commit to user 10
politik dengan mendukung pemerintahan Batista serta mampu menguasai lebih dari 70 aset negara Kuba.
2. Hakekat Hubungan Internasional
a. Pengertian Hubungan Internasional Hubungan Internasional adalah cabang dari ilmu politik merupakan suatu
studi tentang persoalan-persoalan luar negeri dan isu-isu global di antara negara- negara dalam sistem internasional, termasuk peran negara-negara, organisasi-
organisasi antarpemerintah, organisasi-organisasi nonpemerintah atau lembaga swadaya masyarakat, dan perusahaan-perusahaan multinasional. Hubungan
Internasional adalah suatu bidang akademis dan kebijakan publik dan dapat bersifat positif atau normatif karena hubungan internasional berusaha
menganalisis serta merumuskan kebijakan luar negeri negara-negara tertentu K.J Holtsi, 1988: 286.
Hubungan internasional dapat dikatakan suatu kerjasama antar negara yang satu dengan yang lain. Istilah hubungan internasional dapat mengacu pada
semua bentuk interaksi antara masyarakat yang berbeda. Sebagaimana manusia tidak dapat lepas dari pergaulan dengan sesama manusia, begitupun negara tidak
lepas dari hubungan dengan sesama negara. Hubungan internasional dapat diartikan secara mendasar sebagai usaha – usaha negara – negara di dunia untuk
saling berhubungan dalam rangka memenuhi tuntutan kebutuhan dari kepentingan negara masing – masing Leo Agung, 1992: 28. Adanya ketergantungan dengan
negara lain inilah yang menyebabkan tumbuhnya hubungan internasional. Dengan demikian hubungan internasional maing – masing negara bertujuan untuk
mencapai kebutuhan negara, sehingga terbentuk suatu kerjasama dalam berbagai bidang baik dalam bidang politik, ekonomi, kebudayaan, ideology, dan lain – lain.
K.J. Holtsi 1988: 21 mengatakan bahwa “studi hubungan internasional mencakup analisis kebijaksanaan luar negeri atau proses antara bangsa – bangsa
mencakup juga studi mengenai serikat perdagangan, turisme, perdagangan
commit to user 11
internasional, transportasi, komunikasi dan perkembangan nilai dan etika internasional.”
Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan – kesatuan sosial tertentu, termasuk studi tentang keadaan – keadaan
relevan yang mengelilingi interaksi Mc. Clelland, 1986: 27. Dalam hubungan internasional hubungan antara seseorang dengan orang yang lain merupakan arti
utama. Pola hubungan atau interaksi ini dapat berupa kerjasama
Cooperation
, persaingan
Competition
, dan pertentangan
Conflict
May Rudy, 2003: 2. Hal yang diharapkan dari suatu hubungan atau interaksi berupa kerjasama. Di dalam
hubungan internasional tidak dapat terhindar dari adanya persaingan dan konflik pertentangan.
Dari pendapat diatas disimpulkan bahwa hubungan internasional adalah hubungan antara satu negara dengan negara lain untuk mencapai tujuan dan dalam
rangka memenuhi tuntutan serta kepentingan negara sendiri.
b. Jenis Hubungan Internasional 1. Hubungan Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu unsure yang memperkuat suatu negara. Hubungan internasional dibidang ekonomi sudah ada sejak dahulu.
Suatu bangsa merupakan perkembangan dari ekonomi dunia Fernandes: 1988: 32. Dalam menjamin hubungan ekonomi dapat terjadi konflik,
sehingga untuk menghindari hal tersebut dibentuklah organisasi – organisasi yang berhubungan dengan ekonomi seperti ILO
International Labour Organitation
. FAO
Food And Agriculture Organitation
, IMF
International Monetery Found
. 2. Hubungan Hukum
Hukum internasional merupakan suatu sistem norma yang merinci hak dan kewajiban, serta mengatur perilaku negara Jones, 1993: 328.
Schwareenberger yang dikutip Frans S. Fernandes 1988: 30 mengemukakan tiga prinsip utama dalam pembentukan hukum
internasional : a Prinsip umum hukum serta lebih luas dari peraturan
commit to user 12
undang – undang yang fungsinya terbatas, b Diakui bangsa – bangsa beradab, c Disusun oleh tokoh – tokoh bangsa beradab dan dapat
dibuktikan sebagai prinsip hukum dunia. Hukum internasional bersumber pada : a Konvensi internasional, b Kebiasaan internasional, c Prinsip
– prinsip umum hukum intenasional Jones, 1993: 331. 3. Hubungan Diplomatik
Hubungan internasional berkaitan dengan hubungan beberapa negara. Hubungan intenasional dilaksanakan berdasarkan persamaan dan
saling menghormati keanekaragaman atau perbedaan seperti kebudayaan, adapt istiadat, dan suku bangsa yang dimiliki masing – masing negara.
