Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan di lapangan oleh peneliti mengenai apakah anak mendapatkan pelayanan pekerja sosial, keseluruhan responden
dengan persentase 100 menjawab ya. Para staffpegawai UPT mayoritas nya adalah pekerja sosial peksos dengan memiliki gelar atau sarjana sosial. Di UPT Pelayanan sosial Anak Balita
Medan, balita dididik dengan staff pegawai yang berkompeten dibidang pendidikan, yang terdiri dari mayoritas pekerja sosial yang nantinya akan membangun karakter anak agar dapat tumbuh
dan berkembang tanpa munculnya suatu masalah tertentu. Karena masalah tumbuh kembang anak merupakan salah satu fokus utama perhatian negara. Sebagai penerus bangsa, anak balita
diharapkan memiliki karakter yang baik dan tumbuh kembangnya tidak mengalami masalah.
5.3.4 Tercapai Tujuan
1. Kemampuan Anak Menyebutkan Huruf
Pada akhir periode balita, kemampuan motorik halus anak juga mulai terlihat seperti menulis, menggambar, makan sendiri, dan lain-lain. Dari sisi kognitif, pemahaman terhadap
objek balita sudah mulai bisa mengenali sesuatu benda atau seseorang yang sering berada di sekitarnya. Kemampuan bahasa balita bertumbuh dengan pesat. Pada periode awal balita yaitu
usia dua tahun, kosakata balita rata-rata adalah 50 kata, pada usia lima tahun telah menjadi diatas
1000 kosakata. Pada usia tiga tahun balita mulai mempelajari tata bahasa dari bahasa ibunya.
Data distribusi responden berdasarkan bisa tidaknya anak menyebutkan huruf dari A-Z disajikan dalam tabel 5.17 berikut ini:
Tabel 5.17 Distribusi Responden Berdasarkan Bisa Tidaknya Anak Menyebutkan Huruf dari A-Z
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
Ya Tidak
11 1
91,67 8,33
Total 12
100 Sumber: Data Primer, April 2015
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.17 hampir seluruh responden mengatakan anaknya bisa menyebutkan huruf dari a-z, berjumlah 11 responden 91,67 mengatakan ya, dan
1 responden8,33 mengatakan tidak. 1 responden yang mengatakan anaknya tidak dapat menyebutkan huruf dari a-z ini menurutnya anaknya belum terlalu lancar menghapal huruf dari
a-z jika disuruh menuliskan salah satu huruf anak sering lupa dan tidak tahu.
2. Kemampuan Anak Berhitung
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan di lapangan oleh peneliti mengenai apakah anak bisa berhitung, keseluruhan responden dengan persentase 100
menjawab ya anak mereka bisa berhitung. Walaupun ada beberapa responden yang mengatakan hanya perhitungan 1-10 digit saja yang bisa dihitungnya. Seperti yang saya kutip salah satu
wawancara dengan responden bernama Y.Purba orangtua dari Ayu Romadika Br. Purba: “anak saya baru bisa menghitung 2+2, 3+3 pokoknya tidak bisa lebih dari 10 langsung bingung dia
kalau ditanya kurang tambah yang jumlahnya lebih dari 10, karena dia ngitungnya masih pakai jari tangan satu-satu”.
3. Mengetahui Pengurangan dan Penambahan Angka