commit to user 38
2. Perjuangan Fidel Castro dalam Revolusi Kuba
Munculnya Kuba sebagai negara sosialis dimulai dari dua sebab utama, yaitu keadaan intern dan dari luar berupa isolasi negara-negara tetangga Kuba
sebagai corak pemerintahan Fidel Castro. Seperti halnya dengan negara-negara Amerika Latin lainya Kuba mengalami gejolak-gejolak politik dalam negeri yang
mengakibatkan terjadinya instabilitas. Kondisi demikian timbul terutama pada saat menjelang dan semasa perrang Dunia ke-2 Hidayat Mukmin, 1981: 134.
Kolonel Fulgencio Batista, sebagai hasil dari pemilihan umum kemudian diangkat sebagai presiden Kuba pada tanggal 10 Oktober 1940. Di dalam perang
dunia ke-2, Kuba memihak Sekutu melawan negara-negara poros dan memperoleh bantuan dari AS. Sehabis perang, pada tahun 1945 Kuba
menandatangani Piagam PBB dan menjadi anggota. Pada tahun 1944-1948 Kuba di pimpin oleh presiden Ramon Grau San Martin, dan sejak Oktober 1948
dipimpin oleh presiden Carlos Prio Socarras Hidayat Mukmin, 1981:135. Keadaan dalam negeri yang mengalami instabilitas seperti banyaknya
korupsi, gangster, serta kerusuhan sosial membuat alasan bagi Batista untuk melakukan kudeta pada tanggal 10 Maret 1952. Kudeta itu tidak mendapat
dukungan dan simpati sehingga menyebabkan para perwira menengah, politisi, serta mahasiswa bergabung untuk menentang kediktatoran Rezim Batista.
Pemerintahan diktator Batista yang diktatorial membuat Fidel Castro seorang pengacara muda mengadakan pemberontakan. Ketika pemilihan dibatalkan,
Castro dengan cepat mengorganisasikan lebih dari 150 musuh rezim yang marah sebagai upaya untuk menggulingkan rezim tersebut dengan melakukan
penyerangan terhadap Kesatuan Tentara di Santiago de Cuba pada tanggal 26 Juli 1953. Upaya penyerangan tersebut gagal dan Castro ditahan pemerintah, dijatuhi
hukuman selama 15 tahun, tetapi baru 11 bulan menjalani hukuman ia dibebaskan atas pengampunan dari Batista, kemudian mencari perlindungan ke Meksiko
Hidayat Mukmin, 1981: 136. Upaya penyerangan di Moncada memang gagal, kegagalan itu diakibatkan
karena pasukan Fidel Castro mengalami perpecahan internal. Kegagalan itu disusul pembelaan Castro di ruang sidang di Havana, telah menempatkan Fidel
commit to user 39
Castro sebagai figur utama terhadap perjuangan revolusi Kuba. Dalam persembunyianya di Kuba, Castro berupaya kembali menghimpun kekuatan
kembali untuk menyerang Kuba. Fidel Castro dengan Pasukan yang sangat kecil menggunakan kapal Granma untuk mendarat di Pantai Propinsi Oriente. Pasukan
ini dapat dihancurkan oleh pasukan Batista dan hanya tersisa 12 orang. Dengan sisa pasukan ini Castro kembali melakukan gerilya di Sierra Maestra Hidayat
Mukmin,1981: 136. Pada tanggal 17 Maret 1958, Castro mengumumkan perang total terhadap
Rezim Batista. Gerakan Castro makin mendapat simpati dan dukungan secara luas, juga dikalangan orang AS sendiri. Sebaliknya, tidak ada satu pun dari negara
Komunis membantu upaya Castro. Pemilihan presiden tahun 1958 dimenangkan oleh Andres Rivero, dengan dukungan Batista. Tetapi sebelum presiden terpilih
dapat dilantik, pemerintahan Batista telah jatuh. Hakim Manuel Urrutia diangkat sebagai persiden sementara, namun Castro telah berhasil merebut Havana pada
tanggal 8 Januari 1959. Sejak saat itu Castro menjadi pemimpin negara Kuba Hidayat Mukmin, 1981: 137.