Hubungan internasional ditandai dengan saling menempatkan seorang diplomat. Seorang diplomat menjalankan tugas dalam bidang
politik di bawah Menteri Luar Negeri. Hubungan antar negara akan berjalan dengan baik apabila diplomat mampu menjalankan tugas secara
professional. Diplomat menjalankan fungsi sebagai wakil kepala negara atau
raja. Dua fungsi utama yang dilakukan duta mencakup : a Menginformasikan tentang situasi dan kondisi pemerintah di mana
ditugaskan, b Melaksanakan misi politik luar negeri terutama mengadakan perundingan dengan negara tempat dia bertugas Fernandes,
1988: 28. Diplomasi
merupakan suatu
proses yang
menggunakan kebijaksanaan serta penuh taktik dalam menjalankan hubungan resmi antar
negara. Seorang diplomat harus bijaksana dalam menjalankan tugas dan penuh perhitungan dalam menolak hal – hal yang tidak sesuai dengan
tujuan negara. 4. Hubungan pendidikan dan kebudayaan
UNESCO Organisasi Pendidikan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa – Bangsa merupakan bentuk kerjasama di bidang pendidikan dan
kebudayaan. UNESCO memprioritaskan tercapainya pendidikan dasar untuk sema yang disesuaikan dengan kebutuhan masa kini dan
commit to user 13
mengembangkan pendidikan tinggi. Melalui komite nasional UNESCO, tiap negara dianjurkan untuk memajukan kerjasama antar negara dalam
bidang pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan dengan harapan bahwa kerjasama akan membawa perdamaian Saifril Djamain, 1993: 25.
c. Perangkat Hubungan Internasional 1
Diplomasi adalah praktik komunikasi dan negosiasi antara pelbagai perwakilan negara-negara. Pada suatu tingkat, semua perangkat hubungan
internasional yang lain dapat dianggap sebagai kegagalan diplomasi. Perlu diingat, penggunaan alat-alat yang lain merupakan bagian dari komunikasi
dan negosiasi yang tak terpisahkan di dalam negosiasi. Pemberian sanksi, penggunaan kekuatan, dan penyesuaian aturan perdagangan, walau bukan
merupakan bagian dari diplomasi yang biasa dipertimbangkan, merupakan perangkat-perangkat
yang berharga
untuk mempermudah
serta mempermulus proses negosiasi.
2 Pemberian sanksi biasanya merupakan tindakan pertama yang diambil
setelah gagalnya diplomasi dan merupakan salah satu perangkat utama yang digunakan untuk menegakkan pelbagai perjanjian
treaties
. Sanksi dapat berbentuk sanksi diplomatik atau ekonomi dan pemutusan hubungan
dan penerapan batasan-batasan terhadap komunikasi atau perdagangan. 3
Mobilisasi tindakan mempermalukan secara internasional juga dapat dianggap sebagai alat dalam Hubungan Internasional. Hal ini adalah untuk
mengubah tindakan negara-negara lewat “menyebut dan mempermalukan” pada level internasional. Penggunaan yang terkemuka dalam hal ini adalah
prosedur Komisi PBB untuk Hak-hak Asasi Manusia 1235, yang secara publik memaparkan negara-negara yang melakukan pelanggaran terhadap
hak asasi manusia. 4
Pemberian keuntungan-keuntungan ekonomi danatau diplomatik. Salah satu contohnya adalah kebijakan memperbanyak keanggotaan Uni Eropa.
