Pembahasan 3. Distribusi Penderita Berdasarkan Penyakit Primer

Golan, 2008. Sindrom nefrotik merupakan kelainan membran glomerulus yang salah satu gejalanya ditandai dengan proteinuria masif dan memerlukan pengobatan menggunakan kortikosteroid Alatas, 2004. Dengan demikian penderita sindrom nefrotik memiliki kadar protein plasma yang semakin berkurang dan obat kortikosteroid yang dikonsumsi penderita dalam bentuk bebas didalam darah akan meningkat, oleh karena itu efek samping obat berupa tanda dan gejala sindrom Cushing juga akan semakin meningkat Becker, 2001.

5.2. 4. Distribusi Penderita Berdasarkan Gambaran Klinis

Penelitian ini menemukan gambaran klinis terbanyak penderita sindrom Cushing tipe iatrogenik adalah moon face yaitu sebanyak 17 orang anak 81. Hasil penelitian ini juga tidak jauh berbeda dalam penelitian sebelumnya , dinyatakan bahwa gambaran klinis terbanyak penderita sindrom Cushing pada anak adalah moon face yaitu sebesar 81-90 Sharma, 2014. Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan Lila 2011 juga menyatakan gambaran klinis terbanyak penderita sindrom Cushing adalah moon face yaitu sebesar 81-90.

5.2.5. Distribusi Penderita Berdasarkan Jenis Kortikosteroid

Penelitian ini menemukan jenis kortikosteroid yang paling sering digunakan sebelumnya oleh penderita sindrom Cushing tipe iatrogenik adalah prednison yaitu sebanyak 12 orang anak 57,1. Prednison merupakan salah satu jenis kortikosteroid yang mempunyai efek farmakologis berupa anti-inflamasi akibat radiasi, zat kimia, ataupun alergen. Adapun cara kerja obat tersebut yaitu menghambat fenomena inflamasi dini berupa edema, deposit fibrin, dilatasi kapiler, migrasi leukosit ke tempat radang dan aktivitas fagositosis. Ketika prednison diberikan pada penyakit tertentu seperti sindrom nefrotik dalam dosis tinggi dan jangka waktu lama akan menimbulkan suatu sindrom Cushing iatrogenik Tanu, 2007. Disisi lain prednison merupakan salah satu jenis kortikosteroid potensi menengah dengan waktu paruh 12-36 jam sedangkan deksametason merupakan potensi tinggi Craig, 1997. Namun karena prednison merupakan jenis kortikosteroid sistemik paling banyak digunakan untuk pengobatan, maka efek samping berupa sindrom Cushing juga semakin banyak ditemukan dibandingkan kortikosteroid jenis lain Liu et al, 2014

5.2.6. Distribusi Dosis Obat Kortikosteroid yang Dikonsumsi

Penelitian menunjukkan bahwa dosis rata-rata kortikosteroid yang dikonsumsi penderita sindrom Cushing iatrogenik sebesar 44,17 mghari SD=13,953 untuk prednison, 37,71mghari SD=11,041 untuk metilprednisolon, dan 3,75 mghari SD=1,0607 untuk deksametason. Pada anak dan dewasa glukokortikoid eksogen kortikosteroid merupakan penyebab tersering sindrom Cushing Sharma, 2014. Penggunaan kortikosteroid dengan dosis yang ganda 1 tablet pada pagi hari secara terus menerus akan meningkatkan kemiripan sifat obat tersebut dengan glukokortikoid endogen Zoorob, 1998. Berdasakan hasil penelitian Liu et al 2013, menyatakan bahwa dosis prednison 25 mg hari akan menunjukkan tanda dan gejala klinis sindrom Cushing sebanyak 61 pasien dalam 3 bulan pertama pengobatan. Penelitian lain juga menyatakan pemberian metilprednisolon dengan dosis 80 mg hari pada kasus spinal stenosis akan memunculkan tanda Cushing dalam 1 bulan pengobatan Bellini, 2013. Penelitian yang dilakukan oleh Sadarangani 2014 tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian ini yang menyatakan bahwa gejala sindrom Cushing muncul setelah 4 minggu pengobatan deksametason 6 mghari

5.2.7. Distribusi Penderita Berdasarkan Lama Pengobatan

Penelitian ini menemukan bahwa lama pengobatan terbanyak menggunakan kortikosteroid sehingga menyebabkan sindrom Cushing tipe iatrogenik adalah ≥1 bulan sebanyak 19 responden 90,5. Semua pasien sindrom Cushing yang menerima terapi farmakologi kortikosteroid jangka panjang dengan dosis yang tinggi akan memperlihatkan tanda dan gejala sindrom Cushing dalam waktu 1 bulan atau lebih Chrousos, 2014. Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kumar 2004 terhadap 2 perempuan masing-masing berumur 9 dan 17 tahun yang menunjukkan tanda dan gejala sindrom Cushing setelah 6 minggu pemberian injeksi triamsinolon suatu kortikosteroid potensi menengah. Laporan kasus yang dilakukan oleh Dutta et al 2012 pada anak perempuan berusia 6 tahun yang diberikan pengobatan tetes mata deksametason menunjukkan gejala dan tanda sindrom Cushing seperti moon face setelah 3 bulan pengobatan. Sebuah studi-observasi yang dilakukan oleh Katar 2008 terhadap bayi laki- laki berusia 6 bulan yang menerima pengobatan klobetasol suatu kortikosteroid potensi tinggi secara topikal menunjukkan gejala dan tanda sindrom Cushing setelah 3 bulan pengobatan.