Kepribadian Castro yang keras dan tegas menjadi ciri khas dalam gaya kepemimpinanya. Sejak dalam perjuangan revolusi, ia selalu menyuarakan kata
hati melalui pidato dengan ucapan yang tegas. Castro tidak pernah melihat siapa yang menjadi lawan politiknya apakah seorang pemimpin negara ataukah negara
pemimpin. Hal ini pula yang telah dikatakanya dalam pidato pembelaan di depan pengadilan Havana tahun 1953. Pidato yang berjudul ”sejarah akan
membebeaskan saya” mengungkapkan kritik dari Castro terhadap kondisi Kuba di bawah
kekuasaan rezim
Batista dan
pengaruh AS
www.wikipedia.orgfidelcastro, diunduh tanggal 2 Agustus 2010 Fidel Castro menunjukan gaya kepemimpinan yang melihat pada
kemampuan dan kekuatan sendiri
self ability
. Castro selalu berusaha meyakinkan pengikutnya dan rakyat Kuba bahwa ”kita akan mengambil tindakan
apapun yang dituntut oleh keadaan”. Bahkan ketika Kuba terancam tindakan quota dan embargo ekonomi AS pada tahun-tahun awal kekuasaanya, Fidel Castro
menyatakan kepada
The Journal of Commerce
bahwa :
commit to user 40
jika AS
mengambil tindakan
ekonomi, biarlah
mereka melakukanya, kami pasti akan menemukan solusinya. Biarkan AS
mengatakan akan memotong kuota gula kami. Hei, Amerika dengarkan Rakyat Kuba akan menemukan jalan keluar dari setiap situasi, dan
mengorbankan apapun yang diperlukan bagi negara Cotayo, 191: 12-13. Salah satu pola pemikiran Castro yang paling esensial dalam melihat
kepribadian dan gaya kepemimpinanya sampai saat beralih tampuk kekuasaanya adalah pandangan terhadap doktrin Marxisme-Leninisme, yaitu ajaran komunisme
yang memadukan antara pandangan Karl Marx dan Lenin. Inti ideologi ini adalah menciptakan suatu perubahan sosial melalui suatu gerakan revolusi, hingga
terciptanya suatu bentuk masyarakat tertinggi, yaitu masyarakat yang tanpa kelas. Oleh karena itu, dibutuhkan revolusionis-revolusionis profesional yang mampu
melakukan tindakan propaganda infiltrasi, bahkan tindakan kekerasan dalam bentuk apapun untuk mencapai masyarakat komunis Hidayat Mukmin, 1981:
142. Dengan melihat falsafah Marxis-Leninisme, Castro memandang bahw
kondisi Kuba saat ini adalah karena adanya perbedaan kelas, di mana kelas atas borjuis menguasai dan mengeksploitasi kelas bawah proletar. Selain itu
intervensi dan kontrol asing terhadap kedaulatan Kuba akan semakin membuka peluang terciptanya distorsi kehidupan sosial ekonomi rakyat. Oleh sebab itu
diperlukan perjuangan kelas melalui suatu revolusi sampai suatu keadaan tanpa kelas dapat terwujud. Dampak panjang dari pandangan Lenin adalah penguasaan
di segala bidnag kehidupan masyarakat tidak lagi terletak pada kemampuan rakyat itu sendiri, melainkan terpusat pada kekuasaan pemimpin yang mengatasnamakan
Partai Komunis www.wikipedia.orgfidelcastro, diunduh tanggal 2 Agustus 2010.
Sikap dan perjuangan Fidel Castro untuk menciptakan kuba yang berbeda dengan berusaha menggulingkan kediktatoran Batista bukan saja mampu menarik
perhatian rakyat Kuba, tetapi ia juga mampu mengubah opini publik AS. Kegagalan serangan di barak Moncada menjadi kegagalan bagi Castro untuk
mengubah strategi dan taktik perjuangan. Dari Meksiko, Castro bersama adiknya Raul Castro dan seorang dokter berkebangsan Argentina, Ernesto ”Che” Guevara
commit to user 41
dengan pasukan kecil yang berhasil mendarat di pantai Provinsi Oriente namun pasukan ini dapat dihancurkan oleh tentara Batista, kemudian Castro melakukan
gerilya dengan sisa pasukan dan berhasil merebut wilayah pegunungan Sierra Maestra Hidayat Mukmin, 1981: 135.
Castro berupaya mengungkapkan kepada masyarakat Kuba dan AS mengenai perjuanganya serta penyelewengan-penyelewengan Batista terhadap
rakyat Kuba. Hal ini kemudian banyak mengubah opini AS yang semula mendukung pemerintahan Batista berbalik mengecam dan mereka bersimpati
terhadap perjuangan kaum muda di bawah kendali Fidel Castro. Kegigihan Castro dalam memperjuangkan ide-ide perdamaian, demokrasi,
dan kemanusiaan mendapat dukungan dari rakyat Kuba. Pasukanya menjadi 800- an orang, dan dalam waktu singkat berkembang menjadi puluhan ribu. Untuk
menumpas gerakan Castro, pada 24 Mei 1958 Batista menggelar ”
Operacion Veran
” dengan mengerahkan 17 batalyon pasukan. Kekuatan Batista terus saja terdesak, bahkan dari kalangan militer tertentu mulai berbalik mendukung
perjuangan Castro. Berakhir pada tanggal 28 Desember 1958, Jendral Fulgencio Batista meninggalkan Kuba. Fidel Castro dan gerakan revolusionernya kemudian
memasuki Havana pada 1 Januari 1959, dan lima hari kemudian, Castro memasuki Istana Presiden dan mengumumkan bahwa keadaan telah terkendali di
bawah gerakan revolusioner Sovia, 2004: 34. Fidel Castro adalah pribadi yang unik karena ia identik dengan Kuba. Ia
menjadi orang kuat di Kuba dan seperti karakter para pemimpin Amerika Latin pada umumnya, Castro bertindak sebagai kepala keluarga dan pemiimpin utama
bagi rakyatnya. Sebagai pemimpin Kuba, walau cenderung menjadi penguasa yang otoriter ia menunjukan kejeniusan dalam pergaulan internasional. Castro
mempunyai kemampuan membangkitkan nasionalisme bukan saja bagi rakyat Kuba tetapi juga bagi negara Dunia Ketiga dalam menghadapi tekanan negara-
negara besar Gonzales, 1996: 36.
commit to user 42
3. Kuba di bawah Fidel Castro