ditetapkan oleh penelitimaka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 kabupatenkota. Sampel yang akan digunakan dalam
penelitian ini disajikan dalam Tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
No. Nama KabupatenKota
1 Kabupaten Asahan
2 Kabupaten Dairi
3 Kabupaten Deli Serdang
4 Kabupaten Langkat
5 Kabupaten Mandailing Natal
6 Kabupaten Simalungun
7 Kabupaten Tapanuli Selatan
8 Kabupaten Tapanuli Utara
9 Kabupaten Humbang Hasundutan
10 Kabupaten Samosir
11 Kabupaten Tanah Karo
12 Kabupaten Labuhan Batu
13 Kabupaten Toba Samosir
14 Kabupaten Nias Barat
15 Kota Medan
16 Kota Tebing Tinggi
17 Kota Padang Sidempuan
18 Kota Pematang Siantar
19 Kota Sibolga
20 Kota Tanjung Balai
Sumber: Badan Pusat Statistik www.bps.sumut.go.id
3.6 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari situs pada situs resmi www.djpk.go.id,
dan Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara dengan situs resmi www.bps.sumut.co.id, serta situs resmi dari masing-masing kabupatenkota yang
dijadikan sampel dalam penelitian ini. Penelitian ini mengambil data 8
Universitas Sumatera Utara
kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara selama periode 5 tahun yaitu tahun 2010-2014. Data yang digunakan berupa:
1. Laporan APBD KabupatenKota Provinsi Sumatera Utara tahun 2010-2014
2. Laporan Realisasi APBD KabupatenKota Provinsi Sumatera Utara tahun
2010-2014.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode dengan metode studi dokumentasi, yaitu dengan
mengumpulkan laporan keuangan masing-masing perusahaan yang menjadi sampel penelitian selama periode 2010-2014 yang diperoleh melalui situs
www.djpk.go.id, www.bps.sumut.co.id, serta situs resmi dari masing-masing kabupatenkota yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.
3.8 Metode Analisis Data 3.8.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian. Metode analisis deskriptif merupakan
metode dimana
data dikumpulkan,
diklasifikasikan, dianalisis
dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran
mengenai topik yang dibahas. Analisis deskriptif meliputi nilai rata-rata, jumlah data, dan standard deviasi dari 4 variabel independen yaitu Pajak Daerah,
Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan
Universitas Sumatera Utara
Lain-lain Pendapatan yang Sah sebagai variabel yang mempengaruhi Kinerja Keuangan.
3.8.2 Pemilihan Model Data Panel
Data panel merupakan suatu kumpulan data yang terdiri dari sejumlah data cross-section dari suatu rentang waktu tertentu time series. Data panel adalah
data yang terdiri atas beberapa variabel seperti pada data seksi silang, namun juga memiliki unsur waktu seperti pada runtut waktu Winarno, 2015:10.2. Untuk
mengestimasi parameter model dengan data panel, terdapat beberapa pendekatan yang ditawarkan yaitu:
1. Common Effect Model atau Pooled Least Square PLS
Pendekatan ini cukup sederhana. Tekniknya hampir sama seperti membuat regresi dengan data cross section atau time series. Namun untuk data panel,
perlu mengkombinasikan data cross section dengan data time series terlebih dahulu sebelum memulai regresi. Metode ini bisa menggunakan Ordinary
Least Square OLS atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi model data panel.
2. Fixed Effect Model
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa adanya variabel-variabel yang tidak semuanya masuk dalam persamaan model memungkinkan adanya intersep
yang tidak konstan. Artinya intersep ini mungkin berubah untuk setiap individu dan waktu.
Universitas Sumatera Utara
3. Random Effect Model
Jika pada model efek tetap perbedaan antar individu atau waktu dicerminkan lewat intersep, maka pada model ini perbedaan tersebut diakomodasi lewat
error. Teknik ini juga memperhitungkan bahwa gangguan mungkin berkorelasi sepanjang time series dan cross section.
