Uji Signifikan Simultan Uji Serentak Uji Uji Signifikan Individual Uji Parsial Uji Uji Determinasi R

e = Tingkat Kesalahan error of term Hasil penelitian lebih terarah dan tidak menyimpang dari standar korelasi maka dilakukan pengujian hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan adalah: Pengujian hipotesis dianalisis dengan cara berikut:

1. Uji Signifikan Simultan Uji Serentak Uji

� ������ Uji – F digunakan untuk melihat variabel Gaya Kepemimpinan Trasnformasional X1 dan variabel Budaya Organisasi X2 secara bersamaan berpengaruh terhadap Kinerja Y. Kriteria keputusan adalah sebagai berikut : � : β = 0 artinya tidak terdapat hubungan secara simultan antara variabel X dengan variabel Y � � : β ≠ 0 artinya terdapat hubungan secara simultan antara variabel X dengan variabel Y. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95 atau taraf signifikan 5 λ = 0,05 dengan kriteria sebagai berikut : 1. F hitung F tabel maka Ha diterima dan H ditolak berarti variabel independen berpengaruh secara bersama – sama terhadap variabel dependen. 2. F hitung F tabel maka Ha ditolak dan H0 diterima berarti variabel independen tidak berpengaruh secara bersama – sama terhadap variabel dependen

2. Uji Signifikan Individual Uji Parsial Uji

� ������ Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas dibandingkan dengan tngkat kesalahannya α. Jika probabilitas variabel bebas lebih besar dari tigkat kesalahannya α maka variable bebas tidak berpengaruh, tetapi probabilitas variable bebas lebih kecil dari tingkat kesalahannya α maka variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap variable terikat. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima atau H a ditolak, jika t hitung t tabel pada α = 5 H ditolak atau H a diterima, jika t hitung t tabel pada α = 5

3. Uji Determinasi R

2 Menurut Situmorang dan Lufti 2014:215 pengujian dengan menggunakan koefisien determinasi R 2 , yaitu untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas. Uji koefisien determinasi adalah dengan persentase pengkuadratan nilai koefisien yang ditemukan. R-square atau nilai determinan R 2 mendekati satu berarti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat kuat.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan Pembentukan PT. Perusahaan Nusantara III Persero di awali dengan proses pengambilan perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah RI pada tahun 1958 yang dikenal dengan proses nasionalisasi. Perusahaan perkebunan asing hasil nasionalisasi selanjutnya berubah menjadi Perseroan Perkebunan Negara PPN, embrio yang turut membentuk perusahaan berasal dari NV. Rubber Cultuur Maatschappij Amsterdam RCMA dan NV. Cultuur Mij’de Oeskust CMO merupakan perusahaan Perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia sejak jaman Kolonial Hindia Belanda. Salah satu perusahaan yang terbentuk diberi nama Perusahaan Perkebunan Negara baru cabang Sumatera Utara PPN baru. Setelah beberapa kali mengalami perubahan bentukstatus hukum sesuai dengan aturan perundang-undangan Pemerintah Republik Indonesia. Pemerintah menrestrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan PNP. Status hukum PNP diubah menjadi Perseroan Terbatas PT dan diberi nama PT Perkebunan Persero. Dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha, perusahaan- perusahaan dalam lingkungan BUMN Sub Sektor perkebunan dengan melakukan kegiatan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi, selain itu dilakukan perampingan struktur organisasi dan program restrukturisasi tersebut telah dilakukan penggabungan 27 dua puluh tujuh BUMN perkebunan yaitu PT. Perkebunan I sampai dengan PT. Perkebunan XXXII dan