Fungsi Asuransi Jiwa dalam Kredit Perbankan

1. Asuransi Umum Asuransi Kerugian umum bertujuan untuk mencegah atau mengurangi risiko kredit yang mungkin timbul karena jaminan atau anggunan rusak, hilang atau musnahnya barang-barang karna bencana alam kebakaran dan berbagai hal yang tidak di sengaja oleh nasabah Penerima Kredit maupun dari pihak bank. 2. Asuransi Jiwa Asuransi Jiwa yang digunakan pada saat akad kredit bertujuan untuk mencegah atau mengurangi risiko kredit yang mungkin timbul karena nasabah Debitur Penerima Kredit meninggal dunia karena sakit atau kecelakaan. Asuransi ini tidak berfungsi jika nasabah meninggal karna mengakhiri hidupnya sendiri atau bunuh diri. 3. Asuransi Kredit Asuransi Kredit bertujuan untuk mencegah atau mengurangi risiko kredit yang mungkin timbul karena debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk membayar atau melunasi kredit tersebut di karnakan hal hal yang sudah di tentukan oleh pihak asuransi. 60

D. Fungsi Asuransi Jiwa dalam Kredit Perbankan

Jenis-jenis asuransi dalam perbankan di atas adalah beberapa asuransi yang selalu digunakan beberapa bank atau pemberi kredit karena jika bank tidak mewajibkan asuransinya digunakan kepada debitur atau nasabah itu maka akan terjadi risiko yang sangat besar jika kejadian yang tidak di inginkan terjadi pada debitur bank penerima kredit. Pada umumnya yang dipertanggungkan dalam asuransi jiwa adalah yang disebabkan oleh kematian. Kematian tersebut mengakibatkan hilangnya pendapatan seseorang atau suatu keluarga tertentu. Untuk memperkecil risiko sebaiknya diadakan pertanggungan jiwa. Asuransi jiwa adalah asuransi yang bertujuan menanggung orang terhadap kerugian finansial tak terduga yang disebabkan karena meninggalnya terlalu cepat atau hidupnya terlalu lama. Hal ini 60 Asep Rosadi, Jenis-Jenis Asuransi Bank, diakses dari http:www.kreditkonsumer.comjenis-jenis-asuransi-bank pada tanggal 22 Maret 2017 Universitas Sumatera Utara tentu akan membawa banyak aspek apabila risiko yang terdapat pada diri seseorang tidak diasuransikan. 61 61 Abbas Salim, Op.cit hal. 25 Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Peransuransian Pasal 1 ayat 6 menyebutkan usaha asuransi jiwa adalah usaha yang menyelenggarakan jasa penanggulangan resiko yang memberikan resiko yang pembayaran kepada pemegang polis, tertanggung, atau pihak lain yang berhak dalam hal tertanggung meninggal dunia atau tetap hidup, atau pembayaran lain kepada pemegang polis, tertanggung, atau pihak lain yang berhak pada waktu tertentu yang diatur dalam perjanjian, yang besarnya telah ditetapkan danatau didasarakan pada hasil pengelolahan dana. Asuransi jiwa diatur dalam Buku 1 Bab X pasal 302 sampai pasal 308 KUHD. Jadi hanya 7 tujuh pasal. Akan tetapi tidak 1 satu pasal pun yang memuat rumusan definisi asuransi jiwa. Menurut ketentuan pasal 302 KUHD, jiwa seseorang dapat diasuransikan untuk keperluan orang yang berkepentingan baik untuk selama hidupnya maupun untuk waktu yang ditentukan dalam perjanjian. Selanjutnya, dalam Pasal 303 KUHD yaitu orang yang berkepentingan dapat mengadakan asuransi itu bahkan tanpa diketahui atau persetujuan orang yang diasuransikan jiwanya itu. Berdasarkan kedua pasal tersebut, jelaslah bahwa setiap orang dapat mengasuransikan jiwanya, asuransi jiwa bahkan dapat diadakan untuk kepentingan pihak ketiga. Asuransi jiwa dapat diadakan selama hidup atau selama jangka waktu tertentu yang dtetapkan dalam perjanjian Universitas Sumatera Utara Isi polis asuransi jiwa tidak ditentukan sebagai tambahan asuransi pada umumnya, akan tetapi ditentukan sendiri dalam Pasal 304 KUHD yang menentukan syarat polis asuransi jiwa, yaitu : a. Hari diadakan asuransi jiwa b. Nama dari pihak yang dijamin c. Nama orang yang pembayaran uang asuransinya diperuntukkan pada wafatnya. d. Waktu mulai dan berhentinya risiko bagi si penjamin. e. Jumlah uang yang dijamin. f. Uang premi yang harus dibayar oleh pihak yang menjamin Menurut Abbas Salim, fungsi asuransi jiwa adalah: 1. Mengadakan jaminan bagi masyarakat, yaitu mengambil alih semua beban risiko dari tiap-tiap individu. Bila ditanggung sendiri akan terlalu berat maka lebih baik dipindahkan kepada perusahaan asuransi jiwa. Untuk mengambil alih risiko dari masyarakat maka perusahaan asuransi memungut suatu pembayaran yang lebih rendah pembayaran premi. 2. Sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dan dana tersebut dapat diinvestasikan dalam lapangan pembangunan ekonomi. 3. Asuransi memberi bantuan kepada publik, yaitu memberi kesempatan bekerja pada buruh pegawai untuk memperoleh pendapatan guna kelangsungan hidup mereka sehari-hari. 62 Fungsi keterangan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan asuransi jiwa itu tertutama bertujuan untuk kesejahteraan sosial masyarakat dan kesejahteraan ekonomi. Pemberian kredit bank selalu berawal dari analisis kredit. Analisis kredit mencakup latar belakang debitur atau perusahaan, prospek perusahaan, jaminan 62 Abbas Salim, Op.cit hal. 39 Universitas Sumatera Utara yang diberikan serta faktor- faktor lainnya. 63 Asuransi memiliki manfaat untuk melengkapi persyaratan perjanjian kredit, kreditur atau bank lebih percaya pada perusahaan yang risiko kegiatannya diasuransikan. Pemberi kredit tidak hanya tertarik dengan keadaan perusahaan serta kekayaannya yang ada pada saat ini tetapi juga sejauh mana perusahaan tersebut telah melindungi diri sendiri dari kejadian yang tak terduga di masa depan. Cara untuk melindungi hal tersebut adalah dengan menggunakan polis asuransi. Pemberian kredit tanpa analisis terlebih dahulu sangat membahayakan bank. Debitur dapat dengan mudah memberikan data- data fiktif sehingga kredit tersebut sebenarnya tidak layak untuk diberikan. Akibatnya apabila salah menganalisis kredit maka kredit yang disalurkan akan sulit untuk ditagih alias macet. Faktor analisis ini bukanlah penyebab utama terjadinya kredit macet. Penyebab lainnya mungkin dikarenakan oleh bencana yang tidak dapat dihindari oleh debitur, misalnya terjadi bencana alam atau debitur meninggal dunia sehingga dalam perkembangannya bank memasukkan klausula yang menyatakan dibukanya asuransi jiwa kredit. 64 Hubungannya antara pinjaman dengan bank, sering kali salah satu informasi yang dibutuhkan, selain laporan keuangan adalah berkenaan dengan jumlah penutupan asuransi yang memadai sebelum kredit diberikan. Demikian pula halnya dengan apabila keseluruhan harga secara tunai yang sisa pembayarannya ditutupi dengan hipotek, maka dia akan diminta untuk 63 Kasmir, Op.cit hal 86 64 Herman Darmawi, Op.cit, hal.6 Universitas Sumatera Utara mengasuransikan semua hartanya sehingga cukup untuk menutupi bunga atas hipotek tersebut. 65 Adapun fungsi asuransi jiwa dalam kredit pada umumnya ialah melindungi dan menjamin pemegang polis selaku pemberi kredit atau pihak bank dalam hal tertanggung selaku penerima kredit atau debitur mengalami risiko misalnya apabila debitur meninggal dunia baik yang dikarenakan oleh sakit, kecelakaan, dan sebagainya. Asuransi jiwa juga memberikan perlindungan kepada pihak bank yang telah memberi fasilitas kredit kepada debitur terhadap suatu keadaan dimana pihak debitur tidak mampu melaksanakan kewajibannya untuk membayar hutang kepada pihak bank. Nilai pertanggungan yang dijamin biasanya berbeda beda tergantung perjanjian asuransi yang disepakati oleh kreditur dan debitur, contohnya yang ditanggung hanya berupa sisa pinjaman tanpa tunggakan dan bunga, sisa pinjaman dengan tunggakan dan bunga maksimal 3 bulan, atau bahkan pertanggungannya sebesar pinjaman atau plafon awal kredit. 65 Ibid Universitas Sumatera Utara BAB IV TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENYELESAIN KREDIT DARI DEBITUR YANG MENINGGAL DUNIA DENGAN KLAIM ASURANSI JIWA PADA PT. BANK SUMUT CABANG SIBOLGA

A. Syarat dan Prosedur Pemberian Kredit