Langkah-langkah untuk pemilihan model data panel adalah sebagai berikut: 1.
Estimasi dengan Fixed Effect Model 2.
Uji Chow Pooled Least Square atau Fixed Effect Model Yaitu dengan kriteria pengujian:
H = Pooled Least Square
H
1
= Fixed Effect Model Tolak H
jika p-value nilai signifikansi 0,05; maka H
1
diterima. 3.
Estimasi dengan Random Effect Model 4.
Uji Hausman Random Effect Model atau Fixed Effect Model Yaitu dengan kriteria pengujian:
H = Random Effect Model
H
1
= Fixed Effect Model Tolak H
jika p-value nilai signifikansi 0,05; maka H
1
diterima Riani, 2015.
3.8.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Teknik analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis linear berganda
Universitas Sumatera Utara
ditujukan untuk menentukan hubungan linear antara beberapa variabel bebas X dengan variabel terikat Y. Menurut Situmorang dan Lutfi 2011, analisis regresi
linear berganda memerlukan pengujian menggunakan F hitung. Dalam analisis regresi linear berganda juga memerlukan pengujian asumsi klasik yang diperlukan
untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala heteroskedastisitas, gejala multikolineritas, dan gejala
autokorelasi. Model regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan BLUE Best Linear Unbiased Estimator yakni tidak
terdapat heteroskedastisitas, multikolineritas, dan autokorelasi. Tujuannya adalah agar hasil penelitian dapat diinterpretasikan secara tepat dan efisien. Persamaan
regresi linier berganda adalah sebagai berikut: Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ ℮ Y
= Kinerja Keuangan a
= Konstanta b
1
…b
4
= Koefisien Regresi X
1
= Pajak Daerah X
2
=Retribusi Daerah
X
3
= Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
X
4
= Lain-lain Pendapatan yang Sah ℮
= standar deviasi
Universitas Sumatera Utara
3.9 Pengujian Hipotesis 3.9.1 Koefisien Determinasi R
2
Menurut Lufti 2012, koefisien determinasi digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat
secara bersama-sama. Range nilai dari koefisien determinasi adalah 0 ≤ R2≤ 1. Semakin banyak variabel independen ditambahkan ke dalam model, maka R
2
akan meningkat walaupun variabel tersebut tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap model. Adjusted R Square berfungsi untuk mengurangi keraguan pada model. Nilai Adjusted R Square menunjukkan proporsi variabel dependen yang
dijelaskan oleh variabel independen. Semakin tinggi nilai Adjusted R Square maka akan semakin baik bagi model regresi karena menandakan bahwa
kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat juga semakin besar.
3.9.2 Uji F F test
Uji F statistik digunakan untuk menguji keberartian pengaruh dari seluruh variabel bebas secara bersama-sama serentak terhadap variabel tidak bebas. Uji
F dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari variabel bebas yaitu pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan, dan lain-lain pendapatan yang sah. Pengujian hipotesis secara serempak adalah sebagai berikut :
1. H
: b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan
Universitas Sumatera Utara
yang Sah secara serempak berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah Provinsi Sumatera Utara.
2. H
1
: Minimal satu bi ≠ 0, artinya Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan
yang Sah secara serempak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah Provinsi Sumatera Utara.
Kriteria pengambilan keputusan pada pengujian hipotesis secara serempak adalah sebagai berikut:
1. Jika Fhitung Ftabel, atau nilai siginifikansi α 0,05, maka H
ditolak dan H
1
diterima 2.
Jika Fhitung Ftabel, atau nilai siginifikansi α 0,05, maka H tidak
ditolak dan H
1
ditolak
3.9.3 Uji t t test
Uji statistik t untuk menguji pengaruh variabel independen Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan
Lain-lain Pendapatan yang Sah atau untuk melihat variabel apa yang memberikan pengaruh yang paling dominan diantara variabel yang ada. Hipotesis untuk uji
statistik t adalah sebagai berikut: 1.
