Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setelah mengalami penjajahan bangsa Eropa selama tiga abad membuat hasrat daerah jajahan di Amerika Latin untuk mencapai kemerdekaan. Perjuangan kemerdekaan di Amerika Latin tidak terjadi secara serentak, tetapi secara sendiri – sendiri oleh rakyat masing – masing jajahan tanpa ada koordinasi perjuangan dengan bangsa lain. Secara umum motivasi untuk melepaskan dari belenggu penjajahan asing dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu intern dan ekstern. Faktor intern berasal dari dalam negeri, yaitu terjadinya diskriminasi serta adanya pemerasan demi kepentingan merkantilisme ekonomi. Faktor ekstern berasal dari luar, komunikasi rakyat di berbagai daerah jajahan dengan dunia luar baik secara langsung maupun tidak langsung merupakan inspirasi terbesar bagi munculnya gagasan – gagasan baru dalam menemukan cara – cara memperjuangkan kemerdekaan. Kuba merupakan negara di kawasan Amerika Latin yang menjadi jajahan Spanyol. Pada waktu negara – negara jajahan Spanyol dan Portugal di Amerika Latin telah berhasil merebut kemerdekaan, Kuba masih berada dalam jajahan Spanyol. Ini tidak berarti kejadian – kejadian revolusioner Amerika Latin tidak mempengaruhi hasrat Kuba untuk mendapatkan kemerdekaan. Upaya untuk menggulingkan pemerintahan penjajah timbul antara tahun 1826 – 1868, tetapi upaya tersebut selalu gagal. Baik melalui gerakan bawah tanah maupun perang terbuka dengan penjajah Spanyol. Pada tahun 1895 muncul revolusi besar – besaran dan terorganisasi melawan Spanyol dengan tokoh Jose Martii. Perang ini berakhir dengan kematian Jose Martii yang kemudian menjadi simbol perjuangan rayat Kuba. Revolusi ini menyebabkan intervensi secara langsung dari Amerika Serikat AS terhadap penjajahan Spanyol di Kuba, karena banyak penduduk AS yang meninggal dan menjadi korban Gabriel, 1971: 86 commit to user 2 Keterlibatan AS dalam perang Spanyol – AS 1899 karena terjadi peledakan terhadap kapal perang AS “Maine” yang mengangkut pengungsi warga AS dari Kuba di pelabuhan Havana. Peledakan ini mendapat reaksi keras dari AS dengan mengatakan rakyat Kuba berhak merdeka. Dengan reaksi ini mulai pecah perang antara Spanyol dan AS secara resmi dan berakhir dengan pendudukan Kuba oleh AS pada tanggal 1 Januari 1899, sebagai akibat dari kekalahan Spanyol. Kekalahan ini juga membawa dampak lepasnya Puerto Rico, Filipina, dan Guam dari tangan Spanyol ke AS. Kemenangan AS dalam perang antara AS dengan Spanyol tidak membuat Kuba mendapatkan kemerdekaan sejati, yang terjadi hanya sebuah transisi pengaruh dari Spanyol ke tangan AS. Kuba mendapatkan kemerdekaan secara resmi pada tahun 1902 dengan Estrada Palma sebagai presiden, namun Kuba mendapat kemerdekaan setelah menerima Plat Amandemen sebagai konstitusi baru bagi Kuba. Plat Amandemen itu membuat Kuba menjadi suatu jajahan AS. Plat Amandemen itu menjadikan AS dapat menerapkan sebuah tekanan yang besar terhadap Kuba atas dasar hak istimewa yang dimiliki AS. Keterlibatan AS ini merupakan intervensi asing yang timbul sebagai akibat dari campur tangan AS terhadap Kuba. Intervensi asing merupakan sebuah era baru neokolonialisme penjajahan asing. Sebagai alasan adalah untuk melindungi jiwa dan harta yang dimiliki warga negara yang berada di luar negeri atau dengan menyatakan ikut bertanggung jawab membina perdamaian kawasan. Intervensi itu digunakan untuk menangkal kekhawatiran pengaruh asing yang timbul setelah perang kemerdekaan berakhir. Saat AS dan Inggris