33
Gambar 4.6 Zero Crossing fenilbutazon pada serapan derivat pertama
Gambar 4.7  Zero Crossing propifenazon pada serapan derivat
pertama Dari Gambar 4.6 dan Gambar 4.7 dapat dilihat bahwa hasil tumpang tindih
serapan fenilbutazon terdapat pada panjang gelombang 264 nm dan propifenazon terdapat pada panjang gelombang 247 nm, 255,6 nm dan 266,4 nm.
4.5 Penentuan Panjang Gelombang Analisis
Hasil penentuan panjang  gelombang  analisis  dilakukan  dengan  cara membuat larutan fenilbutazon dengan konsentrasi 5 µgmL, propifenazon dengan
266,4 nm 264 nm
247 nm
255,6 nm 3 µgmL
4,5 µgmL 6 µgmL
7,5 µgmL 9 µgmL
5 µgmL 8 µg mL
10 µg mL 13 µg mL
15 µg mL
Universitas Sumatera Utara
34 konsentrasi  5  µgmL,  dan  larutan  campuran  fenilbutazon  dan  propifenazon
dengan konsentrasi  masing-masing  5  µgmL.  Kemudian  dibuat    spektrum serapan  derivat  pertama  dari  masing-masing  larutan  zat  tunggal  dan  campuran
zat.  Spektrum  serapan  derivat  pertama  dari  larutan  zat  tunggal dan  campuran keduanya  ditumpangtindihkan.  Kurva serapan derivat pertama fenilbutazon
konsentrasi  5  µgmL, propifenazon konsentrasi 5  µgmL  dan campuran keduanya dapat dilihat masing-masing pada Gambar 4.8, 4.9 dan 4.10.  Kurva
tumpang tindih  serapan derivat pertama fenilbutazon  dan  propifenazon konsentrasi 5 µgmL dapat dilihat pada Gambar 4.11.
Gambar 4.8 Kurva serapan fenilbutazon konsentrasi 5 µgmL
Gambar 4.9 Kurva serapan propifenazon konsentrasi 5 µgmL
Universitas Sumatera Utara
35
Gambar 4.10 Kurva serapan campuran fenilbutazon dan propifenazon
konsentrasi 5 µgmL
Gambar 4.11 Kurva tumpang tindih serapan fenilbutazon dan propifenazon pada
derivat pertama
Dari Gambar 4.11  dapat dilihat hasil  tumpang tindih serapan derivat pertama  fenilbutazon  dan  propifenazon diperoleh zero crossing  pada panjang
gelombang  237,6 nm; 247nm; 255,4nm; dan 266,2 nm untuk fenilbutazon. Sedangkan pada panjang gelombang 221,2 nm dan 264 nm untuk propifenazon.
Untuk menentukan panjang gelombang analisis pada spektrum serapan pada derivat dilakukan dengan mengamati panjang gelombang yang menunjukkan
serapan senyawa pasangannya nol dan serapan senyawa lain dan campurannya memiliki nilai serapan sama atau hampir sama. Kurva  tumpang tindih serapan
266,2 nm
Fenilbutazon 5 µgmL Propifenazon 5 µgmL
237,6 nm
247 nm
255,4 nm
264 nm 221,2 nm
Universitas Sumatera Utara
36 derivat pertama  fenilbutazon 5
μgmL, propifenazon 5  μgmL  dan campuran fenilbutazon 5
μgmL dan propifenazon 5 μgmL dapat dilihat pada Gambar 4.12. Spektrum panjang gelombang analisis fenilbutazon dan propifenazon dapat dilihat
pada Gambar 4.13 dan 4.14.
Gambar  4.12 Kurva  tumpang tindih serapan derivat pertama fenilbutazon,
propifenazon dan campuran fenilbutazon dan propifenazon
Gambar 4.13
Panjang gelombang analisis fenilbutazon λ = 247 nm
Gambar 4.14 Panjang gelombang analisis  propifenazon
λ = 264 nm
264 nm 247
nm Fenilbutazon 5 µgmL
Propifenazon 5 µgmL Campuran fenilbutazon 5
µgmL dan Propifenazon 5 µgmL
Fenilbutazon 5 µgmL Propifenazon 5 µgmL
Campuran fenilbutazon 5 µgmL dan Propifenazon 5 µgmL
Fenilbutazon 5 µgmL Propifenazon 5 µgmL
Campuran fenilbutazon 5 µgmL dan Propifenazon 5 µgmL
Universitas Sumatera Utara
37 Panjang gelombang analisis ditentukan dengan cara menumpangtindihkan
spektrum serapan masing-masing derivat fenilbutazon, propifenazon dan campuran fenilbutazon dan propifenazon. Selanjutnya ditentukan panjang
gelombang dimana absorbansi salah satu zat berada pada nilai nol, sedangkan zat lain memiliki nilai serapan sama atau hampir sama  dengan campurannya. Pada
serapan derivat pertama, panjang gelombang analisis untuk fenilbutazon dan propifenazon dapat ditemukan, sehingga penetapan kadar campuran fenilbutazon
dan propifenazon  pada sediaan tablet bisa dilakukan pada derivat pertama. Setelah spektrum serapan derivat pertama dari kedua zat dan campuran
ditumpangtindihkan, didapatkan panjang gelombang analisis untuk fenilbutazon pada 247 nm dan propifenazon pada 264 nm. Panjang gelombang analisis dan
absorbansi pada derivat pertama dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tab el 4.1 Panjang Gelombang Analisis dan Absorbansi pada Derivat Pertama
Panjang Gelombang
nm Absorbansi
Fenilbutazon 5
μgmL Propifenazon
5 μgmL
Campuran Fenilbutazon dan
Propifenazon
221,2 0,0000
-0,0008 -0,0058
237,6 0,0069
0,0000 0,0062
247 0,0073
0,0000 0,0072
255,4 0,0042
0,0000 0,0043
264 0,0000
0,0013 0,0013
266,2 -0,0019
0,0000 -0,0020
Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh panjang gelombang analisis fenilbutazon dan  propifenazon  yang digunakan masing-masing adalah 247 nm dan 264 nm.
Penentuan panjang gelombang analisis didasarkan pada nilai absorbansi ketiga larutan pada panjang gelombang tersebut.
Pada panjang gelombang 247  nm, nilai absorbansi propifenazon adalah
Universitas Sumatera Utara
38 nol, sedangkan  nilai absorbansi untuk fenilbutazon dan larutan campuran kedua
zat tersebut memiliki nilai serapan hampir sama yaitu masing-masing 0,0073 dan 0,0072.  Panjang gelombang analisis propifenazon  yang dipakai adalah 264 nm
karena pada panjang gelombang tersebut, nilai absorbansi dari fenilbutazon adalah nol, sedangkan untuk propifenazon dan larutan campuran kedua zat tersebut
memiliki nilai serapan yang sama yaitu 0,0013.  Dari semua titik zero crossing, pada panjang gelombang 247 nm dan 264 nm yang menunjukkan nilai absorbansi
lebih besar daripada yang lainnya serta bernilai positif. Karena pada panjang gelombang tersebut dapat secara selektif mengukur serapan senyawa pasangannya
dan memiliki serapan yang paling besar. Pada serapan yang paling besar, serapannya lebih stabil sehingga kesalahan analisis dapat diperkecil. Prinsip ini
dibutuhkan untuk memperkecil kesalahan analisis sampel seperti yang diutarakan oleh Nurhidayati, 2007.
4.6  Hasil Penentuan Linearitas Kurva Kalibrasi 4.6.1 Kurva Kalibrasi