H : bi = 0, artinya Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan yang Sah secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja keuangan
pemerintah daerah Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
2. H
1
: bi ≠ 0, artinya Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan yang Sah
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah Provinsi Sumatera Utara.
Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut:
1. Jika -t tabel t hitung t tabel pada α = 5 maka H
tidak ditolak dan H
1
ditolak 2.
Jika t hitung -t tabel dan t hitung t tabel pada α = 5 maka H ditolak
dan H
1
tidak ditolak ditolak.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Wilayah Provinsi Sumatera Utara sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera, selebihnya berada di kepulauan yang meliputi Pulau Nias, Kepulauan
Batu-batu, serta pulau-ulau kecil lainnya di bagian barat dan timur Pulau Sumatera. Berdasarkan letak geografis, Provinsi Sumatera Utar berada di bagian
barat Indonesia, dengan letak astronomis berada pada garis 1°-4° Lintang Utara dan 98°-100° Bujur Timur. Menurut Statistik Daerah Provinsi Sumatera Utara
2015, Provinsi Sumatera Utara berbatasan dengan Provinsi Aceh di sebelah Utara, Negara Malaysia Selat Malaka di sebelah timur, Provinsi Riau dan Sumatera
Barat di sebelah selatan, dan di sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia. Provinsi Sumatera Utara terbagi menjadi 25 kabupaten dan 8 kota yang
terdiri dari 440 kecamaatan dan 6.008 desakelurahan, dengan luas daratan mencapai 72.981,23 km
2
. Kabupaten Langkat memiliki wilayah terluas di Sumatera Utara yaitu 6.262,00 km
2
, atau sekitar 8,40 persen. Kabupaten Mandailing Natal memiliki luas wilayah terbesar kedua yaitu sebesar 6.134,00
km
2
. Sedangkan luas daerah terkecil yaitu Kota Tebing Tinggi yaitu 31,00 km
2
, atau sekitar 0,04 persen dari total luas daratan Sumatera Utara. Penduduk
Sumatera Utara terdiri dari berbagai suku, yaitu Melayu, Batak, Nias, Aceh, Minangkabau, Jawa dan telah beragama. Walaupun berbeda agama dan adat
istiadat, kehidupan bersama berlangsung rukun dan damai.
Universitas Sumatera Utara
Sumatera Utara terkenal karena luas perkebunannya. Perkebunan menjadi sumber penghasilan perekonomian provinsi. Perkebunan tersebut dikelola oleh
perusahaan swasta maupun negara. Sumatera Utara menghasilkan karet, kelapa sawit, kopi, coklat, teh, cengkeh, tembakau, kelapa, dan kayu manis,. Perkebunan
tersebut tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, dan Tapanuli Selatan. Komoditas tersebut telah diekspor ke berbagai negara dan
memberikan sumbangan devisa yang sangat besar bagi Indonesia. Sumatera Utara juga dikenal sebagai penghasil komoditas holtikultura
sayur-mayur dan buah-buahan: misalnya Jeruk Medan, Tomat, Kentang, Wortel, Jambu Deli, dan Sayur Kol, yang dihasilkan oleh Kabupaten Karo, Simalungun
dan Tapanuli Utara. Produk holtikultura tersebut telah diekspor ke Malaysia dan Singapura. Pemerintah telah membangun prasarana dan infrastruktur untuk
memperlancar perdagangan baik antar kabupaten di Sumatera Utara maupun antara Sumatera Utara dengan provinsi lainnya. Sektor swasta juga terlibat dengan
mendirikan berbagai properti untuk perdagangan, perkantoran, hotel dan lain-lain. Sektor-sektor lainnya seperti koperasi, pos, industri, pariwisata, pertambangan dan
energi, dan telekomunikasi, transmigrasi, dan sektor sosial kemasyarakatan juga ikut dikembangkan.
4.2 Hasil Penelitian Statistik Deskriptif