memperluas perdagangan, muncul suatu kekhawatiran bangsa – bangsa di Amerika Latin terhadap pengaruh asing, baik dalam bidang ekonomi, perdagangan, investasi modal asing dalam sektor industri, serta lebih luas lagi kepada pengaruh dari nilai – nilai kebudayaan asing. Di Kuba terjadi serangkaian pemberontakan, kudeta, dan perjuangan intern pada tahun 1910 yang melahirkan sebuah pemerintahan diktator di bawah Gerardo Machado Y. Morales. Pemerintahan diktator Machado kemudian berhasil digulingkan oleh gerakan revolusioner pimpinan Fulgencio Batista, namun Batista commit to user 3 juga menerapkan pemerintahan diktator mulai tahun 1934 dan mendapatkan dukungan penuh dari AS Widyadara, 1989: 242. Selama masa pemerintahan diktator Batista membuat kesengsaraan bagi rakyat Kuba. Selain itu juga terjadi penjualan aset – aset negara kepada swasta yang sebagian besar dijual kepada orang – orang AS. Keadaan ini semakin membuat Kuba terlilit masalah ekonomi dan semakin menggantungkan diri pada AS. Selama pemerintahan Batista pengaruh kapitalisme Kuba cukup kuat, selain dari status kepemilikan aset negara dikuasai swasta juga dalam sistem pemerintahan sendiri dengan adanya orang AS mendapatkan jabatan penting dalam pemerintahan. Kondisi ini menjadi alasan bagi Fidel Castro melakukan perlawanan terhadap pemerintahan Batista dengan melakukan penyerangan terhadap kesatuan Tentara di Santiago de Cuba. Upaya penyerangan pertama itu gagal dan Fidel Castro dijatuhi hukuman 15 tahun, namun baru 11 bulan menjalani hukuman Castro mendapat pengampunan dari Batista dan dibebaskan. Sejak bebas dari penjara perjuangan Castro kembali dimulai. Berawal dari pendaratan pasukan kecil di pantai Provinsi Oriente, pasukan ini berhasil dihancurkan oleh tentara Batista dan hanya tersisa 12 orang. Dengan 12 orang inilah Castro mulai melakukan gerilya di Sierra Mastra. Keadaan pemerintahan Batista semakin memburuk dengan adanya demonstrasi dan pemogokan secara massal. Pada 17 Maret 1958 Castro secara terbuka mengumumkan perang terhadap Batista. Gerakan Castro makin memperoleh simpati dan dukungan dari rakyat Kuba, bahkan dari kalangan AS. Sebaliknya tidak ada satupun adari negara komunis memnbantu. Perjuangan ini ditutup dengan merebut kekuasaan Batista tanpa bantuan Uni Sovyet dan dari negara Komunis lain. Hal ini merupakan kebanggan Castro yang semula bukan orang komunis, tetapi lebih merupakan Ultranasionalis yang revolusioner. Babak selanjutnya adalah konsolidasi kemenangan, dengan mengadakan perubahan besar dalam pemerintahan mulai Januari 1959. Pembersihan dari sisa – sisa kekuatan Batista, penahanan dan pembunuhan yang mengejutkan dunia. Pada tanggal 27 Januari 1959 misi militer AS berhasil diusir. Penguasa di Kuba sebagian besar berasal dari militer, ini commit to user 4 menunjukkan golongan militer lebih dominan karena golongan militer merupakan faktor dinamisasi pendobrak dalam perjuangan kemerdekaan melawan AS. Dalam pemerintahan Castro cenderung anti AS dan menandai permusuhan antara Castro dengan AS. Fase awal permusuhan ditandai dengan adanya program nasionalisasi asset dan landreform. Dengan kebijakan itu membuat AS merasa dilecehkan. Kemarahan AS semakin menjadi ketika Castro melancarkan agresi retoris yang anti – AS. Upaya ini semakin membuat Castro semakin kuat dengan komunisme yang menjadikan AS semakin geram, karena maksud intervensi AS terhadap Kuba adalah untuk melindungi negara – negara Amerika Latin terhadap paham komunisme Uni Sovyet. Andrik Purwasito, 1981: 