3.3.4.3. Larutan Seri Standar Zn
2+
0,0; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 dan 1,0 mgL
Dipipet sebanyak 1,0 ; 2,0; 3,0; 4,0 dan 5,0mL larutan Zn
2+
10 mgL dan dimasukkan masing- masing ke dalam labu takar 50 mL, ditambahkan akuades
hingga garis tanda dan dihomogenkan. SNI 6989.7:2009
3.3.5. Preparasi Larutan Sampel
Sampel air diukur sebanyak 250 mL dimasukkan ke dalam beaker glass 500 mL, ditambahkan HNO
3p
hingga pH2
.
Diambilsebanyak 100 mL kemudiandimasukkankedalam beaker glass danditambahkan 5 mL HNO
3P
. Dipanaskanperlahan
diatas hot
plate hingga
volume 15-20
mL, kemudianditambahkan 50 mL akuadesdandimasukkankedalamlabutakar100 mL
melaluikertassaring,Diencerkandenganakuades hingga
garistandadandiadukhinggahomogen.
3.3.6. Penentuan Kandungan Besi Fe Secara Spektrofotometri Serapan Atom
Larutan sampel yang telah didestruksi dianalisa secara kuantitatif dengan mengukur absorbansinya pada
spesifik
= 248,3 nm dengan menggunakan alat SSA.
3.3.7. Penentuan Kandungan Tembaga Cu Secara Spektrofotometri Serapan Atom
Larutan sampel yang telah didestruksi dianalisa secara kuantitatif dengan mengukur absorbansinya pada
spesifik
= 324,58 nm dengan menggunakan alat SSA.
3.3.8. Penentuan Kandungan Zink Zn Secara Spektrofotometri Serapan Atom
Larutan sampel yang telah didestruksi dianalisa secara kuantitatif dengan mengukur absorbansinya pada
spesifik
= 214,11 nm dengan menggunakan alat SSA.
3.4. Bagan Penelitian
3.4.1. Penyediaan Larutan Sampel
3.4.1.1. Preparasi dan Penentuan Kadar Logam Besi Fe pada sampel SNI 06-6989.4:2009
Dimasukkan kedalam beaker glass 500 ml Ditambahkan HNO
3p
hingga pH=2,5
Dimasukkan kedalam beaker glass 250 ml Ditambahkan 5 mL HNO
3p
Dipanaskan perlahan diatas hotplate hingga sisa volume 15 mL
Ditambahkan 50 ml aquadest Dimasukkan kedalam labu takar 100 mL melalui kertas
saring Diencerkan dengan akuades sampai garis tanda
Diaduk sampai homogen Diukur absorbansinya dengan SSA pada
spesifik
= 248,3 nm
Catatan : Dilakukanperlakuanyang samauntuksampel airhasilolahan 250 mL Sampel Air Baku
Sampel air baku 100 ml
Hasil