b. Penyertaan modal pemerintah daerah, termasuk investasi nirlaba
pemerintah daerah c.
Pemberian pinjaman Perubahan APBD dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD setiap tahun
ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, dan distribusi. Semua Penerimaan dan
Pengeluaran Daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD. Surplus APBD dapat digunakan untuk membiayai pengeluaran
Daerah tahun anggaran berikutnya. Penggunaan surplus APBD dimanfaatkan untuk membentuk Dana Cadangan atau penyertaan dalam Perusahaan Daerah
harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari DPRD.
2.1.3 Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah
Keuangan daerah merupakan bagian integral dalam pengalokasian sumber- sumber ekonomi, pemerataan hasil-hasil pembangunan dan menciptakan stabilitas
ekonomi guna stabilitas sosial politik. Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat. Peran keuangan daerah menjadi semakin penting dikarenakan
keterbatasan dana yang dapat dialihkan dalam bentuk subsidi dan bantuan. Peranan keuangan daerah dapat meningkatkan kesiapan daerah untuk mendorong
terwujudnya otonomi daerah yang lebih nyata dan bertanggungjawab. Menurut UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, tujuan
keuangan daerah pada masa otonomi adalah menjamin tersedianya keuangan
Universitas Sumatera Utara
daerah guna pembiayaan pembangunan daerah, pengembangan pengelolaan keuangan daerah yang memenuhi prinsip, norma, asas dan standar akuntansi serta
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah secara kreatif melalui penggalian potensi, intensifikasi dan ekstensifikasi. Pemerintah sebagai pelaku utama pelaksanaan
good governance ini dituntut untuk memberikan pertanggungjawaban yang lebih transparan dan lebih akurat terhadap keuangan daerah. Unsur-unsur pokok upaya
perwujudan good governance ini adalah transparency, fairness, responsibility dan accountability. Hal ini semakin penting dilakukan melalui pemberdayaan peran
lembaga-lembaga kontrol sebagai pengimbang kekuasaan pemerintah. Pengertian kinerja keuangan pemerintah daerah dalam penelitian ini adalah
tingkat pencapaian hasil kerja pemerintah dalam bidang keuangan daerah dengan menggunakan indikator keuangan yang telah ditetapkan melalui suatu kebijakan
atau ketentuan perundang-undangan selama satu periode anggaran. Bentuk dari pengukuran kinerja tersebut berupa pengukuran dalam rasio keuangan daerah.
Pemerintah daerah sebagai pihak yang menjalankan roda pemerintahan, pembangunan,
dan pelayanan
masyarakat wajib
menyampaikan pertanggungjawaban keuangan daerahnya untuk dinilai apakah pemerintah daerah
berhasil menjalankan tugasnya dengan baik atau tidak. Pemerintah harus dapat membuat suatu pelaporan pengukuran kinerja performance measurement
berkaitan dalam proses pengelolaan pencapaian. Pertanggungjawaban keuangan pemerintah daerah adalah diantaranya: pertanggungjawaban pembiayaan
pelaksanaan dekonsentrasi, pertanggungjawaban pembiayaan pelaksanaan pembantuan, dan pertanggungjawaban anggaran pendapatan dan belanja daerah
Universitas Sumatera Utara
APBD. Sedangkan, pertanggungjawaban keuangan pemerintah pusat tetap dalam bentuk pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APBN.
2.1.4 Pendapatan Asli DaerahPAD