71. Semakin kuatnya Castro dengan komunisme menandakan kegagalan AS dalam melindungi negara – negara Amerika Latin dari pengaruh komunisme. Sebagai balasan dari tindakan Castro, AS memperkecil jumlah kuota pembelian gula dari Kuba. Hal ini membuat Uni Sovyet mendekati Kuba, melalui wakil Perdana Menteri Anastas Mikoyan, Uni Sovyet menyanggupi membeli gula dari Kuba. Keadaan ini membuat AS memutuskan hubungan diplomatik dengan Kuba dan mengumumkan embargo setiap bahan ke Kuba kecuali beberapa bahan makanan dan obat – obatan pada tanggal 19 Oktober 1960. Tindakan ini kemudian membuat Castro menasionalisasi semua perusahaan AS tanpa ganti rugi yang membuat AS menderita kerugian sekitar US 1,5 billion Hidayat Mukmin, 1981: 138. Hubungan AS – Kuba semakin memburuk, sehingga Kuba semakin mendekatkan diri dengan Uni Sovyet, membuat Castro secara lantang menyatakan diri sebagai Marxis – Leninis selamanya. Pada tahun 1961 AS melakukan penyerbuan di Teluk Babi. Widyadara, 1989: 224. Penyerangan Teluk Babi mengalami kegagalan, serta menurunkan citra AS dimata internasional. Bagi Kennedy kegagalan ini merupakan aib, untuk menutupi langkah menyerbu Kuba AS meluncurkan Proyek Kuba. Perkembangan Kuba dengan AS semakin memburuk ketika dengan bantuan Uni Sovyet, Kuba membangun pangkalan rudal balistik rahasia. Presiden AS John F. Kennedy langsung memerintahkan Angkatan commit to user 5 Laut dan Korps Marinir untuk memblokade dan dalam keadaan siap tempur, meskipun akhirnya tidak terjadi perang terbuka Hidayat Mukmin, 1981: 140. Perjuangan mengisolasi Kuba pindah ke arena politik melalui negara OAS Organitation of American State. Awalnya AS mengajak negara – negara Amerika Latin secara individual memutuskan hubungan diplomatik dengan Kuba. Di bawah Rezim Fidel Castro, Kuba tidak hanya bertahan dalam mengalami tekanan isolasi, tetapi sedikit demi sedikit tumbuh menjadi negara sosialis,, namun sosialisme ini belum sepenuhnya melembaga di Kuba Hidayat Mukkmin, 1981: 247. Pada pemerintahan Castro, Kuba melakukan perubahan mendasar dalam berbagai bidang dan berusaha melepaskan diri dari belenggu kapitalisme di bawah kendali AS. Saat ini Kuba merupakan salah satu negara di Amerika Latin yang bebas dari belenggu ekonomi dan politik AS, meskipun masih terkena embargo ekonomi yang dikenakan AS sejak tahun 1960. Pasca embargo di tahun 1960 – an, Kuba praktis hanya mendapatkan bantuan ekonomi dari Uni Sovyet dan negara – negara Eropa Timur. Meski hingga kini Kuba masih terkena sanksi embargo oleh AS, tetapi rakyat Kuba mampu menyediakan bahan pangan yang memadai serta mengalami kemajuan di bidang pendidikan dan kesehatan. Pendidikan dan kesehatan gratis untuk rakyat yang diterapkan Kuba, telah memajukan banyak aspek kehidupan mereka. Kemajuan pada pengembangan teknologi pertanian telah berhasil menyamai sistem pertanian termaju di AS. Dari uraian masalah tersebut perlu kiranya dikaji lebih jauh tentang Kuba, dibawah judul skripsi “Intervensi Amerika Serikat ke Kuba Studi Tentang Embargo Ekonomi AS dan Implikasi Politik Terhadap Pemerintahan Fidel Castro”. Dalam pembahasan ini penulis melakukan pembatasan masalah yaitu sejak Fidel Castro berkuasa di Kuba sampai masa Castro meletakan jabatanya, yaitu dri tshun 1960 - 2006. Hal ini dikarenakan terjadi kebijakan – kebijakan politik yang diambil oleh Castro dalam mengatasi embargo yang dilakukan AS, dimana kebijakan politik tersebut akan menjadikan pertentangan antara AS dengan Castro. commit to user 6

B. Rumusan Masalah