadap nilai perusahaan menunjukkan nilai koefisien sebesar -0,035 dengan signifikansi sebesar 0,700. Dengan nilai signifikansi diatas
0,05 menunjukkan bahwa current ratio tidak berpengaruh signifikan. Maka hal ini berarti bahwa current ratio memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan. Dengan demikian hipotesis kedua ditolak. Likuiditas dalam teori berhubungan positif dengan nilai perusahaan. Semakin
tinggi likuiditas maka nilai perusahaan tinggi dan semakin rendah likuiditas maka nilai perusahaan rendah. Kemampuan kas yang tinggi akan berdampak terhadap
kemampuan kewajiban jangka pendek perusahaan dan berdampak positif terhadap nilai perusahaan. Likuiditas secara parsial dalam penelitian ini berpengaruh negatif
tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Ini mengindikasikan bahwa likuiditas tidak terlalu dipertimbangkan oleh pihak eksternal perusahaan dalam melakukan
penilaian sebuah perusahaan dan memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap perubahan harga saham sebuah perusahaan.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Mahendra 2011 yang mengatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan. Perbedaan ini dikarenakan current ratio yang rendah dapat berdampak pada penurunan harga saham karena current ratio tidak menambah laba perusahaan
melainkan menaikkan angka cash flows sedangkan jika terlalu tinggi dapat dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan karena banyaknya dana yang
menganggur.
Universitas Sumatera Utara
59
3. Return On Asset ROA dan Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 4.6, dapat dilihat bahwa Return on Asset ROA dan Likuiditas CR memiliki nilai signifikansi 0,000 0,05 dan nilai
koefisien β positif. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Return on Asset ROA dan Likuiditas CR secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan Tobins, kesimpulannya hipotesis ketiga dapat diterima. 4. Kebijakan Dividen Memoderasai Hubungan Return On Asset ROA
dengan nilai perusahaan
Hasil statistik interaksi Return On Asset dan kebijakan dividen ROA.DPR menghasilkan koefisien sebesar 13,803 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000
yang lebih kecil dari 0,05, dimana dengan hasil ini membuktikan bahwa kebijakan dividen yang diproksikan dengan Dividend Payout Ratio DPR mampu
memoderasi hubungan antara ROA dan nilai perusahaan, maka hipotesis ketiga dapat diterima.
Masuknya kebijakan dividen mampu secara signifikan memoderasi hubungan antara pengaruh profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Asset ROA
terhadap nilai perusahaan. Hasil ini didukung dengan penelitian yang dilakukan Erlangga 2009, dengan hasil menunjukkan
bahwa kebijakan dividen dapat memoderasi hubungan antara profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Kebijakan
dividen mampu meningkatkan dan menurunkan nilai perusahaan pada saat profitabilitas tinggi maupun profitabilitas rendah. Sekaligus penelitian ini tidak
mendukung penelitian yang dilakukan Alfredo 2011 yang menyatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara
60
kebijakan dividen tidak mampu memoderasi hubungan profitabilitas dengan nilai perusahaan.
5.
Kebijakan Dividen Tidak Memoderasi Hubungan Antara Likuiditas Dengan Nilai Perusahaan
Hasil uji interaksi likuiditas yang diproksikan dengan current ratio CR dan kebijakan dividen yang diproksikan dengan DPR CR.DPR menghasilkan
koefisien sebesar 0,039 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,893 yang lebih besar dari 0,05, dimana dengan hasil ini membuktikan bahwa kebijakan dividen yang
diproksikan dengan Dividend Payout Ratio DPR tidak mampu memoderasi hubungan antara current ratio CR
terhadap nilai perusahaan Tobin’s Q, dengan demikian penelitian ini tidak dapat menerima hipotesis keempat yang menyatakan
bahwa kebijakan dividen mampu memoderasi hubungan antara likuiditas terhadap nilai perusahaan.
Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Mahendra 2011 yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mampu memoderasi hubungan antara
likuiditas terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen mampu meningkatkan nilai perusahaan pada saat likuiditas tinggi dan kebijakan dividen dapat menurunkan
nilai perusahaan pada saat likuiditas rendah. Hasil ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Erlangga 2009
dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan dividen dapat memoderasi hubungan antara kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. Dan tidak juga
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sutrisno 1999 yang menguji faktor- faktor yang berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Nilai positif dalam
Universitas Sumatera Utara
61 variabel current ratio ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan jumlah aktiva
lancar dalam perusahaan maka akan meningkatkan dividend payout ratio. Semakin likuid perusahaan maka akan semakin besar kemungkinan pembayaran yang
dilakukan oleh perusahaan tersebut. Meningkatnya current ratio juga dapat meningkatkan harapan investor terhadap kemampuan perusahaan untuk
membagikan dividen. Mollah dan Keasen 2000 menyatakan bahwa likuiditas merupakan variabel penting yang dipertimbangkan oleh manajemen dalam
penentuan kebijakan dividen.
Universitas Sumatera Utara
62
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai variabel
moderating. Penelitian ini menggunakan menggunakan SPSS versi 22 untuk melakukan uji regresi linear. Dari hasil uji Moderated Regression Analysis dan
pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini :
1. Profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Asset ROA berpengaruh positif dan signifikan. Dengan nilai koefisien 25,578 dengan
nilai signifikansi sebesar 0,000. 2. Likuiditas yang diproksikan dengan current ratio CR berpengaruh negatif
dan tidak signifikan. Dengan nilai koefisien -0,035 dan nilai signifikansi 0,700.
3. Return On Asset ROA dan Likuiditas CR secara bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dengan nilai signifikansi 0,000.
4. Kebijakan dividen yang diproksikan dengan dividend payout ratio DPR mampu memoderasi hubungan antara Return On Asset terhadap nilai
perusahaan Tobins Q, yaitu memperkuat hubungan profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
Universitas Sumatera Utara