70
Tabel 4.6 Uji Autokorelasi
Model Summary
Model Durbin-
Watson 1
1,514
a Predictors: Constant, BOPO, BI Rate b Dependent Variable: SBDK
Sumber : Data Sekunder yang diolah
Hasil uji statistik menunjukkan nilai DW sebesar 1,514, nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel Durbin-Watson DW pada derajat kepercayaan
5, jumlah sampel n adalah 72 dan jumlah variabel bebas k adalah 2. Berdasarkan nilai DW pada tabel diperoleh nilai dL DW lowerbatas bawah
adalah 1,561, nilai dU DW upperbatas atas adalah 1,675 dan 2-DU adalah 0,325. Pengambilan keputusan adalah dU 1,675 d 1,514 2-dU 0,325,
artinya tidak ada autokorelasi positif atau negatif. Dengan demikian, tidak terdapat autokorelasi pada model regresi.
4.5. Interpretasi Hasil Estimasi
Model persamaan regresi di dalam penelitian ini secara matematis dapat diekspresikan sebagai berikut :
Yit = a + β
1
X
1
it + β
2
X
2
it + ε
Hasil estimasi dapat dilihat berdasarkan kesesuaian model dengan kriteria statistik dapat dilihat dari hasil uji koefisien determinasi R
2
, uji F dan uji t disajikan pada Tabel 4.7.
Universitas Sumatera Utara
71
Tabel 4.7. Tabel Koefisien Variabel
Variabel Koefisien
t-hitung Probabilitas
Keterangan
Konstanta 3,521407
5,211827 0,0000 Signifikan
BI rate 1,355803
16,22293 0,0000 Signifikan
BOPO -0,000159
-0,019854 0,9842 Tidak signifikan
R
2
0.977646 F-statistik
577,3067 Prob F-stat 0,000000
DW 1,514328
F-
Tabel
3,126 T-
Tabel
1,67
Sumber : Data Sekunder yang diolah
Yit = 3,521407 + 1,355803X
1
it + -0,000159X
2
it + ε
Adapun interpretasi dari hasil estimasi yang diperoleh dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. BI rate Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa nilai
koefisien variabel BI rate adalah 1,35. Hal ini menunjukkan bahwa BI rate berpengaruh secara positif terhadap suku bunga dasar kredit. Hal ini berarti
apabila BI rate mengalami kenaikan sebesar 1 satuan maka akan mendorong terjadinya peningkatan suku bunga dasar kredit sebesar 1,35 satuan.
2. BOPO Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa nilai
koefisien variabel BOPO adalah -0,000159. Hal ini menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh secara negatif terhadap suku bunga dasar kredit. Hal ini
berarti apabila BOPO mengalami kenaikan sebesar 100 persen maka akan mendorong terjadinya penurunan suku bunga dasar kredit sebesar 0,01 persen.
Universitas Sumatera Utara
72
4.6. Uji Goodness of Fit
a. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol sampai satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi perubahan yang terjadi pada variabel dependen Ghozali,
2009. Berdasarkan Tabel 4.7. di atas nilai koefisien determinan R
2
adalah sebesar 0.977 atau 97,7, hal ini memberikan makna bahwa variabel bebas BI
rate dan BOPO mampu menjelaskan variasi perubahan yang terjadi pada variabel SBDK ritel sebesar 97,7, sisanya sebesar 2,3 dipengaruhi oleh faktor lain
diluar model seperti; dana pihak ketiga, NPL Non Perfoming loan dan profit bank dan lain sebagainya.
b. Uji F-statistik Simultan Pengujian secara simultan bertujuan untuk membuktikan apakah variabel
BI rate dan BOPO secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap SBDK ritel oleh Bank BUMN. Hasil uji secara simultan berdasarkan Tabel 4.7. di atas
diperoleh nilai F-hitung = 577,3067 F-tabel =3,126 dengan nilai signifikansi p=0,000000p=0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara serentak variabel BI rate
dan BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap SBDK ritel. Hal ini juga memberikan makna bahwa minimal ada satu variabel bebas yang berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
73 nyata terhadap variabel terikat, sehingga model penduga sudah layak untuk
menduga parameter yang ada dalam fungsi, sehingga Ha diterima. c. Uji t-statistik Parsial
Berdasarkan data yang diperoleh hasil uji regresi yang disajikan pada Tabel 4.7. di atas, dapat disusun dalam bentuk persamaan regresi sebagai berikut:
a BI Rate Berdasarkan hasil uji secara parsial diperoleh nilai t-hitung = 15,88258
bertanda positif + dengan nilai signifikansi = 0,000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5 dan nilai t-hitung = 16,22293, lebih
besar dari t-
tabel
=1,67 maka H
a diterima
, hal ini memberikan makna BI rate berpengaruh positif signifikan terhadap SBDK ritel.
b Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi BOPO Berdasarkan hasil uji secara parsial diperoleh nilai t-
hitung
-0,019854 bertanda negatif - dengan nilai signifikansi = 0,9842. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 5 dan nilai t-
hitung
= - 0,019854, lebih kecil dari t-
tabel
= 1,67 maka H
a
ditolak, hal ini memberikan makna variabel BOPO berpengaruh negatif namun tidak
signifikan terhadap SBDK ritel.
4.7. Analisis Pembahasan