Negara-negara kandidat diperbolehkan menjadi anggota Uni Eropa setelah memenuhi kriteria Copenhagen.
commit to user 14
5 Faktor-faktor
psikologis dalam
Hubungan Internasional
berupa pengevaluasian faktor-faktor psikologis dalam hubungan internasional
berasal dari pemahaman bahwa negara bukan merupakan kotak hitam seperti yang dikemukakan oleh Realisme bahwa terdapat pengaruh-
pengaruh lain terhadap keputusan-keputusan kebijakan luar negeri. Meneliti peran pelbagai kepribadian dalam proses pembuatan keputusan
dapat memiliki suatu daya penjelas, seperti halnya peran mispersepsi di antara pelbagai aktor. Contoh yang menonjol dalam faktor-faktor level
sub-unit dalam hubungan internasional adalah konsep pemikiran- kelompok
Groupthink
, aplikasi
lain yang
menonjol adalah
kecenderungan para pembuat kebijakan untuk berpikir berkaitan dengan pelbagai analogi-analogi.
6 Politik birokrat mengamati peran birokrasi dalam pembuatan keputusan,
dan menganggap berbagai keputusan sebagai hasil pertarungan internal birokratis bureaucratic in-fighting, dan sebagai dibentuk oleh pelbagai
kendala. 7
Kelompok-kelompok keagamaan, etnis, dan yang menarik diri. Mengamati aspek-aspek ini dalam level sub-unit memiliki daya penjelas berkaitan
dengan konflik-konflik etnis, perang-perang keagamaan, dan aktor-aktor lain yang tidak menganggap diri mereka cocok dengan batas-batas negara
yang pasti. Hal ini terutama bermanfaat dalam konteks dunia negara- negara lemah pra-modern.
8 Ilmu dan teknologi, bagaimana ilmu dan teknologi berdampak pada
perkembangan, teknologi, lingkungan, bisnis, dan kesehatan dunia yang akan menjadikan jaringan antar wilayah dunia semakin mudah dilakukan.
d. Faktor Pendorong Hubungan Internasional 1 Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi sangat besar doronganya terhadap suatu negara untuk melakukan hubungan internasional. Abad sekarang ini sulit bagi suatu
negara untuk mengisolir dari dunia internasional. Hubungan internasional
commit to user 15
dari segi ekonomi demi memenuhi kebutuhan negara. Kebutuhan negara teraebut mengharuskan mereka untuk berhubungan dengan negara lain Leo
Agung, 1992: 5. Indonesia mengadakan hubungan dengan negara industri untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat diproduksi sendiri. Jepang
berhubungan dengan nengara agraris dan penghasil bahan baku untuk kepentingan produksi industri.
2 Faktor Budaya Faktor budaya dan peranan sejrah masa lampau juga berperan dalam
mendorong suatu negara berhubungan dengan negara lain. Hubungan kebudayaan antar negara merupakan hubungan intelek, atau merupakan
proses psikologi Fernandes, 1988: 34. Di dalam zaman modern hubungan antar budaya berbentuk misi kesenian, dan pertukaran pelajar. Tujuan dari
kegiatan ini untuk menciptakan citra suatu bangsa di negara lain. Lebih lanjut dapat memberikan dampak dalam menumbuhkan saling pengertian
sihingga menciptakan iklim baru dalam dunia internasional. 3 Faktor Pendidikan
Negara – negara berkembang membuthkan ilmu dan teknologi untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain. Untuk itu mereka membutuhkan
pertukaran informasi ilmiah dan meminta bantuan dari negara maju untuk membantu mereka mengembangkan ilmu teknologi di negara mereka Leo
Agung, 1992: 5. Bidang pendidikan merupakan salah satu cara untuk mengakses perkembangan teknologi negara lain.
e Faktor Penghambat Hubungan Internasional Kata terorisme saat ini gencar dibicarakanm isu terorisme
menimbulkan kecurigaan yang mengakibatkan ketegangan hubungan antar negara. Definisi terorisme dikemukakan Pertahanan Amerika Serikat yang
dikutip Ridwan Al – Makassary 2003: 10 yaitu “penggunaan kekuatan atau kekerasan yang tidak berdasarkan hukum atau mengancam menghancurkan
individu dan harta benda untuk memaksa mengintimidasi pemerintah dan masyarakat, seringkali untuk mencapai tujuan – tujuan politik, agama, atau
ideologi.”
commit to user 16
Salah satu korban dari isu terorisme adalah Afghanistan, negara ini telah di serang demi mencari tokoh Osama bin Laden. Tokoh yang diduga
sebagai dalang teroris dunia. Indonesia tidak luput dari sasaran aksi terorisme yang memperburuk citra Indonesia dalam dunia internasional. Isu
terorisme merupakan salah satu pengahambat dalam menjalin hubungan dengan negara lain di kawasan internasional.
3. Hakekat Kekuasaan