lotik dipengaruhi oleh kecepatan arus atau pergerakan air, jenis sedimen dasar, erosi, dan sedimentasi. Effendy, H. 2003
2.1.2.2. Air Tanah
Air tanah merupakan air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah ditemukan pada akifer. Pergerakan air tanah sangat lambat, kecepatan arus berkisar antara 10
-10
-10
- 3
mdetik dan dipengaruhi oleh porositas, permeabilitas dari lapisan tanah, dan pengikisan kembali. Lapisan tanah yang bersifat porous mampu menahan air dan permeable
mampu melakukan atau memindahkan air disebut akifer. Akifer terbagi menjadi dua, yaitu akifer dangkal dan akifer dalam. Pada akifer dangkal, maka air tanah biasanya lebih
dipengaruhi oleh curah hujan. Pada dasarnya, air tanah dapat berasal dari air hujan presipitasi, baik melalui
proses infiltrasi secara langsung ataupun secara tidak lagsung dari air sungai, danau, waduk, rawa, dan genangan air lainnya. Air tanah biasanya memiliki kandungan besi
yang relatif tinggi. Jika air tanah mengalami kontak dengan udara akan mengalami oksigenasi, ion ferri pada ferri hidroksida yang banyak terdapat dalam air tanah akan
teroksidasi menjadi ion ferro, dan segera mengalami presipitasi pengendapan serta membentuk warna kemerahan pada air. Effendi, H. 2003
Jenis-jenis dari air tanah ada 3, yaitu : A.
Air Tanah Dangkal
Daya proses peresapan air dari permukaan tanah ini menjadi penyebab terjadinya air tanah dangkal. Dimana salah satu prosesnya lumpur akan tertahan dengan sebagian
bakteri sehingga air tanah akan menjadi lebih jernih, akan tetapi kandungan zat kimia seperti garam-garam yang terlarut pada air tanah menjadi lebih banyak. Hal ini
dikarenakan lapisan tanah mengandung unsur-unsur kimia tertentu untuk masing-masing lapisan tanah. Air tanah dangkal akan dijumpai pada kedalaman 15 meter dan memiliki
kualitas dan kuantitas yang bergantung pada musim. Sutrisno, 2004
B. Air Tanah Dalam
Air tanah dalam memiliki metode pengambilan yang jauh lebih sulit dibandingkan dengan air tanah dangkal. Biasanya untuk mengambil air tanah dalam ini digunakan suatu
bor dan pipa yang dimasukkan hingga kedalaman 100-300 meter lalu akan didapatkan suatu lapisan air. Air akan menyembur keluar jika terdapat tekanan yang cukup besar
pada tanah dan biasanya disebut sebagai air sumur artesis. Jika air tidak dapat keluar maka digunakan pipa untuk mendorong air tanah dalam agar dapat dikeluarkan. Dari segi
kualitas, air tanah dalam memiliki kualitas yang lebih baik daripada air tanah dangkal karena proses penyaringannya jauh lebih sempurna dan bebas dari bakteri. Kandungan
zat-zat kimia pada air tanah disusun sesuai dengan masing-masing lapisan-lapisan tanah yang dilalui. Sutrisno, 2004
2.1.2.3. Air Atmosfer atau Air Hujan