Rasio Efektifitas Pendapatan Asli Daerah Rasio Pertumbuhan

Pendapatan Daerah, menggunakan skala interval Anita W, 2001:22 dapat dilihat dalam tabel 2.2 sebagai berikut: Tabel 2.2 Ukuran Rasio Desentralisasi Fiskal Skala Interval Rasio Desentralisasi Fiskal Kemampuan Keuangan Daerah 0,00-10,00 Sangat Kurang 10,01-20,00 Kurang 20,01-30,00 Cukup 30,01-40,00 Sedang 40,01-50,00 Baik 50,00 Sangat Baik Sumber : Wulandari 2001: 22

2.1.5.4 Rasio Efektifitas Pendapatan Asli Daerah

Rasio Efektifitas menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan PAD yang direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi rill daerah Halim 2007:234. Menurut Mahsun 2006: 187, rasio efektivitas diukur dengan: RasioEfekti8itas = RealisasiPenerimaanPAm TargetPenerimaanPAmberoasarkanpotensiRiilmaerah Dengan melakukan pengukuran rasio efektifitas, dapat diketahui apakah kinerja pemerintah dalam merealisasikan PAD sudah baik atau belum. Semakin besar hasil rasio, maka dapat dikatakan bahwa pemerintah semakin mampu merealisasikan PAD secara efektif. Sebaliknya, bila semakin rendah hasil rasio maka dapat dikatakan bahwa kinerja pemerintah dalam merealisasikan PAD yang direncanakan belum efektif. Berikut adalah tabel pengukuran efektifitas keuangan daerah: Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3 Efektivitas Keuangan Daerah Efektivitas Keuangan Daerah Otonom dan Kemampuan Keuangan Rasio Efektifitas Tidak Efektif X 100 Efektif Berimbang X = 100 Efektif X 100 Sumber: Moh.Mahsun, 2006

2.1.5.5 Rasio Pertumbuhan

Menurut Ihyaul Ulum2009:33, rasio pertumbuhanGrowth ratio adalah ukuran yang menggambarkan seberapa besar kemampuan pemerintah daerah dalam mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan yang dicapai dari periode ke periode lainnya. Dengan diketahuinya pertumbuhan untuk masing-masing komponen sumber pendapatan dan pengeluaran, dapat digunakan untuk mengevaluasi potensi-potensi mana yang perlu mendapat perhatian Halim, 2007:241. Rasio Pertumbuhan dapat dinyatakan ke dalam rumus sebagai berikut: Rasio Pertumbuhan Total Penoapatan = Realisasi penerimaan total penoapatan Xn − Xn − 1 Realisasi penerimaan total penoapatan Xn − 1 Apabila semakin tinggi nilai PAD, Total Pendapatan Daerah dan Belanja Pembangunan yang diikuti oleh semakin rendahnya Belanja Rutin, maka pertumbuhannya adalah positif. Artinya bahwa daerah tersebut telah mampu mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhannya dari periode satu ke periode yang berikutnya.Selanjutnya jika semakin tinggi nilai PAD, Total Pendapatan Daerah dan Belanja Rutin yang diikuti oleh semakin rendahnya Belanja Pembangunan, maka pertumbuhannya adalah negatif.Artinya bahwa daerah yang Universitas Sumatera Utara bersangkutan belum mampu mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhannya dari periode yang satu ke periode yang berikutnya. Untuk mengetahui pengaruh PAD terhadap kinerja keuangan pemerintahan daerah, kita juga perlu mengetahui berapa kontribusi masing-masing komponen Pendapatan Asli Daerah PAD terhadap Total Realisasi Pendapatan Asli Daerah. Kontribusi ini bisa ukur juga dalam bentuk rasio-rasio. Besar kecilnya kontribusi masing-masing komponen Pendapatan Asli Daerah PAD ini untuk setiap tahunnya berbeda-beda. Pemerintah daerah juga sangat perlu dalam memperkirakan hal ini. Dengan mengetahui pertumbuhan etiap komponen PAD, pemerintah daerah dapat merencanakan strategi-strategi apa saja yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi hal ini. Kontribusi yang dihasilkan oleh masing- masing komponen tersebut dapat diketahui dengan melakukan perhitungan dibawah ini: 1. Kontribusi Pajak Daerah terhadap Realisasi PAD, dapat dihitung dengan: Total Realisasi Pajak maerah Total Realisasi Penoapatan Asli maerah PAm 2. Kontribusi Retribusi Daerah terhadap Realisasi PAD, dapat dihitung dengan: Total Realisasi Retribusi maerah Total Realisasi Penoapatan Asli maerah PAm 3. Kontribusi Hasil Perusahaan dan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan terhadap Realisasi PAD, dapat dihitung dengan: Total Realisasi Laba BUMm Total Realisasi Penoapatan Asli maerah PAm Universitas Sumatera Utara 4. Rasio penerimaan lain-lain yang sah terhadap PAD, dapat dihitung dengan: Total Realisasi Penerimaan Lain − lain yang Sah Total Realisasi Penoapatan Asli maerah PAm

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian yang digunakan sebagai referensi pada penelitian ini antara lain: 1. Joko Pramono 2014 Penelitian yang dilakukan oleh Pramono diberi judul “Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Studi